Warga Mataram NTB Minta Keadilan atas Tewasnya Zaenal Abidin yang Dianiaya Polisi saat Ditilang

Update kasus pria di Mataram, Nusa Tenggara Barat / NTB dianiaya oknum polisi saat ditilang hingga tewas.

KOMPAS.com/FITRI R
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Patuh Karya berdemo ke Mapolda NTB, mereka mendesak agar kasus kematian Zainal Abidin, warga Pok Motong, Lombok Timur yang meninggal usai ditilang, diusut tuntas. 

TRIBUNMATARAM.COM - Update kasus pria di Mataram, Nusa Tenggara Barat / NTB dianiaya oknum polisi saat ditilang hingga tewas.

Puluhan warga di Desa Paokmotong, Lombok Timur menuntut keadilan atas tewasnya Zaenal Abidin (29).

Sebuah kisah viral hari ini tentang kabar terbaru tentang seorang pria, Zaenal yang dipukuli polisi hingga tewas.

Zaenal merasa tidak terima karena polisi menilang dan membawa motornya akhirnya berkelahi dengan beberapa oknum polisi hingga tewas.

Puluhan warga ramai-ramai menuntut keadilan untuk Zaenal, hingga saat ini 14 orang sudah diperiksa. Berikut berita selengkapnya.

Kisah viral hari ini tentang kabar terbaru dari seorang pria bernama Zaenal Abidin (29) yang tewas dipukuli beberapa oknum polisi.

Zaenal dipukuli polisi di halaman Satlantas dan mobil patroli hingga tewas ketika akan meminta motornya yang ditilang.

Puluhan warga Dusun Tunjang Selatan, Desa Paokmotong, Lombok Timur mendatangi Biro Konsultasi Bantuan Hukum (BKBH) Fakultas Hukum Universitas Mataram pada Senin (16/9/2019).

Suasana kedatangan Keluarga Zaenal di BKBH Fakultas Hukum Unram
Suasana kedatangan Keluarga Zaenal di BKBH Fakultas Hukum Unram ((KOMPAS.COM/IDHAM KHALID))

"Kedatangan kami ke sini untuk memastikan dan memantapkan bahwa kami atas nama masyarakat Dusun Tunjang Selatan, Desa Paokmotong, menyerahkan penanganan kasus dugaan penganiayaan atas saudara Zaenal oleh oknum lantas," ungkap Haji Safrudin, salah satu perwakilan masyarakat dilansir TribunStyle dari Kompas.com.

Warga tersebut datang untuk meminta bantuan BKBH dalam memperjuangkan keadilan bagi Zaenal tang tewas dipukuli beberapa oknum polisi.

"Kami mengharapkan, tersangka dugaan penganiayaan ini segera terungkap oleh kepolisian, karena kami percaya aparat bisa berbuat adil terhadap masyarakat," ungkap Safrudin.

Pihak dari BKBH Fakultas Hukum Unram, Yan Mangandar menyambut baik para warga yang menitipkan kepercayaan untuk memperjuangkan kasus Zaenal kepada mereka.

"Kami sangat apresiasi kedatangan bapak-bapak yang telah jauh-jauh dari Lombok Timur, telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk memenangi kasus Zaenal," ungkap Yan.

Yan juga percaya penyelidikan atas penganiayaan Zaenal oleh oknum polisi hingga berujung maut akan dilakukan secara terbuka dan profesional.

"Kami yakin, pihak Polda akan menuntaskan kasus ini secara profesional, secara terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi," kata Yan.

Sementara itu Kapolda NTB Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan akan menindak tegas oknum polisi yang melakukan penganiayaan kepada Zaenal.

“Kalau anggota kami salah, apalagi sampai melakukan mengakibatkan korban meninggal dunia akan kami tindak tegas ya,” ungkap Nana dalam jumpa pers, Senin (9/9/2019) dilansir TribunStyle dari Kompas.com.

Kepolisian akan menyelidiki kasus ini dengan adil dan tanpa memihak.

“Saya memposisikan yang benar ya benar, akan kami tindak lanjuti proses penanganan kasus tersebut,” tegas Nana.

Saat ini sudah ada 14 orang yang sedang diperiksa, diduga menjadi pelaku penganiayaan.

“Kami telah memeriksa 14 orang, sampai saat ini masih belum bisa menentukan tersangka, statusnya masih saksi, karena kami masih mencari bukti-bukti lain,” kata Nana.

Ikhsan didampingi kuasa Hukum dalam agenda memberikan Kesaksian terhadap kasus meninggalnya Zaenal yang diduga oleh oknum Polisi Polres Lombok Timur.
Ikhsan didampingi kuasa Hukum dalam agenda memberikan Kesaksian terhadap kasus meninggalnya Zaenal yang diduga oleh oknum Polisi Polres Lombok Timur. ((KOMPAS.com/IDHAM KHALID))

Hasil pemeriksaan telah mengarahkan kepada siapa tersangka penganiayaan Zaenal namun masih perlu pemeriksaan lebih lanjut.

“Memang sudah ada arah, beberapa oknum anggota, sudah mengarahkan kepada tersangka, tapi masih memerlukan pemeriksaan terkait dari peran masing-masing tersebut,” ujar Nana.

Zaenal Abidin tewas dipukuli oleh beberapa oknum polisi Polres Lombok Timur.

Hal tersebut disampaikan oleh keponakan Zaenal, Ikhsan yang menjadi saksi penganiayaan pamannya.

Ikhsan diperiksa oleh Kepada Sub Direktorat III Polda Nusa Tenggara Barat pada Jumat (20/9/2019) sebagai saksi atas kasus penganiayaan oknum polisi kepada pamannya, Zaenal Abidin.

Iksan mengungkapkan melihat Zaenal dipukul oleh polisi menggunakan traffic cone atau kerucut lalu lintas.

Kejadian bermula saat Zaenal mendatangi satlantas untuk mengambil motor yang ditilang oleh polisi pada Kamis (5/9/2019) silam.

Sebelumnya Zaenal yang merasa marah karena ditilang dan motor diambil lebih dulu memukul polisi.

"Paman saya yang memukul duluan, memukul pakai tangan, minta motor," ungkap Ikhsan.

(ilustrasi)
(ilustrasi) (dawncom)

Awalnya Ikhsan yang menemani sang paman ke Satlantas pergi untuk memanggil seorang polisi.

Tak hanya di halaman Satlantas, Zaenal juga dipukuli di mobil patroli dengan polisi yang berbeda.

"Di atas mobil patroli juga dipukul oleh polisi lain, jumlahnya satu orang, waktu itu dipukul mukanya," ujar Ikhsan.

Ketika dia kembali, Ikhsan sudah melihat Zaenal dipukuli di halaman Satlantas oleh tiga oknum polisi.

"Satu polisi yang nyamperin kami, kemudian memanggil polisi yang di ujung, karena dia lama tidak mendengar, kemudian saya disuruh panggil. Pas baliknya itu, nah di sana lah saya lihat paman saya itu dipukul pakai kerucut," ujar Ikhsan.

Sebelumnya saat dipukuli oleh beberapa oknum polisi, Zaenal Abidin (29) tersebut sempat ucap maaf dan minta tolong agar berhenti dipukul.

Hal tersebut disampaikan oleh keponakan Zaenal, Ikhsan yang menjadi saksi penganiayaan pamannya.

"Pas dipukul di tempat lantas, dia sempat minta tolong polisi, minta maaf, supaya berhenti dipukul," ungkap Ikhsan usai diperiksa sebagai Saksi di Kasubdit lll Polda NTB, Jum'at (20/9/2019) dilansir TribunStyle dari Kompas.com.

Namun para polisi tersebut tidak mengindahkan permintaan Zaenal dan tetap memukulinya.

"Sempat minta maaf, tapi tidak tahu dia lanjut (memukul)," kata Ikhsan.

Setelah terjadi perkelahian Zaenal dibawa ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) untuk diperiksa.

Tapi naas, saat hendak dibawa Zaenal terjatuh tak sadarkan diri.

Polisi kemudian membawa Zaenal ke Rumah Sakit Umum Selong, Lombok Timur.

Zenal menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (9/9/2019). (Tribunstyle.com/Yuliana Kusuma)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Viral - Dipukuli Polisi hingga Tewas Puluhan Warga Tuntut Keadilan Zaenal, 14 Orang Diperiksa, https://style.tribunnews.com/2019/09/22/viral-dipukuli-polisi-hingga-tewas-puluhan-warga-tuntut-keadilan-zaenal-14-orang-diperiksa?page=all.

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved