Kasus Balita Tewas Makan Nasgor Kakak yang Dibawa dari Sekolah, Orangtua Ikhlas Tak Lapor Polisi
Orangtua LSZ (3) balita yang meninggal setelah makan nasi goreng yang dibawa kakaknya dari sekolah akui sudah ikhlas, tak ingin lapor polisi.
Akhirnya saya lihat adek muntah-muntah ya sudah bawa ke puskesmas," ujar Wahyu.
Sekembalinya dari Ppskemas, kondisi sang adik tak kunjung membaik.
Makanan dan minuman yang diberikan kepadanya terus ia muntahkan.
Parahnya, kakaknya juga muntah-muntah sepulang mengaji.
Kedua anak ini langsung dibawa ke RS Tugu Koja.
Sembari di perjalanan Widia mencari tahu apakah ada teman-teman ZAA yang mengalami hal yang sama setelah memakan nasi goreng tersebut.
Setiba di rumah sakit, ia mendapat kabar bahwa teman-teman putra sulungnya itu juga banyak mengalami hal yang sama.
Bahkan salah satu teman juga diperiksa di rumah sakit yang sama dengan ZAA.
Di Rumah Sakit, ZAA dan LSZ langsung diperiksa laboratorium.
Hasil lab menunjukkan bahwa leukosit ZAA ternyata tinggi sehingga ia harus diopname.
Sementara sang adik diperbolehkan pulang karena hasil laboratoriumnya normal.
"Adiknya pulang kisaran pukul 10.00 WIB (malam).
Dia sudah tidur, adiknya ditinggal sama mamanya ke rumah sakit untuk jaga kakaknya.
Nah adiknya ini ditungguin sama embahnya karena posisinya saya mau berangkat kerja," ucapnya.
Beberapa jam kemudian adik Widia menghubungi suaminya yang sedang pergi bekerja karena kondisi tubuh LSZ lemas.