Bom di Mapolrestabes Medan
Ketiga Anaknya Ditangkap karena Jadi Terduga Teroris Bom Medan, Sang Ayah Ungkapkan Kesedihannya
Rudi Suharto (52) merasa sedih. Dua anaknya dibawa oleh polisi pada Kamis (14/11/2019) malam karena terkait bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.
Dia dibawa kemungkinan karena satu pengajian lah," katanya.
Saat itu, Andri (25), anak keduanya, sempat pulang ke rumah.
Dia menduga, kemungkinan waktu itu Andri mau mengambil nasi lalu kembali ke kolam.
Kemudian pada malam hari, saat Rudi berada di belakang rumah, dia melihat Andi mengambil baju lalu pergi lagi.
Sejak itu, anak keduaanya itu tak pulang-pulang.
"Rencananya mau saya bilangin. Tapi tak lama dia pigi keluar. Habis itu tak pulang-pulang.
Kalau si abang masih di kolam. Kawannya pun datang kemungkinan mau ngajak lari karena dia lari juga," katanya.
• 6 Fakta Bom Bunuh Diri Mapolrestabes Medan, Pelaku Dikenal sebagai Driver Ojol & Penjual Bakso Bakar
Bapak kan nyuruh ngaji bagus-bagus, kok kayak gini...
Mengenai penangkapan kedua anaknya dan kaburnya satu anaknya, dia merasa sedih.
Dia memiliki lima anak, satu anaknya yang paling besar perempuan.
Aris (28), Andri (25) dan Fadli (23) masih memiliki satu adik lagi yang masih kecil.
"Kalau sedih ya sedih lah. Kalau salah ya dihukum, kalau tak salah ya jangan dihukum lah.
Saya bilang, kok gini kalian. Bapak kan nyuruh ngaji bagus-bagus, masak kayak gini, kami gak tau katanya," ungkapnya.
Mengenai gubuk itu, lanjut dia, hanya ada alat-alat kerja, seperti parang dan cangkul. S
etiap harinya, dia tiga hingga empat kali berjaga di gubuk itu.
Tambak yang dijaganya membudidayakan kepiting dan ikan.