Viral Hari Ini
5 Fakta Negeri di Atas Awan Gunung Luhur, Indahnya Diusulkan Jadi Geopark, Pengunjung Sesalkan 1 Hal
5 fakta objek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur, Kabupaten Lebak, Banten viral di media sosial, keindahannya diusulkan jadi Geopark.
3. Pengunjung yang datang karena penasaran

Eko Cahyono, salah satu pengunjung warga Kemanggisan, Jakarta Barat, datang ke Gunung Luhur bersama istri dan tiga anaknya.
Ia mengaku datang karena terpesona dengan video hamparan awan di Gunung Luhur yang dilihatnya di media sosial.
"Banyak yang share, akhirnya penasaran, kebetulan tempatnya dekat, kemarin saya berangkat via tol enggak sekitar empat jam sampe ke sini (Gunung Luhur)," kata Eko kepada Kompas.com.
Soal pemandangan yang disuguhkan, Eko mengaku takjub, dia bahkan menyebut mirip - mirip dengan yang pernah dilihatnya di Dieng, Jawa Tengah.
4. Tak dibarengi dengan fasilitas yang nyaman

Pengunjung lain, Kania, yang berasal dari Serpong, Tangerang Selatan menyebut pemandangan indah di Gunung Luhur tidak dibarengi dengan fasilitas yang nyaman untuk pengunjung.
Dia bercerita harus berjalan kaki setengah jam untuk mendapatkan pemandangan hamparan awan lantaran kebagian parkir sekitar satu kilometer dari puncak.
"Parkirnya sangat kurang, padahal mobil saya sudah susah payah untuk ke atas, tapi harus turun lagi karena gak kebagian, padahal saya bawa anak kecil," katanya.
Kania berharap ke depannya bisa disediakan fasilitas parkir yang banyak lantaran tempat wisata ini sedang diminati banyak pengunjung.
5. Diusulkan masuk Geopark

Pemerintah Kabupaten Lebak tengah mengajukan sebagian wilayahnya menjadi Geopark Nasional.
Termasuk di dalamnya terdapat Gunung Luhur yang dijuluki negeri di atas awan".
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, geopark tersebut bernama Bayah Dome, di mana wilayahnya meliputi pesisir Pantai Sawarna di selatan Kabupaten Lebak hingga ke kawasan utara yang terdapat kekayaan alam berupa batu kalimaya.
Di dalam wilayah geopark terdapat sejumlah tempat wisata mulai dari laut, air terjun, geosite, budaya kasepuhan hingga yang terbaru, negeri di atas awan Gunung Luhur. Seluruh wisata tersebut, kata Iti, akan terintegrasi satu sama lain.