Ibunda Prada DP Akui Ketakutan Sejak Mengetahui Anaknya Tega Melakukan Pembunuhan dan Mutilasi Vera

Leni ibunda terdakwa Prada DP mengaku ketakutan semenjak anaknya diketahui membunuh kekasihnya, Vera Oktaria bahkan sampai tega memutilasi!

TribunMataram Kolase/Tribunnews/Facebook DP
Leni Ibunda Prada DP dan putranya 

"Tapi setelah tiga kali mencoba, nomor kode handphone milik korban tidak bisa dibuka."

"Padahal sesuai kesepakatan, kode handphone mereka harus sesuai dengan tanggal jadian keduanya," ungkap Mayor D Butar Butar.

Prada DP menunduk di persidangan
Prada DP menunduk di persidangan (Tribunsumsel.com/MA FAJRI)

Kemarahan terdakwa akhirnya memuncak saat sang kekasih berteriak dan mengatakan dirinya tengah hamil.

Hal ini membuat Prada DP menjambak rambut Vera Oktaria dan membenturkan kepala korban ke dinding.

"Setelah itu terdakwa naik ke tubuh korban dan menutup wajahnya dengan dua bantal serta tangan kirinya mencekik leher korban sekitar 5 menit hingga akhirnya meninggal dunia," ujarnya.

Persidangan ini juga menghadirkan ibu dari terdakwa maupun ibu korbam.

Ayah terdakwa Prada Deri Pramana yang memakai baju kemeja warna putih terus tertunduk saat mendengarkan keterangan saksi-saksi.

Suasana persidangan berlangsung kondusif dan dijaga ketat oleh aparat TNI.

Selamat Evi Masamba dan Suami Dikaruniai Bayi Mungil nan Cantik, Intip Foto Putri Pertama Mereka!

Prada DP juga nampak beberapa kali menangis dalam sidang kali ini.

Namun tangisannya tak membuat keluarga korban, apalagi ibu Vera Oktaria jadi iba atau luluh.

Bahkan Suhartini berujar bahwa air mata Prada Deri yang terus jatuh saat persidangan merupakan air mata buaya.

"Aaahhh, Air mata buaya itu," ujar Suhartini dengan saat ditemui setelah menjadi salah seorang saksi pada sidang perdana Prada Deri Pramana di pengadilan pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (1/8/2019).

Suhartini mengaku hatinya belum lega.

Video Galih Ginanjar Minta Maaf Lagi ke Fairuz, Malah Ungkit Masa Lalu saat Rawat Almarhum A Rafiq

Dia ingin melihat Prada Deri mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya.

"Kalau bisa dihukum mati, baru saya merasa lega," tegas Suhartini.

Halaman
123
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved