Gempa Banten
Mengapa Guncangan Gempa Banten Bisa Dirasakan sampai Yogyakarta hingga Mataram? Ini Penjelasannya
Mengapa gempa Banten dirasakan sampai Yogyakarta bahkan hingga di Mataram, NTB?
"Kalau gempa di bawah (dalam) cenderung lebih cepat recovery atau lebih cepat kembali ke posisi awal. Sehingga gempa susulan tidak banyak, berbeda dengan gempa yang sesar," tukas dia.
Gayatri juga menyinggung, gempa dengan kedalaman 48 kilometer ini tidak akan menimbulkan tsunami. (Kompas.com/GLORIA SETYVANI PUTRI)
Gempa Banten, Wajar kalau BMKG Rilis Peringatan Dini Potensi Tsunami
Menyusul gempa yang mengguncang Banten pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.03.21 WIB; Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) merilis peringatan dini terhadap potensi tsunami untuk wilayah Pandeglang bagian selatan, Pandeglang Pulau Panaitan, Lampung-Barat Pesisir-Selatan, Pandeglang Bagian Utara dan Lebak.
Peringatan ini wajar saja karena gempa yang terjadi di wilayah subduksi, dengan sesar naik, kedalaman 10 kilometer atau lebih di dalam laut dan memiliki magnitudo yang cukup memang berpotensi tsunami.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa Banten kali ini memiliki magnitudo 7,4 dan episenternya berada di laut dengan kedalaman 10 kilometer.
• Farhat Abbas Laporkan Hotman Paris ke Polda Metro Jaya dengan Tuduhan Pornografi, Ada 390 Bukti!
• 6 Fakta Terbaru Kecelakaan Maut Truk Bermuatan Tanah Tewaskan 4 Orang di Karawaci
• Jadi Salah Satu Perusahaan Berlabel Unicorn, Ini Dia Para Pemegang Saham di Gojek Indonesia
• Mengenang Kembali Masa Muda Agung Hercules, Mulai dari Atlet Pra PON Hingga Saat Idap Kanker Otak
Pakar tsunami dari Menteri Kelautan dan Perikanan Abdul Muhari juga menambahkan kepada Kompas.com bahwa posisi gempa berada pada megathrust Selat Sunda yang merupakan wilayah pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia.
Megathrust ini memang telah lama diketahui bisa memicu gempa besar hingga magnitudo 8,8 dan tsunami lebih dari 20 meter. (Kompas.com/ SHIERINE WANGSA WIBAWA)
Gempa Banten, Ahli Katakan Sebabnya adalah Gerak Sesar Oblique
Gempa Banten dengan magnitudo 7,4 terjadi pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.03 WIB. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa berpotensi tsunami.
Pakar tsunami dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Abdul Muhari, mengatakan bahwa gempa terjadi dengan mekanisme sesar naik.
"Tapi oblique, naik miring," ungkapnya ketika dihubungi Kompas.com.
Gerak sesar oblique pernah menyebabkan gempa besar di Aceh pada 2012 yang disertai tsunami kecil serta terjadi pula di Bali beberapa waktu lalu.