Akhir Perjalanan Pria Pura-pura Mati di Sampang, Robi Anjal Dilepas Polisi, Syarat Harus Bertobat

Perjalanan Robi Anjal, pria asal Pontianak yang pura-pura mati demi mendapatkan tumpangan gratis menuju Sampang, Jawa Timur akhirnya berakhir.

TribunMataram Kolase/Kompas.com KONTRIBUTOR PAMEKASAN, TAUFIQURRAHMAN
Warga Desa Tanggumung menunjukkan kuburan yang sudah ditutup kembali yang dipersiapkan untuk Robi Anjal setelah aksi pura-pura mati diketahui warga. (TAUFIQURRAHMAN) 

TRIBUNMATARAM.COM - Akhir perjalanan Robi Anjal, si pria pura-pura mati di Sampang, Jawa Timur.

Perjalanan Robi Anjal, pria asal Pontianak, Kalimantan Barat yang pura-pura mati demi mendapatkan tumpangan gratis menuju Sampang, Jawa Timur akhirnya berakhir.

Meski akhirnya dibebaskan polisi, Robi Anjal diminta menandatangani perjanjian.

Robi Anjal (38) warga asal Pontianak, Kalimantan Barat, yang pura-pura mati lalu hidup lagi setelah digelitik dan terjatuh dari ranjang ambulans, akhirnya dilepas polisi.

Aksi Robi sempat membuat heboh warga di Sampang, Jawa Timur, Jumat (26/7/2019) lalu.

Setelah masyarakat tahu aksi Robi hanyalah akal-akalan, warga kesal karena merasa dipermainkan. Sehingga, warga ada yang melaporkan ke polisi karena perbuatan pria berambut gondrong itu, meresahkan warga.

Syahrini Alami 3 Perubahan Drastis Setelah Jadi Istri Reino Barack, Jawab Soal Badan yang Berisi

Dampak Tak Terduga Perceraian Song Song Couple, Park Bo Gum Difitnah, Artis Cerai Didenda

Penyebab Kebakaran Geprek Bensu di Jalan Fatmawati Terungkap, Api dari Kompor Gas Menjalar

4 Fakta Pilu 2 Balita Dibuang Ibunya di Pinggir Jalan Medan, Kurang Gizi, Dirawat di Panti Asuhan

 

Setelah menerima laporan tersebut, Polres Sampang, Jawa Timur, akhirnya melepas Robi karena tidak ada unsur pidana atas apa yang dilakukannya, selain itu, tidak ada orang lain yang dirugikan atas tindakannya.

Meski dilepas, Robi diminta untuk membuat surat perjanjian yang sudah dibuat Polres Sampang, ditandatangani langsung oleh Robi.

Kapolres Sampang, AKBP Budhi Wardiman mengungkapkan motif Robi pura-pura mati ingin bertemu dengan salah satu ulama di Sampang.

Berikut fakta terbarunya:

1. Polisi lepas pria pura-pura mati

Ilustrasi Polisi
Ilustrasi Polisi(Thinkstock/Antoni Halim)

Kapolres Sampang, AKBP Budhi Wardiman saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/7/2019) menjelaskan, sandiwara yang diperagakan Robi tidak ada unsur pidana dan tidak cukup bukti untuk menjeratnya sebagai pelanggaran hukum.

Selain itu, tidak ada orang lain yang dirugikan atas tindakannya.

Budhi menambahkan, ada permohonan dari salah satu keluarga Robi asal Pontianak yang mengajukan kepada Polres Sampang, agar dipulangkan jika sudah tidak memenuhi unsur pidana.

"Kami sudah kembalikan kepada pemohon asal Pontianak bersama dengan istri dan satu orang anaknya," katanya.

2. Diminta tandatangani surat perjanjian

Ilustrasi
Ilustrasi(Thinkstockphotos)

Meski dilepaskan, sebelum diserahkan kepada pihak pemohon, Polres Sampang sudah membuat surat perjanjian yang ditandatangani langsung oleh Robi sendiri.

Salah satu poin dalam surat perjanjian tersebut menjelaskan bahwa, Robi tidak akan mengulangi perbuatannya.

"Selain kita mintai perjanjian, yang bersangkutan juga kita minta untuk meminta maaf kepada para tokoh masyarakat dan para ulama yang sudah dibohongi atas perbuatannya.

Permintaan maaf tersebut juga direkam video agar masyarakat bisa mengenali sosok Robi.

Sehingga, jika di luar daerah berupaya melakukan aksi yang sama, masyarakat sudah bisa mengenali wajahnya," ungkapnya.

 Viral Hari Ini, Suami Ucap Selamat Jalan Istrinya Meninggal Setelah Melahirkan, Jenazah Tersenyum

 Salah Satu Outlet Geprek Bensu Terbakar, Ruben Onsu Berikan Klarifikasi Tak Ada Korban Jiwa

 Amalan Istimewa Jelang Idul Adha 2019, Jangan Lewatkan Puasa Tarwiyah & Arafah, Ini Keutamaannya

 Berikut 7 Film Indonesia yang Siap Tayang Bulan Agustus, dari Bumi Manusia hingga Gundala

3. Ingin bertemu ulama

Ilustrasi bertemu orangtua pacar
Ilustrasi bertemu orangtua pacar(JackF)

Ditanya soal motif sandiwara yang dilakukan Robi, Budhi mengungkapkan bahwa, pria kelahiran Pontianak 18 Mei 1981 itu ingin bertemu dengan salah satu ulama di Sampang.

Namun, untuk sampai ke Kabupaten Sampang tidak punya uang. Sehingga muncullah ide sandiwara tersebut.

"Sandiwara itu dirancang berdua bersama dengan istrinya," ujar Budhi.

4. Diminta bertobat

Warga Desa Tanggumung menunjukkan kuburan yang sudah ditutup kembali yang dipersiapkan untuk Robi Anjal setelah aksi pura-pura mati diketahui warga.
Warga Desa Tanggumung menunjukkan kuburan yang sudah ditutup kembali yang dipersiapkan untuk Robi Anjal setelah aksi pura-pura mati diketahui warga. (TAUFIQURRAHMAN)

 KH. Fauroq Alawi, pengasuh Pondok Pesantren Attaroqqi, yang menjadi tujuan dikuburkannya mayat Robi mengaku sudah memaafkan semua tindakan yang dilakukan pria berambut gondrong tersebut.

Selain memaafkan, Kiai Fauroq juga meminta agar Robi banyak bertobat karena sudah banyak membohongi orang atas perbuatannya.

"Saya berpesan kepada dia agar bertobat, tidak mengulangi perbuatannya lagi, rajin ibadah dan bekerja yang baik yang sesuai dengan anjuran syariat agama," ujar Kiai Fauroq. (KOMPAS.com/ Taufiqurrahman)

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2019/08/01/09353151/akhir-perjalanan-robi-orang-mati-yang-hidup-lagi-di-sampang?page=all

Kesaksian Ulama Soal Kasus Orang Mati Hidup Lagi di Sampang, Curiga Mayat Tak Membusuk 4 Hari

Penjelasan ulama soal kasus Robi Anjal, pria mati hidup lagi di Sampang, Jawa Timur.

Warga kabupaten Sampang dihebohkan dengan peristiwa orang mati hidup lagi, ini penjelasan ulama.

Kecurigaan telah dirasakan oleh para santri dan ulama yang mengiringi jenazah Robi Anjal, pria yang hidup lagi setelah pura-pura mati di Sampang, Jawa Timur.

Ulama kharismatik asal Kabupaten Sampang, Jawa Timur, KH. Fauroq Alawi, sudah curiga dengan aksi yang dilakukan Robi Anjal (38), warga asal Pontianak, Kalimantan Barat yang dinyatakan meninggal kemudian hidup lagi.

Pasalnya, banyak kejanggalan yang terjadi sejak informasi kematian Robi pada Selasa (23/7/2019) sampai ke Kiai Fauroq.

Ditemui di kediamannya pada Senin (29/7/219) Fauroq menjelaskan, asal-usul Robi tidak jelas dan tidak ada hubungan kekerabatan dengan keluarga besar dirinya.

 Modus Pemuda Beristri Pemerkosa Nenek 74 Tahun di Aceh, Berawal dari Niat Obati Sakit Perut

 Kronologi Lengkap Pembunuhan Istri Pendeta di Medan, Tak Sanggup Bayar Utang, Pelaku Diancam Korban

 Jadwal Sholat Hari Ini Kota Mataram Nusa Tenggara Barat / NTB dan Sekitarnya Selasa 30 Juli 2019

Apalagi menyebutkan bahwa mayat Robi ingin dikubur di dekat kuburan ayahnya karena alasan wasiat.

Keinginan inilah yang menjadi kejanggalan pertama.

Robi Anjal (38) asal Pontianak, Kalimantan Barat, bersama istri dan anaknya saat menunggu panggilan pemeriksaan polisi di Polres Sampang, Senin (29/7/2019). (TAUFIQURRAHMAN)
Robi Anjal (38) asal Pontianak, Kalimantan Barat, bersama istri dan anaknya saat menunggu panggilan pemeriksaan polisi di Polres Sampang, Senin (29/7/2019). (TAUFIQURRAHMAN) ( )

"Makam ayah itu bukan di pemakaman umum. Keluargapun, untuk dimakamkan bersama makam ayah masih mikir-mikir. Robi ini bukan siapa-siapa," ujar Fauroq.

Kecurigaan kedua, saat mobil ambulans tiba di halaman rumah Fauroq, supir dan keluarga pengiring jenasah Robi, termasuk istri dan anak Robi, tidak ada yang bisa menunjukkan berkas yang menjelaskan soal kematian pria berambut gondrong tersebut.

"Biasanya petugas ambulans itu membawa surat-surat dari rumah sakit yang menerangkan soal kematian. Ini tidak ada," imbuh Fauroq.

Kecurigaan ketiga, jasad Robi tidak ada tanda-tanda seperti orang mati yang sudah empat hari.

Menurut putera ulama kharismatik Sampang, KH. Moh. Alawi ini, mayat yang tidak dikubur dalam dua hari, akan berbau bangkai.

Ternyata, saat jasad Robi disentuh oleh salah satu santrinya, terasa hangat.

Biasanya, jasad orang mati terasa dingin.

Akal-akalan cari sensasi, satu ulama tertipu

Yang paling menguatkan jika kematian Robi adalah main-main, saat warga yang datang menjenguk mayat Robi, menggelitik kakinya.

Tiba-tiba, Robi berbalik dari ranjang ambulans hingga terjatuh ke tanah.

Akal-akalan yang dilakukan Robi, menurut Fauroq, diduga hanya ingin mencari sensasi agar dianggap sebagai orang yang memiliki karomah.

Warga Desa Tanggumung menunjukkan kuburan yang sudah ditutup kembali yang dipersiapkan untuk Robi Anjal setelah aksi pura-pura mati diketahui warga. (TAUFIQURRAHMAN)
Warga Desa Tanggumung menunjukkan kuburan yang sudah ditutup kembali yang dipersiapkan untuk Robi Anjal setelah aksi pura-pura mati diketahui warga. (TAUFIQURRAHMAN) ( )

 Viral Penjual Siomay Ternyata Mantan Miliarder, Penghasilan 2 Miliar Tapi Jatuh Lalu Dagang Keliling

 Viral Turis Ambil Barang Saat Check Out dari Vila di Bali, Polisi Jelaskan Kronologi Kejadiannya

 Curhat Adik Cut Meyriska Tentang Kisah Cinta Kakaknya Bersama Roger Danuarta: Rahasia Terindah Allah

 Dikenal Humoris, 4 Zodiak Ini Tak Akan Beranjak Kemanapun Sebelum Kamu Tertawa, Siapa Saja Mereka?

Apalagi memanfaatkan kebesaran nama almarhum KH. Moh. Alawi. Dugaan itu, karena dari beberapa pembicaraan Robi dengan Fauroq sebelum peristiwa Sabtu malam itu terjadi. Robi sendiri, beberapa kali berhubungan dan sowan kepada Fauroq.

"Pembicaraannya aneh-aneh seperti mengaku wali dan memiliki karomah. Makanya saya 100 persen tidak percaya sejak awal," ungkap Fauroq.

Hanya saja, salah satu ulama yang juga keponakan Fauroq, tertipu dengan ucapan Robi. Sehingga apa yang diucapkan Robi, dipercaya.

Bahkan keponakan Fauroq itu, berusaha meyakinkan dirinya. Hanya saja, Fauroq mengingatkan agar hati-hati.

Atas aksi pura-pura mati itu, Robi berurusan dengan polisi. Fauroq ingin agar aksi pria kelahiran 18 Maret 1981 itu tidak dilanjutkan.

Apalagi sampai membohongi orang awam yang tujuannya bisa negatif. Selain itu, orang yang memiliki niat jelek seperti yang dilakukan Robi, mengurungkan niatnya.

Robi sendiri, menurut Fauroq, tipe orang yang memiliki keinginan tinggi, tapi tidak mau bekerja keras dan memilih jalan pintas.

"Saya pasrah ke polisi apa sanksi yang akan diberikan kepada Robi. Saya ingin, dia tidak boleh mengulangi perbuatannya dan bertobat," kata Fauroq. (Kompas.com/ KONTRIBUTOR PAMEKASAN, TAUFIQURRAHMAN)

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2019/07/29/22424961/penjelasan-ulama-soal-orang-mati-hidup-lagi-di-sampang-curiga-saat-mayat?page=all

Pengakuan Pelaku Pura-pura Mati di Sampang

Warga Kabupaten Sampang, Jawa Timur, dibuat geger dengan peristiwa hidupnya kembali orang yang diduga mati bernama Robi Anjal (38) asal Pontianak, Kalimantan Barat, pada Jumat (26/7/2019) malam.

Pria berambut gondrong ini, tiba-tiba bangun saat jasadnya terjatuh dari ranjang mobil ambulans yang membawanya dari Kabupaten Malang.

Peristiwa ini nampaknya berbuntut panjang. Robi bersama istrinya berurusan dengan Polres Sampang.

Senin (29/7/2019) pagi, Robi dan istrinya hadir untuk dimintai keterangan seputar kejadian yang diduga direkayasa itu.

Sebelum dimintai keterangan, Kompas.com menemui Robi dan istrinya di depan ruangan penyidikan Polres Sampang. Berkacamata hitam, Robi menceritakan kronologi peristiwa yang dianggap aneh tersebut.

Awalnya, pada tanggal 23 Juli 2019 kemarin, Robi dan istrinya datang ke keraton Solo untuk meminta petunjuk terkait asal-usul ayahnya yang masih ada keturunan keraton Solo.

 Data Pengguna Aplikasi Grab dan Tokopedia Digunakan Fintech, Keduanya Langsung Buka Suara

 10 Hubungan Sedarah Antar Keluarga yang Diungkap Polisi dengan Berbagai Alasan Sampai 8 Tahun!

 Sempat Dikira Tak Datang, Roger Danuarta Hampir Cium Kaki Ayah Cut Meyriska Saat Acara Lamaran

Namun, tidak ada satu pun pihak keraton yang menemui Robi. Robi pun memilih langkah dengan bersujud di pendapa keraton.

Setelah bersujud, Robi mengaku tidak sadarkan diri. "Sejak saat itu saya tidak sadar. Saya hanya merasa tidur, bukan mati suri seperti fitnah yang disebarkan banyak orang," ujar Robi.

Istri Robi yang enggan disebut identitasnya, mengaku bingung karena suaminya tidak kunjung sadar selama enam jam lebih.

Orang-orang yang ada di sekitar keraton ikut bingung sehingga dipindah ke tempat orang sembahyang di luar lingkungan keraton. Bahkan, dokter didatangkan untuk memastikan kondisi Robi.

"Kata dokter di Solo, suami saya meninggal karena serangan jantung. Saya masih ragu meskipun sedikit percaya atas keterangan dokter," kata istri Robi.

Suaminya divonis meninggal, istri Robi bingung. Setiap orang yang dikenal dihubungi agar suaminya bisa dibawa ke Sampang, Madura untuk dikuburkan.

Ada kenalan orang Kabupaten Malang, kemudian jasad Robi dijemput ke Solo dan diantarkan ke Sampang.

Tiba di Sampang, langsung menuju pondok pesantren Karongan, Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Sampang.

Alasan istri Robi, karena wasiat Robi jauh-jauh hari, jika Robi meninggal agar dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga pesantren.

"Saya orang awam, saya bingung. Jadi, banyak orang yang saya hubungi, hingga akhirnya sampai di Sampang," imbuh istri Robi.

Saat tiba di Sampang, Robi tiba-tiba hidup lagi. Kata Robi, lantunan salawat dan bacaan Al-Quran yang membangunkan dirinya. Setelah bangun, Robi bertanya ada di mana.

"Saya terkejut mengapa tiba di Sampang. Padahal, terakhir saya ingat ada di keraton Solo," imbuh pria kelahiran 18 Maret 1981 ini.

Peristiwa tersebut, dianggap akal-akalan oleh warga Sampang. Sehingga Robi dilaporkan ke Polres Sampang.

Tudingan dan laporan itu, menurut Robi dianggap tidak masuk akal. Alasannya, karena Robi mengaku tidak merugikan siapa pun.

Dirinya juga bukan siapa-siapa dan bukan orang yang ingin terkenal.

"Saya melakukan hal ini untuk apa dan buat siapa? Saya orang biasa kok," ungkap pria yang mengklaim dirinya sering diminta bantuan orang lain untuk menyembuhkan gangguan gaib.

Kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Subiantana, saat dikonfirmasi enggan menjelaskan panjang lebar soal peristiwa yang menghebohkan itu.

Namun, pihaknya memperoleh keterangan bahwa Robi sedang menjalani tirakat ilmu spiritual.

"Masih mau kami periksa lebih lanjut motivasinya apa melakukan hal itu. Soal kemungkinan adanya unsur pidana, juga kami kaji karena belum ada laporan siapa yang dirugikan," ungkap Subiantana. (Kompas.com/KONTRIBUTOR PAMEKASAN, TAUFIQURRAHMAN)

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2019/07/29/15405381/orang-mati-hidup-lagi-di-sampang-begini-pengakuan-pelaku?page=all

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved