Belum Lama Jadi Komisaris Utama Pertamina, Ahok Didesak Tuntaskan Masalah Pencemaran Minyak
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok belum lama dilantik jadi Komisaris Utama Pertamina, namun ia sudah mendapatkan tuntaskan masalah di Karawang.
TRIBUNMATARAM.COM - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok belum lama dilantik jadi Komisaris Utama Pertamina, namun ia sudah mendapatkan tuntaskan masalah di Karawang.
Warga Karawang menuntut ganti rugi pemulihan lingkungan yang disebabkan oleh Pertamina.
Apalagi dana ganti rugi yang mereka terima belum penuh turun.
Warga terdampak pencemaran minyak mentah Pertamina di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, meminta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selaku Komisaris Utama Pertamina segera membayar ganti rugi hingga pemulihan lingkungan.
• Meski Pernah Dipenjara & Kini Jadi Komisaris Utama Pertamina, Harta Ahok Capai 25 M, Ini Rinciannya
"Harapan saya bisa jadi prioritas lah.
Saya harap Pak Ahok bisa membantu supaya Pertamima segera bayar ganti rugi dan pemulihan," kata Kepala Desa Cemarajaya Yonglim Supardi, Selasa (26/11/2019).
Yonglim menyebut ganti rugi masih dalam proses penghitungan berdasarkan ketentuan.
Misalnya bagi nelayan berdasarkan rata-rata tangkapan sehari.
"Finalnya masih dihitung," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi berharap Ahok mendorong Dirut Pernamina Nicke Widyawati mempercepat pembayaran ganti rugi kepada warga.

Dedi berencana bakal menggelar rapat koordinasi antara Pertamina, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), untuk membahas penanganan pencemaran dan abrasi di sepanjang pesisir utara Karawang.
"Pak Ahok kan komisaris utama baru. Mudah-mudahan Pak Ahok mendorong Dirut Pertamina segera bayar ganti rugi," kata Dedi.
Menurutnya, warga terdampak sudah lama ganti rugi dibayarkan. Akan tetapi hingga kini belum ada kepastian soal pembayaran.
Diketahui, warga pesisir Karawang yang terdampak pencemaran, baru mendapat uang kompensasi sebesar Rp 900.000 per bulan.
Adapun uang ganti rugi, untuk membayar kerusakan tambak dan hasil laut yang merosot selama pencemaran belum dibayarkan hingga kini.
• Ini Sosok yang Digantikan Ahok Setelah Resmi Jadi Komisaris Utama Pertamina, Punya Julukan Sangar!
"Ini demi kelangsungan hidup ekosistem pesisir dan laut," ujarnya.
Sebelumnya Vice President Pertamina Hulu Energi Ifki Sukarya mengatakan, pihaknya masih mendata kerugian warga terdampak pencemaran minyak di pesisir Karawang.
Tujuannya untuk mencegah penggelembungan data.
"Setelah data pasti, kita berikan ganti rugi sesuai aturan," kata Ifki.
Ganti rugi, kata Ifki akan diberikan kepada petambak yang terhenti usahanya akibat pencemaran.
Ganti rugi juga diberikan kepada nelayan yang hasil tangkapannya merosot dan jaringnya terpapar minyak mentah. (Kompas.com/Kontributor Karawang, Farida Farhan/Dony Aprian)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahok Didesak Tuntaskan Masalah Pencemaran Minyak di Karawang"

SAH! Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Ini 3 Perusahaan yang Pernah Dipimpin BTP, Sukses!
TRIBUNMATARAM.COM - Baru saja secara resmi Menter Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thorir menyatakan, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama akan menjabat menjadi Komisaris Utama PT Pertamina.
Kabar tersebut dikatakan pada awak media saat Erick Thorir berada di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/19).
"Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki akan jadi Komut (Komisaris Utama) Pertamina," ujar Erick dikutip dari Kompas.com.
Hal tersebut telah menjadi keputusan final yang dikatakan oleh Erick Thorir sebagai pemilihan BTP untuk duduki kursi petinggi Pertamina.

• Erick Thohir Sempat Siap Mundur Jika Tak Becus, Harga Saham BUMN Malah Menguat!
Tak hanya sendirian duduk di kursi petinggi Pertamina, sosok yang dikenal publik dengan sapaan Ahok tersebut akan didampingi oleh Budi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama.
Budi Sadikin sendiri sekarang menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN.
"(Ahok) akan didampingi Pak Wamen (BUMN) Budi Sadikin jadi Wakil Komisaris Utama," lanjut dia, dikutip dari Kompas.com.
Selain masuknya Ahok dan Budi Sadikin, mantan Dirut PT Telkomsel Emma Sri Martini menjabat Direktur Keuangan PT Pertamina.
Rencana penunjukan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk menjadi salah satu petinggi di perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) menuai pro dan kontra.
• Ramai Foto Ahok Menggunakan Seragam Pertamina, Ternyata Begini Fakta di Baliknya
Ada yang menganggap Ahok tak pantas menjadi petinggi di salah satu perusahaan besar BUMN.
Sebab, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dianggap bukan sosok yang bersih.
Namun, ternyata sepak terjang Ahok telah terbukti dibidang pertambangan yang sejalan dengan posisi yang ia duduki beberapa saat lagi tersebut.
Dilansir dari Ahok.org, kakak dari empat adik tersebut pernah dirikan perusahaan setalah menyelesaikan kuliah S1 nya di bidang teknik geologi.
• Penampilan Baru Veronica Tan Curi Perhatian, Biasa Polosan, Mantan Istri Ahok Mendadak Manglingi!

1.CV Panda (PT Timah)
Setelah menamatkan pendidikannya dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi (Insiyur geologi) pada tahun 1989, pria 55 tahun ini pulang kampung halamannya.
Ahok menetap di Belitung dan mendirikan perusahaan CV Panda yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan PT Timah.
Menggeluti dunia kontraktor selama dua tahun, Basuki menyadari betul hal ini tidak akan mampu mewujudkan visi pembangunan yang ia miliki.
Karena untuk menjadi pengelolah mineral selain diperlukan modal (investor) juga dibutuhkan manajemen yang profesional.
Lalu, Ahok memutuskan kuliah S-2 dan mengambil bidang manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta.
• Soal Rencana Pengangkatan Ahok Jadi Bos BUMN Dinilai Bisa Langgar Undang-undang, Kenapa?
2. PT Nurindra Ekapersada
PT ini didirikan Ahok pada tahun 1992.
Perusahaan Ini dirikan bergerak di bidang pengolahan pasir kuarsa.
Lalu, Ia juga mendirikan pabrik pengolahan di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur.
Pabrik pengolahan pasir kuarsa tersebut adalah yang pertama dibangun di Pulau Belitung, dan memanfaatkan teknologi Amerika dan Jerman.

Lokasi pembangunan pabrik ini adalah cikal bakal tumbuhnya kawasan industri dan pelabuhan samudra, dengan nama Kawasan Industri Air Kelik (KIAK).
3. PT Nurindra Ekapersada
Tahun 1992 Basuki mendirikan PT Nurindra Ekapersada sebagai persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995.
Bagi Basuki, pabrik yang berlokasi di Dusun Burung Mandi, Desa mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur ini diharapkan dapat menjadi proyek percontohan bagaimana mensejahterakan stakeholder (pemegang saham, karyawan, dan rakyat).
Juga diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi Pendapatan Asli Daerah Belitung Timur dengan memberdayakan sumber daya mineral yang terbatas.
Di sisi lain diyakini PT Nurindra Ekapersada memikili visi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang tangguh.
• Ahok Disebut Bakal Jadi Dirut Salah Satu BUMN, Ini Kisaran Gajinya, Lebih Besar dari Jokowi?
Berangkat dari visi seperti itulah pada tahun 1994, Basuki didukung oleh seorang tokoh pejuang kemerdekaan Bapak alm Wasidewo untuk memulai pembangunan pabrik pengolahan pasir kwarsa pertama di Pulau Belitung dengan memamfaatkan teknologi Amerika dan Jerman.
Melansir dari Wikipedia, bahkan pada akhir tahun 2004, ia sempat menarik perhatian investor asal Korea untuk membangun Tin Smelter (pengolahan dan pemurnian biji timah) di KIAK.
Investor asing tersebut tertarik dengan konsep yang disepakati untuk menyediakan fasilitas komplek pabrik maupun pergudangan lengkap dengan pelabuhan bertaraf internasional di KIAK.
Hal tersebut mungkin jadi pertimbangan Menteri BUMN, Erick Thorir yakin mengangkat Ahok sebagai Komisari Utama di Pertamina. (Sosok.Id/Andreas Chris Febrianto Nugroho)
Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul Resmi! Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Ternyata Jabatan Tertinggi di Perusahaan Bukan yang Pertama, Ini Sepak Terjang BTP Hingga Bisa Ajak Investor Bikin KIAK!