Kebakaran Ruko Teluk Gong Jakarta Utara, Sekeluarga Tewas Berpelukan Terpanggang di Dalam Ruko
Satu keluarga korban kebakaran sebuah ruko di Teluk Gong, Pejegalan, Jakarta Utara ditemukan tewas dalam kondisi berpelukan di rumahnya.
TRIBUNMATARAM.COM - Satu keluarga korban kebakaran sebuah ruko di Teluk Gong, Pejegalan, Jakarta Utara ditemukan tewas dalam kondisi berpelukan di rumahnya.
Mirisnya, sang suami sekaligus ayah dalam keluarga tersebut sempat membuka pintu ruko, tapi memutuskan untuk kembali lagi.
Empat korban tewas, yang merupakan anggota satu keluarga, dalam kebakaran sebuah ruko di Jalan K Teluk Gong, Pejegalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (5/8/2019) dini hari, ditemukan dalam kondisi berpelukan.
"Satu keluarga mereka. (Ditemukan dalam posisi) berpelukan," kata salah seorang saksi bernama Arifin (45).
Jenazah keempat korban itu berada di sebuah ruangan yang ada di lantai dua ruko tersebut.
Ia pun menunjukkan gambar korban yang mengalami luka bakar di sekujur tubuh dalam posisi saling berpelukan.
Arifin juga menyampaikan bahwa keluarga tersebut baru tiga tahun tinggal di ruko itu.
Mereka tinggal di lantai dua ruko sementara lantai menjadi tempat keluarga tersebut berjualan alat-alat sembahyan untuk umat Buddha.

• Baru Menjabat 2 Hari, Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani Disemprot Jokowi Soal Pemadaman Listrik
• Presiden Jokowi Sesalkan Pemadaman Listrik Serentak Jabodetabek, Heran PLN Tak Cepat Atasi Masalah
• Perut Membuncit Selvi Ananda Jadi Sorotan Saat Ulang Tahun Sedah Mirah, Hamil Adik Jan Ethes?
• Tak Hanya Miliki 2 Putri, Agung Hercules Juga Miliki Anak Laki-laki yang Tinggal Berjauhan
Saat api mulai menyala, Arifin sempat melihat sang suami berinisial Tn (45) membuka pintu ruko.
"Terus masuk lagi, mungkin mau jemput istri sama anaknya kali, masih di lantai dua, mungkin karena asapnya kebanyakan pingsan enggak bisa keluar," kata dia.
Saat api semakin membesar, dia tak melihat keluarga tersebut keluar dari ruko.
Ia menduga mereka terjebak di lantai dua ruko karena asap yang semakin besar.
Kanit Reskrim Polsek Penjaringan, Kompol Mustakim mengatakan, kebakaran itu disebabkan oleh korsleting listrik.
• 10 Tahun Lalu Sempat Berseteru dan Tuding Krisdayanti Pelakor, Begini Kabar Mantan Istri Raul Lemos
• Taufik Hidayat Diperiksa KPK, Lihat Penampakan Rumah Mewah Mantu Agum Gumelar, Ada Mini Geloranya!
• Ibunda Prada DP Ketakutan saat Tahu Anaknya Membunuh & Memutilasi Mantan Kekasih Vera Oktaria
• Ramalan Zodiak Kesehatan Hari Ini Senin 5 Agustus 2019 Taurus Kelelahan, Libra Nyeri Otot
"Dugaan sementara itu dari listrik, korsleting ya, karena posisi itu ada yang melihat bahwa kabelnya itu di lantai dasar itu lepas dari lampu itu ke bawah," kata Mustakim.
Lantai satu yang dipenuhi alat sembahyang berbahan kertas membuat api dengan cepat merambat dan menghanguskan ruko.
Mustakim mengemukakan, api baru bisa dipadamkan pukul 02.15 WIB.
Sebanyak 13 unit mobil damkar yang dikerahkan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan Jakarta Utara. (Kompas.com / JIMMY RAMADHAN AZHARI)
Kebakaran di Teluk Gong Diduga Akibat Kabel Listrik Sambar Kertas Sembahyang
Kebakaran yang menewaskan sekeluarga di Teluk Gong, Pejegalan, Jakarta Utara diduga akibat korsleting arus listrik di lantai satu rumah toko (ruko) tersebut.
"Dugaan sementara itu dari listrik, korsleting ya, karena posisi itu ada yang melihat bahwa kabelnya itu di lantai dasar itu lepas dari lampu itu ke bawah," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Kompol Mustakim saat ditemui di kantornya, Senin (5/8/2019).
Dari korsleting tersebut, api langsung menyambar alat sembahyang umat Buddha berbahan kertas yang dijual di ruko tersebut.
Akibat yang terbakar tersebut berbahan kertas, api membesar begitu cepat.
• Ini Penjelasan Plt Dirut PLN Soal Listrik se-Jabodetabek Padam yang Bikin Jokowi Marah, Lalu Pergi
• Akhir Kehebohan Antara Kimi Hime dengan Kemenkominfo Soal Masalah Konten YouTube-nya
• Senin Pagi 89 Titik Masih Belum Dapat Pasokan Listrik, Kapan Listrik Nyala Bisa Dicek di Situs Ini
• VIRAL Pernikahan Tukang Bubur Berikan Seserahan Senilai 200 Juta, dari Motor, Emas, Beras & Sapi
"Jadi bapaknya itu sempat turun, api sudah membesar,tapi rupanya karena istri dan anaknya teriak-teriak dia naik ke atas.
Begitu posisi di lantai dua mau turun sudah enggak bisa karena api sudah membesar," ucap Mustakim.
Sementara itu, seorang saksi yang tinggal di depan rumah korban, bernama Arifin (45) mengatakan warga sekitar sempat membantu memadamkan api.
"Sempat nyiram, cuma karena dia kan jualannya alat-alat sembahyang kan berbahan kertas semua jadi mungkin karena itu cepat (merambat)," ujarnya.
Arifin mengatakan peristiwa itu bermula sekitar pukul 00.35 WIB hingga pukul 02.15 WIB.
Namun petugas terus melakukan pendinginan dan olah TKP hingga pukul 05.00 WIB pagi.
Ia juga menyampaikan bahwa sebelumnya ruko yang terbakar itu sempat terdampak pemadaman listrik yang dilakukan PLN dan baru menyala kembali pada pukul 22.00 WIB.
Adapun kebakaran ini menyebabkan seorang suami berinisial Tn (45), istri bernisial (44), dan dua anak mereka ES (17) dan KW (8) tewas akibat terjebak di lantai dua ruko tersebut. (Kompas.com / JIMMY RAMADHAN AZHARI)