Nasib 2 Polisi yang Tabrak Mahasiswa & Driver Ojol Pakai Rantis di Demo September Lalu

Nasib dua anggota polisi yang menabrak mahasiswa dan driver ojol menggunakan kendaraan taktis (Rantis) dalam kericuhan mahasiswa di Makassar September

(KOMPAS.COM/HIMAWAN)
Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe (kiri) saat menemui Irfan Rahmatullah, driver ojek online yang jadi korban tabrakan kendaraan taktis milik polisi di Mapolda Sulsel, Selasa (22/10/2019). 

2 Mahasiswa yang Tewas Saat Demo di Kendari, Kasus Langsung Ditangani Mabes Polri

TRIBUNMATARAM.COM - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Merdisyam mengatakan, kasus kematian dua mahasiswa Universitas Halu Oleo ( UHO) Kendari saat aksi unjuk rasa pada Kamis (26/9/2019) ditangani langsung tim dari Mabes Polri.

Ditemui usai menerima ratusan mahasiswa di kawasan Mapolda Sultra, Merdisyam mengatakan, terkait penanganan kasus tersebut, Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian sudah membentuk tim investigasi dengan melibatkan sejumlah petinggi Polri.

Ia menjelaskan, tim investigasi itu diketuai Irwasum Polri dengan melibatkan Kabareskrim, Kabaintelkam, kemudian Bid Propam, dan melibatkan seluruh unsur elemen terkait.

“Artinya, ada Investigasi secara internal yang menangani masalah prosedur yang dilakukan apakah sudah benar atau tidak,” kata Merdisyam kepada sejumlah awak media, Rabu (02/10/2019).

 Demo Ribuan Mahasiswa di Mataram Berakhir Ricuh, 26 Orang Pakai Almamater Unram Ditangkap Polisi

Selain tim Investigasi, penanganan kasus tersebut, lanjut Merdi, juga diawasi oleh pengawas internal Polri dan pengawas eksternal seperti Ombudsman RI dan sejumlah elemen masyarakat.

Menurutnya, Polda Sultra merupakan bagian dari obyek terperiksa dan seluruh penanganan kasus ada di Mabes Polri.

"Jadi kapasitas saya sebagai Kapolda Sultra bagian dari obyek yang terpisah terkait dari masalah ini," ujar Merdi.

Dalam penanganannya, saat ini tim investigasi sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekitar pengamanan Unjuk Rasa (Unras) 26 September 2019 lalu dan ditemukan 3 selongsong peluru dan 2 proyektil untuk dilakukan uji balistik.

“Unsur pembuktian dengan uji balistik, untuk selanjutnya masih dalam proses dan tentunya kita tunggu saja hasilnya.

Teknisnya bisa langsung ke tim investigasi, saya Kapolda tentunya membantu prosesnya," tambahnya. (Kompas.com/Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati/Aprillia Ika)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Penembakan Mahasiswa di Kendari Diambil Mabes Polri, Polda Sultra Jadi Terperiksa"

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2019).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2019). (TribunMataram Kolase/ Kompas.com Kiki Andi Pati/ Devina Halim)

2 Mahasiswa UHO Tewas Setelah Demo di Kendari, 13 Polisi Ditahan Tak Boleh Keluar Kantor

TRIBUNMATARAM.COM Tim investigasi internal kepolisian telah memeriksa 13 polisi pasca kerusuhan saat aksi demo yang menewaskan dua mahasiswa Universitas Halu Oleo ( UHO) di Kendari, Kamis (26/9/2019).

Kabiro Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, selain meminta keterangan, tim juga telah menarik 13 pucuk senjata dari 13 personel polisi itu.

“Dan ke 13 personel polisi pemilik senjata itu, juga sudah kita mintai keterangan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved