Berita Terpopuler
POPULER Pura-pura Pesan Pizza, Wanita Ini Berhasil Selamatkan Ibunya yang Jadi Korban KDRT
Seorang wanita di Oregon, Ohio, menggunakan cara pintar untuk melapor ke polisi setelah ibunya menjadi korban KDRT.
TRIBUNMATARAM.COM - Seorang wanita di Oregon, Ohio, menggunakan cara pintar untuk melapor ke polisi setelah ibunya menjadi korban KDRT.
Dia berpura-pura tengah memesan pizza dalam layanan darurat 911, dengan polisi, untungnya, segera sigap mengetahui bahwa dia meminta bantuan.
Dalam laporan media lokal, wanita yang tidak disebutkan identitasnya itu mengaku bahwanya ibunya tengah menjadi korban KDRT.
• Sempat Kelabui Polisi, Pria Ini Akui Aniaya Anak Tirinya Hingga Kejang-kejang dan Tewas!
Polisi yang menerima telepon 911, Tim Teneyck, kepada 13 ABC mengungkapkan, awalnya dia merasa bahwa perempuan itu menekan nomor yang salah.
Tetapi dikutip BBC Jumat (22/11/2019), dia bersikeras bahwa sudah menekan nomor yang benar, dan Teneyck pun langsung sadar situasinya sangat serius.
Sebabnya, Teneyck pernah membaca sebuah forum yang membahas bagaimana korban kekerasan menggunakan kode tertentu untuk meminta bantuan.

"Anda pernah melihat situasi seperti ini di Facebook, tetapi tentu Anda tidak terlatih untuk benar-benar merasakannya," ungkapnya.
"Penerima telepon lain mengaku kepada saya, mereka tentu tidak akan mengangkatnya, dan mengabaikannya begitu saja," lanjut Teneyck.
Begini transkrip percakapan antara Teneyck dengan wanita yang ibunya jadi korban KDRT:
- Teneyck: Oregon 911
- Penelepon: Saya ingin memesan pizza di alamat ini (seraya membeberkan alamatnya)
- Teneyck: Anda menelepon 911 untuk memesan pizza?
- Penelepon: Uh, ya. Di apartemen (sambil mengungkapkan nama apartemennya)
- Teneyck: Anda jelas menelepon nomor yang salah untuk memesan pizza
- Penelepon: Tidak, tidak, Anda salah memahami
- Teneyck: Saya bisa mengabaikan Anda sekarang
Setelah itu, si penelepon menemukan cara pintar untuk menjawab pertanyaan Teneyck, dan bisa menyebutkan seberapa bahaya situasi yang dialami mereka, dan bantuan apa yang mereka butuhkan.
- Teneyck: Apakah pria itu masih di sana?
- Penelepon: Yap, saya butuh pizza yang besar
- Teneyck: Baik, bagaimana dengan layanan medis? Apakah Anda membutuhkannya?
- Penelepon: Tidak, dengan pepperoni saja.
• Diduga Gangguan Jiwa, Aniaya Istri Hingga Kritis, Bahkan Bacok Menantu Hingga Meninggal Dunia
Dari Mana Ide Pizza Itu Datang?
Tidak ada yang tahu bagaimana ide tersebut tercetus. Tapi skenario serupa pernah diperkenalkan oleh Asosiasi Perlindungan Perempuan Norwegia pada 2010.
Kemudian di 2014, seorang netizen di forum daring Reddit yang mengaku sebagai operator 911 mengungkapkan dia pernah mendapat telepon korban penyiksaan memesan pizza.
Dia menuturkan bagaimana awalnya percakapan itu "terasa bodoh, sebelum bergerak serius", dan membeberkan detil seperti yang dialami Teneyck.
Skenario itu viral dengan nama "pengumuman layanan publik", dengan satu unggahan Facebook mengklaim para operator terlatih untuk memahami kode itu.
• Kesal Kepergok Chattingan dengan Wanita Lain, Suami di Makassar Aniaya Istrinya yang Hamil 7 Bulan
Namun, klaim tersebut terbantahkan tahun lalu melalui Christopher Carver, Direktur Operasional Pusat Operator Asosiasi Nomor Darurat AS.
Kepada Associated Press, Carver mengungkapkan para polisi yang membawahi layanan 911 tidak dilatih menggunakan kode tertentu.
"Berharap bahwa percakapan rahaasia bisa dimengerti oleh mereka bakal memberikan bahaya. Dia pun menyarankan korban untuk menggunakan SMS 911.
Carver melanjutkan, para penerima telepon tidak akan menutup telepon mereka. Yang perlu dilakukan korban adalah memberi tahu di mana lokasi mereka. (Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo/Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibunya Jadi Korban KDRT, Seorang Wanita Lapor Polisi, Caranya? Pesan Pizza"

Driver Ojek Online Ditemukan Meninggal Dunia Bersimbah Darah, Sempat 2 Kali Laporkan Istrinya KDRT
Seorang driver ojek online (ojol) ditemukan meninggal dunia bersimbah darah di ruko kontrakannya, sebelumnya sempat laporkan istrinya lakukan KDRT.
TRIBUNMATARAM.COM - Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan, sebelum ditemukan tewas, driver ojek online (ojol) Darwin Susanto pernah dua kali membuat laporan terkait dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan istrinya.
Namun, saat itu bukti yang ditemukan minim.
"Saat ini kami fokus dulu pengungkapan kasus tewasnya korban," ujar Ruruh, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (12/9/2019).
Penyidik Polres Madiun hingga saat ini masih mencari keberadaan istri Darwin yang tiba-tiba menghilang saat Darwin ditemukan tewas.
"Salah satunya kami fokus cari istri korban," kata Ruruh.
• 4 Fakta Ketok Palu Caleg Cantik NTB yang Buat Evi Apita Maya Menitikkan Air Mata Haru
• Ayah Dita Soedarjo, Soetikno Soedarjo Ditangkap KPK, Mantan Calon Mertua Denny Sumargo Terlibat Suap
• 5 Amalan Hari Tasyrik Mengganti Hari Raya Idul Adha 2019, Haram Puasa Selama 3 Hari
• 5 Karakter Positif yang Dimiliki Seorang Introvert, Salah Satunya Sosok Pendengar yang Baik
Sebelumnya diberitakan, seorang driver ojek online bernama Darwin Susanto (35) ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumah toko (ruko) kontrakan di Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Pandean, Mejayan, Kabupaten Madiun, Minggu malam (11/8/2019).
Pria ini ditemukan tewas dengan kondisi wajah penuh luka.
Untuk mengungkap penyebab kematian Darwin, polisi melakukan autopsi jenazah korban. Saat ini, jenazah korban dibawa ke salah satu rumah sakit di Kota Madiun.
Laporan penemuan mayat korban bermula saat polisi mendapatkan informasi dari warga.
Mendapatkan laporan tersebut, polisi mendatangi lokasi kejadian yang berada di depan kantor Bank BRI Mejayan.
Saat ditemukan, mayat Darwin dalam posisi terlentang di atas kasur beralas lantai. Terlihat banyak percikan darah yang telah mengering menempel di dinding. (Kompas.com/KONTRIBUTOR SOLO, MUHLIS AL ALAWI)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Tewas Mengenaskan, Driver Ojol Pernah 2 Kali Laporkan Istrinya soal KDRT"