5 Fakta Herayati, Putri Pengayuh Becak Lulus S2 dalam 10 Bulan & Jadi Dosen Kimia di Usia 22 Tahun

Heriyati sosok lulusan S2 dari ITB yang tempuh pendidikan dalam waktu 10 bulan, dan jadi dosen kimia di usia muda, orang tuanya pengayuh becak

Editor: Asytari Fauziah
TribunStyle.com Kolase/KOMPAS.com/ ACEP NAZMUDIN
Herayati, anak tukang becak lulusan terbaik ITB 

Heriyati sosok lulusan S2 dari ITB yang tempuh pendidikan dalam waktu 10 bulan, dan jadi dosen kimia di usia muda, orang tuanya pengayuh becak sangat bangga pada putrinya.

TRIBUNMATARAM.COM - Herayati asal Cilegon, Banten lulus dengan perdikat cum laude dari Institut Tekhnologi Bandung. Ia kemudian dipinang oleh salah satu kampus ternama di Banteng, Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta).

Walaupun berasal dari keluarga sederhana, ayahnya pengayuh becak, Heryatai berhasil mewujudkan cita-cinta sebagai dosen di usia sangat muda.

Berikut fakta tentang Herayati, anak pengayuh becak yang berhasil menjadi dosen di usia muda:

1. Hanya 10 bulan selesaikan kuliah S2 di ITB 

Ilustrasi kuliah di luar negeri.
Ilustrasi kuliah di luar negeri. (Shutterstock)

Perempuan yang akrab dipangil Hera tersebut mengambil program fast track di ITB dan melanjutkan kuliah S2 di sana,

Hera lulus dengan predikat cumlaude dengan IPK 3,8.

Nasib Mahasiswa S2 yang Seret Polisi di Kap Mobil Hindari Tilang, Terancam Hukum Pidana

Viral Bocah SMP Kerjakan PR Nyambi Jualan Bakpau di Tangerang, Menarik Perhatian Jokowi hingga Ancol

 Jarang Diekspose, Wajah Cantik Putri Raisa dan Hamish Daud Terungkap, Mirip Siapa?

 Idul Adha 2019 - Jadwal Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, Simak Tanggal, Keutamaan & Bacaan Niatnya

Dari target lulus satu tahun karena program fast track, Hera mampu menyelesaikannya dalam waktu 10 bulan saja.

Itupun setengah masa kuliahnya dihabiskan di Chulalongkorn University Thailand lewat program student exchange.

2. Dosen di usia 22 tahun

Guru matematika.
Guru matematika. (Shutterstock)

Hera lahir pada 17 April 1997. Setelah SMA dia melanjutkan kuliah ke ITB. Setelah lulus S1, dia diminta mengajar ke Universitas Sultan Agung Tirtayasa.

"2018 lalu saya diminta datang ke Untirta, tapi saat itu saya baru lulus S1, sementara jadi dosen minimal S2," kata Hera, kepada Kompas.com, di kediamannya di Jalan Masigit-Sumur Menjangan, Grogol, Kota Cilegon, Banten, Rabu (24/7/2019).

Setelah menyelesaikan program fast track di ITB, Hera melanjutkan kuliah S2 dan setelah lulus ia langsung diberi amanah untuk mengabdi sebagai dosen luar biasa di Jurusan Teknik.

Dia mulai mengajar kimia dasar pada bulan September 2019 di usia yang masih muda yakni 22 tahun.

"Maunya jadi dosen tetap, tapi harus PNS, sambil menunggu penerimaan, jadi dosen luar biasa dulu sementara di teknik untuk kimia dasar, mulai ngajar bulan September ini," kata perempuan kelahiran 17 April 1997 itu.

Kepo Peyek Cetar Syahrini Istri Reino Barack, Nagita Slavina, Raffi Ahmad Order, Direspon Aisyahrani

3. Pernah gagal masuk ITB

Ilustrasi sekolah rusak
Ilustrasi sekolah rusak (Shutterstock)

Hera lulus dari ITB dengan predikat cumlaude dengan IPK 3,8. Namun Hera mengaku pernah gagal masuk ITB di seleksi pertama lewat jalur undangan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved