Kaget Dengar Ucapan Gubernur Papua, Najwa Shihab Ulangi Perkataan Lukas Enembe: Apa Maksudnya?
Lukas Enembe, Gubernur Papua buka suara soal daerahnya yang alami kerusuhan, Najwa Shihab sampai terkejut dan ulangi perkataan narasumbernya ini!
Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Delta Lidina
TRIBUNMATARAM.COM - Lukas Enembe, Gubernur Papua buka suara soal daerahnya yang alami kerusuhan, Najwa Shihab sampai terkejut dan ulangi perkataan narasumbernya ini!
Wilayah timur Indonesia tepatnya Papua sedang dibicarakan.
Belum lama ini terjadi kerusuhan yang cukup menghebohkan negeri.
Bahkan tak hanya ada di satu wilayah, kerushan terjadi di Timika, Manokwari hingga Sorong.
Namun kerusuhan kini sudah teratasi dengan baik.
• Para Menteri Jokowi 2019-2024 Akan Dapatkan Mobil Dinas Baru
• Seorang Kepala Sekolah Ditemukan Tanpa Busana dan Meninggal Dunia di Kamar Mandi Hotel Mataram
• Kerusuhan Terjadi di Fakfak, Bendera Bintang Kejora Sempat Berkibar di Kantor Dewan Adat
• Video Perlihatkan Detik-detik Pesawat Jatuh ke Laut, Berhasil Diselamatkan Penjaga Pantai
Meski sempat terjadi aksi pembakaran beberapa tempat seperti Gedung DPRD Papua Barat.
Menanggapi peristiwa ini akhirnya Gubernur Papua, Lukas Enembe buka suara.
Gubernur Papua ini diundang untuk membahas kericuhan di papua yang sempat terjadi.
Ia mengutarakan kekecewaannya terhadap masyarakat di luar Papua lewat tayangan Mata Najwa.
Ungkapan Lukas Enember ini bermula saat Najwa bertanya soal komentar Gubernur Papua Lukas Enember tentang permintaan maaf Gubernur Jawa Timur Khofifah.
Sekaligus pendapat Presiden Joko Widodo agar saling memaafkan.
"Pak Gubernur ada komentar mengenai permintaan maaf Ibu Khofifah dan pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan 'emosi boleh tetapi lebih baik saling memaafkan',
apa lagi yang seharusnya bisa dilakukan?" tanya Najwa Shihab dilansir dari video Mata Najwa pada Kamis (22/8).
Gubernur Papua ini mejelaskan jika perbuatan rasisme tentu dibenci seluruh dunia.
Ia juga mengungkit soal kemerdekaan Indonesia yang sudah pada usia 74 tahun, namun sikap pada masyarakat Papua belum berubah.