Penjelasan Ular Kobra Banyak Muncul di Akhir Tahun 2019 Ini, Akibat Kemarau Panjang
Meningkatnya jumlah temuan ular kobra di Indonesia disebabkan kemarau berkepanjangan yang terjadi di Pulau Jawa, khususnya Jabodetabek.
Terkait ular Weling tersebut, peneliti reptil dan amfibi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy menjelaskan bahwa ular Weling ini habitatnya banyak dijumpai sekitar kita.
• Kesalahan Fatal Satpam di Serpong hingga Tewas Digigit Ular Weling, Sempat Isap Bisa di Jari
• Curhat Dian Sastro Berjuang Demi Kesembuhan Anak yang Autis, Suami Tak Support karena Tak Percaya
• Bukan dari Iklan, Terungkap Cara YouTuber Raih Pendapatan Besar, Indonesia Termasuk Paling Kecil
• Kondisi Anak Dian Sastro Kini Setelah Sempat Didiagnosis Autisme, Dari 7 Ciri, Udah Gak Lihat Lagi
"Memang habitatnya ada di sekitar kita, di sawah, deket air, di tempat basah dan lembap," kata Amir saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/8/2019).
Menurutnya, persebaran ular Weling di Indonesia sendiri ada di Sumatera, Jawa hingga Bali.
Ciri-ciri ular Weling pun mudah untuk dikenali, yaitu adanya belang hitam putih di tubuhnya.
Bentuk belang inilah yang membedakannya dengan ular Welang.
"Belangnya itu tidak sampai di perutnya, hanya sampai punggung.
Nah, ular berbisa lain yg bisanya sama dg ular ini adalah ular Welang, belangnya sampai perut," ungkapnya.
Meski demikian, ada juga ular Weling memiliki warna anomali, hitam semua misalnya.
Namun, jumlahnya tidak banyak.
Selain itu, ular Weling termasuk ke dalam tipe nokturnal.
Artinya, ular tersebut lebih agresif ketika di malam hari.
Amir menjelaskan, ular Weling ini termasuk ke dalam kategori neurotoksin, sehingga efek yang ditimbulkan oleh ular ini memang tidak sakit, tetapi langsung mematikan saraf pernapasan.
Oleh karenanya, seseorang yang terkena gigitan ular Weling tersebut harus ditangani secara cepat.
Penanganan
Pakar gigitan ular dan toksikologi Dr. dr. Tri Maharani, M.Si., SP.EM, menjelaskan bahwa ada beberapa kesalahan yang mungkin dilakukan oleh korban.