Kesaksian Warga saat Penangkapan Terduga Teroris Cilacap, 4 Orang Asing Selalu Tanya Soal Merpati

Sebelum rumah S digeledah, warga sudah mendapati gelagat tak biasa dari empat orang asing yang selalu menanyakan soal burung merpati.

TribunMataram Kolase/ (KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)
Rumah S (31), terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Dusun Tritih, Desa Danasri Lor, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah tampak sepi, Minggu (17/11/2019). 

Warga lainnya, Ben (35) mengatakan, pagi hari sebelum peristiwa tersebut, melihat empat orang asing.

Mereka duduk-duduk di rumahnya yang berjarak sekitar 20 meter dari rumah S.

"Dari pukul 05.00 WIB, Subuh, pertama ada dua orang di depan rumah, kemudian datang dua orang lagi, terus dua orang yang tadi pergi," ujar Ben.

Orang asing tersebut cukup lama di depan rumahnya.

Orang yang tidak diketahui identitasnya tersebut meninggalkan rumahnya sekitar pukul 08.00 WIB atau satu jam sebelum rumah S digeledah.

Karni Ilyas Bertanya: Radikalisme Dibasmi, Teroris Kok Tambah Banyak? Ini Kata Ali Imron Adik Amrozi

"Mereka sempat tanya-tanya soal burung merpati sama saya, katanya lagi nyari burung merpati," kata pria yang memiliki banyak burung merpati di rumahnya ini.

Diberitakan sebelumnya, anggota Densus 88 menangkap dan menggeledah rumah S, Minggu (17/11/2019).

S merupakan anak menantu dari mantan narapidana kasus terorisme, Saefudin Zuhri. (Kompas.com/ Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain)

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2019/11/18/06154331/cerita-warga-saat-terduga-teroris-cilacap-ditangkap-ada-orang-asing-tanya?page=all#page2

Penyesalan Terdalam Rudi, 3 Anaknya Diduga Terkait Bom Bunuh Diri Medan, 'Ngaji Bagus Kok Kaya Gini'

Rudi Suharto (52) merasa sedih tiga anaknya terkait bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu pagi (13/11/2019). Ketiganya yakni Aris (28), Andri (25) dan Fadli (23). Saat ini Andri melarikan diri.
Rudi Suharto (52) merasa sedih tiga anaknya terkait bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu pagi (13/11/2019). Ketiganya yakni Aris (28), Andri (25) dan Fadli (23). Saat ini Andri melarikan diri. (TribunMataram Kolase/ (KOMPAS.com/DEWANTORO))

TRIBUNMATARAM.COM - Penyesalan terdalam Rudi Suharto (52) kala ketiga anaknya diduga terkait bom bunuh diri di Mapolrestabes, Medan.

Rudi hanya bisa menyesali keterlibatan ketiga anaknya dengan kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.

Terlebih, ketika ia mulai menyadari jika pelaku pengeboman sering kali berkunjung ke rumahnya dan bergaul dengan ketiga anaknya tersebut.

Rabu (13/11/2019) sekitar pukul 15.00 WIB, Rudi Suharto (52), warga Kecamatan Belawan, Kota Medan, melihat tayangan televisi yang menyiarkan teror bom di Mapolrestabes Medan.

Walaupun layar televisi goyang-goyang dan pandangan matanya kurang jelas, Rudi mengenali pelaku bom bunuh diri sebagai teman anak-anaknya.

 Ketiga Anaknya Ditangkap karena Jadi Terduga Teroris Bom Medan, Sang Ayah Ungkapkan Kesedihannya

Rudi bercerita bahwa pria yang disebut pelaku bom bunuh diri itu sering datang ke rumahnya dalam tiga bulan terakhir.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved