Detik-detik 5 Siswa SMP Jakarta Tewas di Sungai Terlarang, Sudah Diberi Peringatan dan Tak Izin Guru
Lima siswa SMP Jakarta meninggal dunia karena tenggelam di sungai terlarang yang ada di Baduy, Kepala Desa sudah beri peringatan, korban tak izin guru
Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Delta Lidina
"Sekitar jam 12.00 WIB waktu istirahat, siswa mandi di sungai Kampung Gajeboh tanpa seizin gurunya," kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi melalui keterangan tertulis dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, Sabtu (26/10/2019).
Tanpa sepengatahuan guru, ternyata mereka berenang di bagian sungai yang memiliki kedalaman tiga meter.
Kata Edy, awalnya yang bermain di sungai ada tiga siswa.
Namun, ternyata tiga siswa itu tidak bisa berenang dan perlahan-lahan mulai tenggelam.
Dua siswa lain yang melihat kejadian itu berusaha untuk menolong.
Namun, keduanya juga turut tenggelam hingga total korban yang tenggelam lima orang.
Kelima korban akhirnya ditolong oleh warga setempat dan dievakuasi ke Puskesmas Cisimeut sekitar pukul 14.30 WIB.
"Korban tenggelam di Baduy Gajeboh dilakukan proses identifikasi, kita periksa secara keseluruhan, ciri umum dari pakaian dan ciri khusus, seperti tanda lahir hingga susunan gigi," kata Kabiddokkes Polda Banten AKBP dr Nariyana di RSUD dr Adjidarmo, Jumat (25/10/2019).
• Bangkit Sempat Beri Pesan Terakhir untuk Istri yang Hamil 7 Bulan Sebelum Tewas Diculik & Dibunuh
Selain itu, pihak kepolisian juga membuka Post Ante Mortem di RSUD dr Adjidarmo.
Hal itu diperuntukkan bagi bagi keluarga dan kerabat korban yang hendak mengumpulkan data identitas korban yang diketahui masih di bawah umur.
"Yang kita butuhkan dari keluarga, ciri-ciri fisik secara umum, dia apakah punya luka, ciri khusus tanda lahir, tahi lalat, Identitas dari pihak sekolah sudah ada, tim Inafis sudah ambil sidik jari dan bisa kita cocokan dengan ijazah SD," kata Nariyana.
Kelima korban ini diketaui bernama Moses Imanuel Baskoro, Sahrul Ramadhan, Paskaleo Anesho Telaumbanua, dan Christiano arthur.
Kepala Desa Kanekes Jaro Saija mengatakan, sungai tempat korban berenang adalah Sungai Ciujung.
Kata dia, wisatawan memang dilarang untuk berenang di sana lantaran sungainya dalam.
"Tenggelamnya di sungai Ciujung, memang dalam, karena ada leuwi (cekungan), wisatawan dilarang ke sana," kata dia.