Terkait temuan ini, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, ada dua kemungkinan yang menyebabkan terjadinya tumpahan minyak.
Kemungkinan pertama adalah adanya keretakan di tangki.
Karena kondisi black out atau matinya kelistrikan, tangki bisa mengalami keretakan bila posisi kapal selam memasuki kedalaman 500-700 meter.
Kemungkinan kedua ialah minyak tersebut sengaja ditumpahkan.
Ini bisa dilakukan saat kapal selam berada di kedalaman 50-100 meter.
• Heboh Video Nathalie Umumkan Positif Hamil, Sule Sebut Komunikasi Masih Lancar: Dia Kasih Tahu Saya
“Di situ ada oli dan ada minyak, dihembuskan dibuang dalam upaya ini untuk mengapungkan.
Jadi, untuk meringankan berat kapal tersebut, sehingga kondisinya bisa melayang,” ucapnya, dilansir dari Antara, Kamis (22/4/2021).
Penemuan titik kemagnetan
Titik dengan kemagnetan tinggi dideteksi di salah satu lokasi pencarian KRI Nanggala-402.
Hal ini disampaikan oleh KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.
Titik dengan kemagnetan tinggi itu berada pada kedalaman 50-100 meter.
"Tadi baru kita temukan saat Panglima ke sana, ada kemagnetan yang tinggi di suatu titik di kedalaman 50-100 meter melayang," ungkapnya, Kamis.
Yudo berharap itu merupakan tanda keberadaan kapal selam KRI Nanggala-402.
Bawa 53 orang
Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad menyatakan, kapal selam ini melakukan kontak terakhir saat melaksanakan penggenangan peluncur torpedo.