Korban Penembakan Massal: Ya Tuhan Pria Ini Menembaki Saya, Teriakkan 'Tolong Jangan Bunuh Saya'

Kesaksian seorang korban luka tembak atas penembakan massal di minimarket di Texas yang tewaskan 20 orang, keheranan dengan kebencian pelaku!

Editor: Asytari Fauziah
Kompas.com/AFP/FBI/HO
Foto yang dirilis oleh FBI pada 5 Agustus 2019 memperlihatkan Patrick Crusius. Pemuda berusia 21 tahun yang menjadi pelaku penembakan massal Texas akhir pekan kemarin. Aksinya yang menyerang Walmart El Paso menewaskan 22 orang. 

Kesaksian seorang korban luka tembak atas penembakan massal di minimarket di Texas yang tewaskan 20 orang, keheranan dengan kebencian pelaku!

TRIBUNMATARAM.COM - Seorang pria yang merupakan korban luka penembakan massal Texas menuai pujian karena berani mengganggu si pelaku dengan cara melemparkan botol ke arahnya.

Chris Grant tengah berbelanja di Walmart El Paso pada Sabtu (3/8/2019) ketika pemuda 21 tahun bernama Patrick Crusius datang sambil membawa senapan serbu AK-47.

"Saya mendengar suara tembakan. Jadi saya berlari ke arah ibu saya dan berusaha melindunginya," kata Grant dalam wawancara kepada CNN dilansir New York Post Selasa (6/8/2019).

Ganti Rugi Konsumen, PLN Akan Pangkas Gaji Karyawan: Harus Hemat, Gaji Pegawai Dikurangi

Viral Hari Ini Sosok Enzo Zenz Allie Taruna Akmil WNI Keturunan Prancis yang Jago 5 Bahasa

 Sandhyca Putrie Ajudan Iriana Ungkap Enaknya Melayani Istri Jokowi, Disayang Seperti Anak Sendiri

 Reino Barack Menghilang di Pesta Ulang Tahun Sang Istri, Diam-diam Suami Syahrini Lakukan Ini

Setelah memastikan ibunya selamat, Grant mengatakan dia langsung keluar dan melihat tersangka penembakan massal yang menewaskan 22 orang itu di tempat parkir.

Pria 50 tahun itu mengungkapkan, dia melihat Crusius tengah mengincar pengunjung lain.

Karena itu untuk mencegahnya, dia melempar botol ke si pelaku.

Salah satu lemparan tepat mengenai Crusius. Namun Grant menuturkan, dia kini yang menjadi sasaran tembak pemuda yang disebut menuliskan manifesto "rasis" itu.

"Terdengar suara boop boop boop. Saya kemudian berpikir 'Ya Tuhan, pria ini menembaki saya'," ujar Grant yang mengisahkannya dari balik ranjang rumah sakit.

Grant tertembak dua kali, dengan dua peluru itu menghantam langsung rusuknya. Dia menyebut rasanya seperti seseorang menarik granat tangan tepat di punggungnya.

Namun alih-alih merasa sakit karena lukanya, Grant menyatakan dia justru lebih sakit mengingat bagaimana para pengunjung memohon ampun dalam bahasa Spanyol.

Jadwal Sholat Hari Ini Kota Mataram Nusa Tenggara Barat / NTB dan sekitarnya Rabu 7 Agustus 2019

Grant mengingat bagaimana Crusius dengan kejam tetap menembak mereka di kepala.

"Padahal mereka sudah berteriak 'Tolong! Tolong! Jangan bunuh saya'," katanya.

Dia kemudian mengisahkan bagaimana seorang gadis kecil melihat kedua orangtuanya dibunuh tepat di depan matanya.

"Berapa banyak kebencian yang ada di hatinya hingga dia setega itu?" tanyanya.

Grant melanjutkan, dia diselamatkan oleh "malaikat penyelamat".

Yakni seorang petugas bea cukai yang langsung membantu memapahnya ke dalam ambulans.

ZODIAK MINGGU INI Ramalan Zodiak Seminggu Sampai 11 Agustus 2019 Nanti, Hoki atau Gak Nih Kamu?

"Selamanya saya akan berutang budi kepada dia karena saya merasa dia sudah menyelamatkan nyawa saya," tutur Grant.

Dia menolak jika disebut sebagai pahlawan.

"Saya merasa hanya melakukan apa yang orang baik harusnya lakukan," tukasnya.

Lebih lanjut, Crusius dituntut hukuman mati karena kejahatan rasialis.

Beberapa jam setelah penembakan massal di Texas, terjadi kembali insiden serupa di Dayton, Ohio, pada Minggu dini hari (4/8/2019).

ZODIAK HARI INI Ramalan Zodiak Rabu 7 Agustus 2019 Gemini Beruntung, Leo Bersinar, Taurus Emosian!

Pelaku yang merupakan pemuda 24 tahun bernama Connor Betts menyerang kawasan populer hiburan malam bernama Oregon, dan membunuh sembilan orang.

Polisi menyebut Betts mengenakan pakaian pelindung dan membawa senapan dengan kapasitas magasin sekitar 100 butir.

Dia tewas setelah ditembak oleh polisi kurang dari semenit. (Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Sumber : https://internasional.kompas.com/read/2019/08/06/22421281/ya-tuhan-pria-ini-menembaki-saya?page=all

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Ya Tuhan, Pria Ini Menembaki Saya""

Kisah Pilu Ibu Lindungi Anaknya Saat Terorisme Penembakan di Walmart, El Paso Texas, Amerika Serikat
Kisah Pilu Ibu Lindungi Anaknya Saat Terorisme Penembakan di Walmart, El Paso Texas, Amerika Serikat (Twitter: @magwitch5151)

20 Orang Tewas Sekaligus dalam Penembakan Massal Terjadi di Supermarket Ternama Amerika Serikat

Penembakan massal kembali terjadi di AS.

Korban penembakan kali ini tak tanggung-tanggung.

Insiden mengerikan penembakan massal yang terjadi di Walmart El Paso, Texas, dan mengakibatkan 20 orang tewas.

Gubernur Texas Greg Abbott seperti diwartakan BBC Sabtu (3/8/2019) menyebut, insiden itu merupakan "hari paling mematikan yang pernah terjadi dalam sejarah Texas".

 4 Fakta Penembakan Polisi Serang Polisi di Polsek Cimanggis, Kronologi Hingga Kondisi Jenazah

Selain 20 orang tewas, Kepala Polisi El Paso Greg Allen mengonfirmasi dikutip AFP ada 26 orang terluka dalam penembakan massal di Walmart El Paso tersebut.

Dari berbagai laporan media AS, diketahui usia para korban luka yang menjalani perawatan di rumah sakit bervariasi antara dua hingga 82 tahun.

Polisi menyatakan dilansir Sky News ketika penembakan terjadi, Walmart begitu penuh dengan 3.000 pengunjung.

Beberapa di antara mereka membeli perlengkapan sekolah.

Allen menjelaskan, jajarannya menerima laporan adanya penembakan massal pada pukul 10.39 waktu lokal dengan para penegak hukum sampai di lokasi enam menit kemudian.

"Situasi di lokasi sangatlah mengerikan," ucap Allen.

Sebelumnya, Kepolisian El Paso di Twitter juga menyerukan adanya donor darah bagi para korban.

Salah satu pengunjung bernama Kianna Long menceritakan dia sedang berada di Walmart bersama suaminya ketika mereka mendengar adanya tembakan.

"Semua orang berlari dalam kepanikan karena mendengar adanya suara tembakan. Mereka bergegas berusaha lari ke pintu. Namun, banyak orang jatuh ke lantai," ujarnya dikutip Reuters.

Saksi mata lain Gleon Oakly kepada CNN mengisahkan, dia sedang berada di bagian toko olahraga ketika seorang anak berteriak untuk lari karena adanya tembakan.

Oakly mengungkapkan awalnya para pengunjung tidak memedulikan ucapan bocah tersebut, hingga dua menit kemudian, mereka mendengar sendiri tembakan itu.

Penembakan massal yang terjadi di Walmart El Paso terjadi satu pekan setelah aksi serupa di festival bawang putih California yang menewaskan tiga orang yang terjadi pada Minggu 28 Juli 2019.

Setidaknya ada 11 orang yang terkena tembakan dalam festival yang digelar selama tiga hari itu.

Sementara pelaku penembakan disebut bunuh diri.

 Kronologi Kasus Penembakan Bripka Afrizal, Tembakan Peringatan yang Dibalas Berondongan Peluru!

(KOMPAS.com/Agni Vidya Perdana/Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini 5 Fakta Insiden Penembakan Massal di Texas dan Ohio".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved