Keseharian Terduga Teroris Penyerangan Polsek Wonokromo, Biasa Jual Sempol, Tetangga Lihat Perubahan
Latar belakang terduga teroris pelaku penyerangan seorang anggota polisi di Polsek Wonokromo, Sabtu (17/8/2019) dikenal sebagai penjual sempol.
Penulis: Salma Fenty Irlanda | Editor: Asytari Fauziah
TRIBUNMATARAM.COM - Latar belakang terduga teroris pelaku penyerangan seorang anggota polisi di Polsek Wonokromo, Sabtu (17/8/2019) dikenal sebagai penjual sempol dan makaroni.
Belakangan, seorang tetangga mengaku menyadari perubahan pada diri IM (30) dan keluarganya.
Pelaku IM tinggal di rumah kos di Jalan Sidosermo IV bersama istri dan anaknya dan dikenal dengan nama Ali.
"Pak Ali biasa berjualan jajanan sempol dan makaroni.
Biasanya dititipkan ke warung-warung," kata Ainul Arif, ketua RT 03/RW 02, Sidosermo, Kecamatan Wonokromo.
Ainul memang merasa ada perubahan dari warga migran dari Sumenep, Madura, itu beberapa waktu terakhir.
Yang dia tahu, Ali lebih tertutup semenjak mengikuti jemaah pengajian yang lokasinya tidak diketahui.

Terduga teroris pelaku penyerangan anggota polisi di Polsek Wonokromo Surabaya, Sabtu (17/8/2019) sore akhirnya diamankan oleh Densus 88 Anti Terorisme.
IM (30), pelaku penyerangan di Polsek Wonokromo tersebut mendadak menyerang petugas dengan senjata tajam setelah berpura-pura membuat laporan.
Berikut ini, fakta-fakta aksi terduga terorisme penyerangan di Polsek Wonokromo, Surabaya, dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, Minggu (18/8/2019).
1. Pelaku Pura-pura Buat Laporan
IM datang ke Polsek Wonokromo sekitar pukul 16.45 untuk membuat laporan ke SPKT Polsek Wonokromo.
Petugas pun tidak mencurigai apa pun dari pelaku.
Namun, tiba-tiba pelaku melayangkan celurit yang diambilnya dari dalam tas dan langsung menyerang Aiptu Agus yang tengah piket.
• Terduga Teroris Penyerang Polsek Wonokromo Surabaya Diamankan, Anak & Istri Dijemput di Kos-kosan
• Dandan 3,5 Tampil dengan Mahkota Raksasa di Upacara HUT RI ke74, Istri Menhan Dapat Kado dari Jokowi
• Viral Perjuangan Paskibraka Morowali Utara, Baju Penuh Lumpur, Kaki Pembawa Baki Tertusuk Paku 7 cm
• Ekspresi Grogi Disoroti Presiden Jokowi, Pengerek Bendera di Upacara HUT RI di Istana Dapat Sepeda
"Pria itu tiba-tiba menyerang petugas, sebelumnya pura-pura lapor," terang Kapolda Jatim, Irjen Luki Hermawan.
2. Korban Minta Tolong
Setelah mendapat serangan dari pelaku IM, Aiptu Agus lantas berteriak minta tolong.
Anggora satuan reskrim Polsek Wonokromo yang mendengar teriakan Aiptu Agus pun lantas datang menolong dan memberikan tembakan untuk melumpuhkan pelaku.
"Pelaku saat ini diperiksa oleh tim Densus 88 karena karena diduga kuat anggota jaringan pelaku terorisme," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Sandi Nugroho, di Mapolsek Wonokromo.
3. Polisi Temukan Banyak Senjata Tajam
Saat memeriksa tas milik terduga teroris IM, polisi menemukan sejumlah benda, seperti senjata tajam, ketapel dengan peluru kelereng, airsoft gun, makanan, dan kertas yang dipenuhi banyak logo ISIS.
"Ada logo ISIS di sebuah kertas yang dibawa pelaku, tentang keterkaitan pelaku dengan organisasi tersebut, masih didalami," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, di Polsek Wonokromo, Sabtu malam.
Barung mengatakan, pelaku hanya diperiksa awal di Mapolsek Wonokromo, lalu dibawa tim Densus 88 untuk diperiksa lebih lanjut.
"Barang-barang yang dibawa pelaku juga disita sebagai barang bukti," ujar dia.
Sebelumnya, pelaku penyerangan diamankan di Mapolsek Wonokromo Surabaya, Sabtu (17/8/2019) sore.
4. Anak dan Istri Diamankan
Anak dan istri terduga teroris pelaku penyerangan di Polsek Wonokromo itu pun sudah dijemput polisi.
Kini, kamar kos tempat mereka tinggal telah dipasangi garis polisi.
Bukan hanya pelaku IM (30) yang diperiksa tim Densus 88 terkait aksi penyerangan di Mapolsek Wonokromo, Surabaya, Sabtu (17/8/2019) sore.
• Viral Perjuangan Paskibraka Morowali Utara, Baju Penuh Lumpur, Kaki Pembawa Baki Tertusuk Paku 7 cm
• Dandan 3,5 Tampil dengan Mahkota Raksasa di Upacara HUT RI ke74, Istri Menhan Dapat Kado dari Jokowi
• Ekspresi Grogi Disoroti Presiden Jokowi, Pengerek Bendera di Upacara HUT RI di Istana Dapat Sepeda
• Demi Lihat Anak di Upacara HUT RI di Istana Negara, Orangtua Paskibraka Manokwari Susul ke Jakarta
Istri dan ketiga anaknya dijemput polisi dari kamar kosnya, Sabtu malam.
Rumah kos IM terletak di permukiman padat penduduk di Jalan Sidosermo IV Gang 1 nomor 10A Surabaya.
"Tadi dijemput dinaikkan mobil warna hitam. Tadi juga membawa tas," kata Ainul Arif, ketua RT 03/RW 02, Sidosermo, Kecamatan Wonokromo.

IM sendiri lebih dikenal dengan nama Ali di tempat kosnya.
Dia adalah migran dari Kabupaten Sumenep, Madura.
"Sehari-harinya berjualan jajan sempol dan makaroni," ujar Ainul.
IM diamankan di Mapolsek Wonokromo, Surabaya, Sabtu (17/8/2019) sore.
• 6 Fakta Pamitnya Program The Comment dari NET TV, Pamit Lebih Awal & Sudah Ada Program Pengganti
• Kesaksian Siswa SMK saat Tolong Polisi Dibakar di Cianjur yang Terkapar Sendiri di Trotoar
• Menpora Imam Nahrawi Hubungi Koko Siswa SMK yang Gagal Jadi Paskibraka, Ini yang Mereka Dibicarkan
• Dilaporkan dengan Dugaan Pencemaran Nama Baik, Farhat Abbas MalahTantang Hotman Paris Sumpah Pocong
Dia disebut pura-pura melapor dan tiba-tiba menyerang polisi petugas piket dengan senjata tajam.
Akibat serangan tiba-tiba pria tersebut, Aiptu Agus Sumarsono, petugas piket Polsek Wonokromo saat itu menderita luka bacok di kepala, tangan, dan pipi kirinya.
Dalam tas tersebut, polisi menemukan sejumlah benda, seperti senjata tajam, ketapel dengan peluru kelereng, airsoft gun, makanan dan kertas yang dipenuhi banyak logo ISIS.
"Ada logo ISIS di sebuah kertas yang dibawa pelaku, tentang keterkaitan pelaku dengan organisasi tersebut masih didalami," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera di Polsek Wonokromo Sabtu malam.
Kata Barung, pelaku hanya diperiksa awal di Mapolsek Wonokromo, lalu dibawa tim Densus 88 untuk diperiksa lebih lanjut.
"Barang-barang yang dibawa pelaku juga disita sebagai barang bukti," jelasnya. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)