Kaleidoskop 2019

Kaleidoskop 2019 Fenomena Astronomi Penting yang Jarang Terjadi, Hujan Meteor Geminid

Berikut beberapa sejarah astronomi dan fenomena langit sepanjang 2019 yang telah kami rangkum untuk Anda:

Editor: Asytari Fauziah
iNews.id
Ilustrasi benda langit superterang melintas 

TRIBUNMATARAM.COM Beragam sejarah astronomi dan fenomena langit yang mengesankan terjadi tahun ini.

Mulai dari satelit China yang berhasil menyentuh sisi jauh bulan pada awal tahun 2019, kemudian untuk pertama kalinya lubang hitam tertangkap kamera, dan berbagai fenomena langit nan cantik.

Salah satu fenomena langit itu adalah komet yang datang dari antarbintang, hujan meteor deras pekan lalu, hingga Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang bakal terpantau di sejumlah wilayah Indonesia setelah natal nanti.

Berikut beberapa sejarah astronomi dan fenomena langit sepanjang 2019 yang telah kami rangkum untuk Anda:

Jadwal Lengkap Fenomena Hari Tanpa Bayangan, Cek Tanggalnya untuk Mataram NTB!

1. Satelit China di Sisi Jauh Bulan

Panorama sisi jauh bulan yang diambil oleh wahana antariksa China
Panorama sisi jauh bulan yang diambil oleh wahana antariksa China (Kompas.com)

Pada 21 Mei 2018 China meluncurkan satelit untuk menyelidiki sisi jauh bulan.

Pada 3 Januari 2019, pukul 10:26 waktu Beijing atau 07:26 WIB, wahana penjelajah Chang'e-4 mendarat di lembah Aitken di Kutub Selatan Bulan.

Wahana ini membawa instrumen untuk merumuskan geologi kawasan, serta melakukan percobaan biologi.

Media pemerintah menyebut pendaratan itu merupakan tonggak penting dalam eksplorasi ruang angkasa. Ini merupakan kali pertama sebuah pesawat mendarat di sisi jauh Bulan yang belum pernah dijelajahi.

Misi-misi sebelumnya yang dilakukan Amerika dan Rusia dilakukan di sisi Bulan yang menghadap Bumi.

Keberhasilan China ini akan membuka jalan bagi negara itu untuk mengirimkan sampel batuan dan debu Bulan ke Bumi.

Wahana Chang'e-4 bertugas mengeksplorasi tempat yang disebut kawah Von Kármán, yang terletak di dalam Cekungan Aitken Kutub Selatan (SPA) yang jauh lebih besar, diperkirakan terbentuk oleh benturan hebat di awal sejarah Bulan.

"Struktur besar ini memiliki diameter lebih dari 2.500 km dan kedalaman 13 km, salah satu kawah benturan terbesar di Tata Surya dan cekungan terbesar, terdalam dan tertua di Bulan," ujar Andrew Coates, pakar fisika di Mullard Space Science Laboratory, UCL, Surrey, Inggris.

Viral Fenomena 4 Gunung yang Dikelilingi Awan Berbentuk Topi, Ini Penjelasannya

2. Untuk pertama kalinya Lubang Hitam tertangkap kamera

2,5 abad setelah gagasan lubang hitam muncul, manusia untuk pertama kali berhasil menyaksikan lubang hitam dan memotretnya. Ya, dan ini terjadi pada April 2019.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved