TRIBUNMATARAM.COM - Seorang pedagang pakaian di Pasar Kapasan Surabaya tewas setelah dibunuh seorang pemuda yang tak terima ditegur.
Pemuda tersebut adalah Choirul Rofik (21).
Ia membacok Slamet Mahmud (54) bersama pamannya yang kini masih buron.
Diduga dendam, seorang pria nekat menyerang juragan pakaian Pasar Kapasan Surabaya.
Atas kejadian itu juragan pasar beridentitas Slamet Mahmud (54) itu meninggal dunia.
Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil membekuk satu dari dua pelaku.
Pelaku diketahui bernama Choirul Rofik (21) warga Bangkalan Madura yang tinggal di Kalimas Hilir II Surabaya.
Ia melakukan aksinya karena diduga dendam dan tak terima usai ditegur oleh korban.
Pelaku mengajak pamannya berinisial MLK (Buron) untuk melakukan pembacokan terhadap Slamet.
Baca juga: Lamaran Ditolak, Pria di Cisauk Bunuh Mantan Pacar Lalu Bakar Jasadnya, Sempat Ancam Keluarga Korban
Baca juga: Geram Rumah Berantakan, Mertua di NTT Ambil Parang & Bacok Menantu, Diselesaikan Secara Kekeluargaan
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian menyebutkan, tersangka diringkus polisi di kawasan Jedih, Bangkalan pada Jumat (23/7/2021) dini hari.
"Usai mendapat informasi dan mengidentifikasi pelaku. Tim bergerak memburu tersangka ini sampai ke persembunyiannya di Jedih Bangkalan,Madura," kata Oki, Sabtu (24/7/2021).
Saat ditangkap,pelaku pembunuhan tersebut tak dapat mengelak dan langsung mengakui perbuatannya.
"Dari interogasi, tersangka ini tak terima usai ditegur korban jika tak sopan. Lalu sempat dipukul pakai sapu. Akhirnya mengadu ke pamannya dan terjadilah peristiwa pembacokan tersebut," terang Oki.
Saat itu, korban yang dikenal tempramental salah paham menanggapi kedatangan dua pelaku.
"Pengakuan tersangka, korban bersama pamannya ini mau menanyakan maksud korban yang kerap menegur tersangka. Namun korban langsung menyerang dan terjadilah peristiwa pembacokan tersebut," tandasnya, dikutip dari TribunJatim.com dengan judul Juragan Pakaian Pasar Kapasan Tewas Dibacok, Pelaku Dendam Gegara Ditegur Tak Sopan Oleh Korban
Korban saat itu mengalami luka bacok pada punggung kiri dan kepalanya.
Saat dilarikan ke rumah sakit, nyawa juragan pakaian tersebut tidak tertolong dan dinyatakan meninggal.
Saat ini, polisi masih terus melakukan upaya pengejaran terhadap MLK yang melakukan pembacokan tersebut.
Kasus Pembunuhan Lain
Sebuah kasus pembunuhan menghebohkan warga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Korban adalah seorang perempuan berusia 47 tahun.
Korban tewas ditangan keponakannya sendiri.
Pelaku adalah remaja berusia 19 tahun berinisial YYF.
Kini, kasus tersebut telah ditangani oleh pihak berwajib.
Polisi menjelaskan, pelaku sempat melempari korban dengan batu.
• Fakta Kasus Mayat Wanita Hangus Terbakar: Korban Pembunuhan, Motif Sakit Hati, Saksi Sampai Ketakuan
• Pria di Wonogiri Bunuh Diri, Diduga karena Masalah Keluarga, Polisi: Istri Wafat Terpapar Covid-19
Alasannya, korban menolak diajak berhubungan oleh pelaku.
Tak hanya itu, pelaku juga mengaku menusuk korban dengan kayu.
Pelaku melakukan aksi sadis tersebut agar korban tak teriak minta tolong.
Korban ditemukan tewas di pinggir tanggul air (cekdam) Sadan, Dusun Srin, Desa Raisamane, Kecamatan Rinhat, Malaka.
• Pembunuh Penjaga Toko Elektronik Medan yang Jasadnya Dilempar dari Mobil Ternyata Tukang Servis AC
Jasad korban pertama kali ditemukan pada hari Jumat (2/7/2021).
"Motif pembunuhan karena korban menolak berhubungan badan," kata Kepala Satreskrim Polres Malaka Iptu Jamari, Senin (12/7/2021).
Dalih pelaku ke ibu
Jamari melanjutkan, usai melihat korban tewas, pelaku segera menemui ibunya.
Kepada sang ibu, pelaku mengaku telah melihat korban tewas di pinggir cekdam.
Tanpa curiga, ibu pelaku dan keluarga segera melapor ke Mapolres Malaka.
Serelah diusut, polisi mendapati kecurigaan terhadap keterangan YYF. Dari hasil pendalaman, YYF mengaku telah membunuh tantenya sendiri.
"Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya kita menangkap pelaku yang masih berstatus pelajar SMA ini pada Minggu kemarin," ujar Jamari kepada Kompas.com.
Seperti diberitakan sebelumnya, pelaku mendatangi ibunya dan menanyakan korban seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Miris, Keponakan Tega Bunuh Tante dengan Batu dan Kayu gara-gara Hal Ini".
Sang ibu memberitahu bahwa korban sedang di kebun memetik sirih. Pelaku lalu segera menyusul ke kebun.
Namun, saat itu pelaku tak melihat keberadaan korban. Setelah menyusuri di cekdam, pelaku melihat korban sedang mencuci tangan.
"Melihat tantenya, pelaku pun timbul niat untuk menyetubuhi korban, sehingga pelaku mendekatinya," ujar Jamari.
Kata polisi, saat itulah niat bejat pelaku muncul.