Rindu Pada Ibunya, Nasir Nekat Bongkar Makam dan Bawa Jenazah ke Rumah, Ini yang Dialaminya

Ibunya baru meninggal 40 hari yang lalu, Nasir nekat bongkar makam karena rindu dan bawa pulang jenazah sang ibu, ini tiga hal yang dialaminya.

Tribunnews.com
Ilustrasi Makam 

Sebelum mengurungnya di bekas kandang ayam, bocah itu pernah dikubur hidup-hidup separuh badan oleh ayahnya, Hamzah.

 5 Fakta Viral Slip Gaji Bupati Banjarnegara Rp 5,9 Juta, Foto Diambil Anaknya yang Masih SMP

Moh. Hamzah kepada Kompas.com saat ditemui di kediamannya, Jumat (4/10/2019) menjelaskan, Efendi dikubur atas petunjuk salah satu guru spiritual asal Kalimantan Barat.

Penguburan itu dilakukan bertepatan dengan hari Jumat Legi di depan rumahnya.

"Efendi pernah dikubur separuh badan di depan rumah karena petunjuk guru spiritual," ujar Hamzah.

Namun, upaya penyembuhan melalui ritual itu tidak ada hasilnya.

Hamzah bersama istrinya Latifah (36) tidak patah arang. Keduanya masih berupaya lagi mencari petunjuk ke guru spiritual lainnya.

Salah satu yang didatangi di Kota Malang.

"Petunjuk guru yang di Malang diminta agar dirawat seperti biasanya saja.

Sebab, kelak saat dewasa akan menjadi guru spiritual yang banyak didatangi orang," kata Hamzah.

Hamzah dan istrinya mulai putus asa untuk mengobati anaknya. Sebab, secara fisik kondisi tubuh anaknya tidak ada penyakit.

Efendi hanya tidak bisa berdiri, tidak bisa berbicara dengan bahasa orang normal dan tidak tuli.

Sehingga, Efendi dirawat apa adanya di dalam kurungan.

Bidan desa setempat pernah mengajak Hamzah dan istrinya untuk mengobati Efendi ke rumah sakit dengan biaya gratis, asalkan memiliki kartu BPJS.

Ajakan itu gagal karena Efendi tidak masuk dalam daftar anggota keluarga.

Sehingga, proses memasukkan nama Efendi ke dalam kartu keluarga, memperlambat proses pengobatan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved