Fakta Baru Anak Bunuh Ayah Kandung, Kubur Jasad di Septic Tank & Dicor, Pelaku Diduga Gangguan Jiwa

Fakta miris di balik pembunuhan ayah oleh anak kandungnya di Tegal, Jawa Tengah, pelaku diduga idap gangguan jiwa.

(KOMPAS.com/Tresno Setiadi)
Seorang warga menunjukan lokasi dimana korban pembunuhan dibuang ke dalam septic tank usai dibunuh oleh anak kandung korban di Desa Kendayakan, Warureja, Tegal, Jawa Tengah, Rabu (30/10/2019) dini hari. 

Saat mengubur jenaazah korban, Nopi mengajak satu temannya yakni Amir. Keduanya diketahui merupakan tukang gali kubur di TPU Kandang Kawat. 

Agar aksi tersebut tak ketahuan, Nopi pun mengecor jenazah korban agar terlihat seperti permukaan jalan.

Tukang gali kubur diupah Rp 11 Juta

 Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi mengatakan, Nopi dan Amir diupah oleh Yudi sebesar Rp 11 juta.

Hal itu terkuak berdasarkan hasil penyelidikan.

"Sementara untuk eksekutor (tersangka Ilyas) diupah Rp 4 juta, oleh pelaku,"kata Supriadi.

Menurut Supriadi, kedua pelaku menguburkan jasad korban tak terlalu dalam yakni sekitar 50 cm.

Untuk menghilangkan jejak, tersangka mengecor permukaan dengan menggunakan semen.

"Setelah dibongkar baru diketahui jika korban dibunuh ke sana,"jelas Supriadi.

Terbitkan DPO, pelaku terancam ditembak di tempat

Daftar Pencarian Orang (DPO) diterbitkan Polda Sumsel untuk memburu Amir dan Nopi yang saat ini telah melarikan diri usai melakukan aksinya.

Penerbitan DPO itu untuk mempersempit ruang gerak keduanya, sehingga petugas pun dapat cepat menangkap mereka.

"Fotonya akan disebar ke polsek-polsek seluruh wilayah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi.

Supriadi pun mengimbau  Nopi dan Amir untuk segera menyerahkan diri dan menjalani proses hukum.

Namun, jika tidak, petugas akan mengambil tindakan tegas kepada dua orang buronan tersebut.

"Kalau membahayakan petugas bisa tembak di tempat, sesuai prosedur. Kami akan cari sampai dapat. Lebih baik menyerahkan diri,"ujarnya. (Kompas.com/ Kontributor Palembang, Aji YK Putra)

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2019/10/31/06195351/kisah-tragis-pns-kementerian-pu-niat-beli-mobil-malah-dibunuh-dan-dicor?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved