Warga Heboh Harta Karun Emas Diduga Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Ditemukan di Lokasi Karhutla

Heboh penemuan harta karun peninggalan Kerajaan Sriwijaya di lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan

Riau24
Ilustrasi penemuan harta karun di lokasi karhutla 

TRIBUNMATARAM.COM - Heboh penemuan harta karun peninggalan Kerajaan Sriwijaya di lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Sejumlah harta karun peninggalan Kerajaan Sriwijaya ditemukan di lokasi kahutla.

Warga berbondong-bondong mengais harta karun yang diduga peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang berupa emas dan perhiasan.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Dusun Serdang, Desa Mara Sungai Jeruju, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, membuat berbagai macam benda seperti manik-manik bahkan emas yang diduga berasal dari Kerajaan Sriwijaya bermunculan.

Munculnya harta karun tersebut akhirnya membuat warga berbondong-bondong untuk melakukan penggalian secara ilegal, mencari barang berharga lainnya tertutama yang terbuat dari emas.

Kesaksian Warga saat Langit Jambi Memerah karena Karhutla, Suasana Mencekam, Nafas Sesak

Hanya menggali dengan kedalaman sekitar 1 meter, warga sudah bisa menemukan perhiasan berupa cincin yang mengandung emas di lokasi tersebut.

Ilustrasi koin perak.(NEW YORK POST)
Ilustrasi koin perak.(NEW YORK POST) ( )

Arkelog dari Balai Arkeologi Sumatera Selatan Retno Purwanti mengatakan, fenomena perburuan harta karun tersebut telah berlangsung sejak kurun waktu satu bulan terakhir.

Berbagai macam benda bersejarah yang selama ini terpendam di dalam lahan gambut muncul ke permukaan karena lokasi tersebut terbakar.  

Lahan gambut pun menjadi tolak ukur peristiwa sejarah yang bisa dirangkai untuk mencari tahu jejak kerajaan Sriwijaya.

Semakin dalam gambut maka akan semakin lama pula nilai sejarah benda atau perhiasan yang ditemukan.

"Semua perhiasan yang ditemukan warga tersebut berada di dalam gambut. Artinya kemungkinan itu peninggalan dari Sriwijaya, tapi perlu penelitian. Tapi masalahnya, barang tersebut telah banyak dijual warga sehingga menyulitkan kita," kata Retno, Jumat (4/10/2019).

Gambut di OKI telah berusia 3.000 tahun

Balai Arkeologi Sumatera Selatan sempat meneliti usia gambut di Kecamatan Air Sugihan, OKI.

Heboh Ular Berkaki Mati di Karhutla Riau, Panji Sang Petualang Ungkap Fakta Sebenarnya, Bukan Kaki

Hasil penelitian menunjukkan, lahan gambut di sana telah berusia sekitar 3.000 tahun dan merupakan masa Kerajaan Sriwijaya.

Selain di Air Sugihan, penelitian juga dilanjutkan di Kecamatan Tulung Selapan. Di sana banyak tiang-tiang rumah sekaligus peralatan dapur berupa gerabah dan keramik.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved