Viral Hari Ini
Viral Polantas Habiskan Gaji Bangun SD Berjarak 12 Jam dari Rumahnya, Sampai Jual Perhiasan Istri
Cerita seorang polisi habiskan seluruh gaji hingga jual perhiasan istrinya demi bisa bangun sekolah yang berjarak 12 jam dari rumahnya.
Mengutip Kompas.com, sekolah dasar tersebut telah ada sejak tahun 2006 dan berada di bawah naungan SDN 010 di Desa Batu Sasak.
Kebanyakan murid yang bersekolah di SD tersebut adalah anak-anak dari suku Sakai yang hidup di kawasan terpencil di Riau.
Dari tahun ke tahun kondisi bangunan sekolah yang terbuat dari kayu semakin tak layak dan mengalami kerusakan di sana-sini.
Bahkan berdasarkan postingan akun Facebook Rico Kampar Kiri pada November 2017 silam, kondisi sekolah tersebut ditulis lebih buruk dari kandang hewan.
Murid-murid yang bersekolah di SD tersebut terpaksa mengenyam pendidikan dengan kondisi bangunan yang mengkhawatirkan dan bisa rubuh kapan pun.
Meski kondisi yang tak memprihatinkan, anak-anak suku Sakai yang tinggal di Dusun Sialang Harapan tak berhenti berangkat ke sekolah.
Dengan semangat menuntut ilmu yang tinggi, anak-anak tersebut bahkan rela menyusuri hutan rimba hingga menyebrang sungai demi bisa ke sekolah.
Mirisnya, tak ada satupun aparat dari intansi pemerintah yang memperhatikan kondisi yang harus dialami anak-anak suku Sakai ini.
Terketuk dengan kondisi yang harus dialami bocah-bocah tersebut demi menuntut ilmu membuat Bripka Ralon Manurung pun akhirnya turun tangan.
Ia dan sang istri pun sepakat untuk membantu dana pembangunan ulang sekolah dasar tersebut.

Ralon Manurung sendiri pernah mengalami masa-masa sulit demi menuntut pendidikan.
Pernah merasakan penderitaan dan kesulitan yang sama membuat Ralon Manurung bersedia merelakan apapun untuk membantu.
Bahkan meski itu harus mengorbankan gajinya sebagai polisi lalu lintas.
Memang, biaya yang Ralon Manurung keluarkan untuk membangun ulang sekolah secara permanen tidaklah sedikit.
Setidaknya sekitar Rp 14,5 juta ia habiskan untuk membangun sekolah dengan dua ruangan belajar yang permanen.