Cerita Kembaran Ayu Selisa, Pernah Lihat Adiknya Berantem dan Terluka Dianiaya Sang Suami

Ayu Lelisa, yang merupakan saudara kembar dari Ayu Selisa mengatakan, pernah melihat adiknya terluka karena perlakuan suaminya bernama Edi Susanto.

Editor: Asytari Fauziah
KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Lokasi Penemuan Kerangka di Kasihan, Bantul, Yogyakarta Senin (23/12/2019) 

TRIBUNMATARAM.COM Ayu Lelisa, yang merupakan saudara kembar dari Ayu Selisa, kerangka yang ditemukan di dalam septic tank di Karangjati RT 07, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, mengatakan, pernah melihat adiknya terluka karena perlakuan suaminya bernama Edi Susanto.

Bahkan, sambungnya, ia mengetahui kejadian penganiayaan itu sampai dua kali dan melihatnya secara langsung.

Pada saat kejadian itu, lanjutnya, ia tengah hamil dan tak mampu berbuat banyak atau memisahkan keduanya.

POPULER Akhir Kisah Pilu Ayu Selisa, Nikah Muda Suaminya Kerap KDRT Hingga Ditemukan di Septic Tank!

"Dulu jujur sering berantem emangan. Di depan saya itu.

Sampai babak belur begitulah. Iya berkali-kali lah," katanya saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (27/12/2019).

"Terus orangtuanya Edi itu bilang kalau Edi itu punya kelainan," sambungnya.

Ibunda Ayu Selisa, Anik Maidarningsih (51) saat ditemui di rumahnya di Badran RT 39 RW 9, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta. Kamis (26/12/2019)
Ibunda Ayu Selisa, Anik Maidarningsih (51) saat ditemui di rumahnya di Badran RT 39 RW 9, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta. Kamis (26/12/2019) (TribunMataram Kolase/ (KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO))

Lelisa menceritakan, ia terakhir bertemu dengan saudara kembarnya beberapa tahun lalu, saat keduanya bekerja sebagai penjaga salah satu stan di Sekate, Alun-alun utara Yogyakarta.

Saat itu, Seli bekerja menjaga stand aksesoris sementara dirinya menjaga stand jam tangan.

"Terakhir dia ikut kerja sama aku di pasar malam," katanya yang kini tinggal di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Fakta Lengkap Penemuan Kerangka Manusia di Septic Tank, Curhatan Ibu & Wasiat Suami yang Meninggal

Setelah itu, lanjutnya, tak ada kabar dari Seli karena tak masuk kerja.

Karena tak ada kabar, Leli pun menghubungi saudaranya melalui telepon namun nomor telepon Seli sudah tak aktif.

Setelah bingung mencari, Lelisa sempat mendatangi rumah mertua Seli di Karangjati, namun tak membuahkan hasil, hingga akhirnya ia memutuskan untuk melaporkan hal itu ke Polsek Kasihan dan Polres Bantul pada tahun 2011.

Setelah beberapa tahun tak ada kabar, ia pun mendapat kabar dari pihak polisi yang mengatakan kalau saudaranya ditemukan sudah menjadi tulang dalam septic tank(Kompas.com/Editor : Candra Setia Budi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan Saudara Kembar Ayu Selisa yang Lihat Adiknya Dianiaya Suami"

Penemuan kerangka manusia di septic tank di Bantul
Penemuan kerangka manusia di septic tank di Bantul (TribunJogja)

Berawal dari Mimpi Ibu yang Anaknya Hilang 10 Tahun Lalu, Kerangka Manusia Ditemukan di Septic Tank

TRIBUNMATARAM.COM - Setelah 10 tahun hilang, kerangka manusia ditemukan di septic tank, berkat sang ibu terusik mimpinya soal anaknya terus-menerus.

Penemuan sebuah kerangka manusia di Dusun Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Minggu (22/12/2019) menggegerkan warga.

Dugaan kuat, kerangka tersebut adalah AS, yang dilaporkan hilang sejak 2009 silam.

Mimpi memang seringkali menjadi sebuah pertanda akan datangnya sesuatu dalam kehidupan kita.

Kerap kali mimpi menimbulkan berbagai firasat dalam benak kita yang mungkin memang terjadi di dunia nyata.

Seperti dalam kasus yang satu ini, berawal dari mimpi seorang ibu yang kehilangan anaknya 10 tahun silam, sebuah kerangka berhasil ditemukan oleh warga.

Penemuan kerangka di Bantul
Penemuan kerangka di Bantul (TribunJogja)

Temuan kerangka manusia di dalam resapan septic tank Dusun Bangunjiwo, RT 07, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Minggu (22/12/2019) malam, menggemparkan warga.

 25 Makam di Tasikmalaya Dibongkar Orang Tak Dikenal secara Misterius, Tengkorak & Kerangka Utuh

Hingga saat ini identitas kerangka manusia tersebut masih menjadi misteri.

Ketua RT 07, Desa Bangunjiwo, Suparno menceritakan, lokasi ditemukannya kerangka manusia itu berada di belakang rumah ES.

Sebelum ada penemuan kerangka itu, ES diketahui telah meninggal dunia dengan cara gantung diri.

"Almarhum ES ini meninggal dunia belum lama. Meninggalnya gantung diri," kata Suparno, Senin (23/12/2019).

Diceritakan Suparno, ES sudah menikah sejak tahun 2006 silam.

Istrinya bernama AS, warga Kota Yogyakarta.

Namun, menurut dia, meski sudah menikah, warga kampung selama ini tidak melihat keberadaan istrinya.

Kata Suparno, AS yang merupakan istri dari ES sudah tidak diketahui keberadaannya sejak tahun 2009.

Saat coba ditanya, almarhum ES selalu bilang kepada warga kalau ia dan istrinya sudah bercerai.

 5 Fakta Baru Kasus Penemuan Kerangka Satu Keluarga, Anak Misem Minta Kakaknya Dihukum Seumur Hidup

"Tidak ada yang tahu keberadaan istrinya (ES). Warga dikasih tahu katanya sudah cerai," ujarnya.

Misteri kehidupan ES dengan istrinya, AS, mulai terungkap dengan ditemukannya kerangka manusia di dalam septic tank, di belakang rumah.

Warga bertanya-tanya, apakah itu memang kerangka AS atau bukan.

Saat ini memang belum bisa dipastikan, karena kepolisian masih menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara.

Dugaan kerangka yang ditemukan adalah AS memang cukup beralasan.

Alasannya, kata Suparno, ketika ES ditemukan gantung diri didapati pula sebuah surat wasiat.

"Surat wasiat itu isinya, inti pokoknya, Pak Mak, aku arep nyusul mbok tua (mbah) sama istri saya," kata dia.

 Kesedihan Misem, Ibu 3 Kerangka di Banyumas, Selalu Masak Banyak Tiap Lebaran Berharap Anak Pulang

Suparno menduga, berangkat dari surat wasiat tersebut, kepolisian kemudian melakukan pengembangan hingga kemudian kerangka manusia itu ditemukan.

Memang sebelumnya, kata dia, orangtua AS terus berupaya mencari keberadaan anaknya itu lewat polisi, karena sudah lama tidak diketahui keberadaannya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bantul, AKP Riko Sanjaya menjelaskan, penemuan kerangka manusia di Bantul berawal dari adanya laporan orang hilang yang masuk di Polresta Yogyakarta.

Kemudian anggota gabungan antara Polresta Yogyakarta dan Polres Bantul saling berkoordinasi.

"Kita dapat informasi (ada orang hilang itu), kemudian saling berkoordinasi dan habis itu ke TKP bersama," katanya, Senin (23/12/2019)

Korban hilang dikabarkan atas nama AS, warga Kota Yogyakarta.

Ia tidak diketahui keberadaannya sejak tahun 2009.

AS merupakan istri dari ES, warga Karangjati, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, dimana lokasi penemuan kerangka manusia itu berada di resapan septic tank, di belakang rumah ES.

Kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan dan menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara.

Untuk memastikan identitas, apakah kerangka manusia yang ditemukan di belakang rumah ES itu adalah AS atau bukan.

"Saat ini masih dilakukan pemeriksaan saksi di Polsek Kasihan. Kita belum A1 apakah itu kerangka dari orang hilang itu atau bukan. Untuk menyimpulkannya, masih terlalu dini," kata dia.

Disinggung mengenai surat wasiat, AKP Riko mengaku akan mendalami surat tersebut melalui keterangan dari pihak keluarga.

Apakah yang dimaksud ingin menyusul istrinya itu yang dilaporkan hilang itu atau siapa.

"Kita akan cari keterangan. Karena kita juga belum tahu. Siapa identitas kerangka yang kita temukan tadi malam," ujar dia.

Mimpi

Terlepas misteri mengenai siapa identitas kerangka yang ditemukan itu, Suparno menceritakan bahwa ihwal penemuannya berawal dari mimpi.

Menurut dia, Ibu kandung AS pernah bermimpi bahwa anaknya yang telah lama hilang, tidak diketahui keberadaannya itu sedang berada di belakang rumah menantunya.

"Mimpinya itu berkali kali, kalau anaknya itu ada di situ (di dalam septic tank)," kata dia. (Sosok.id/Dwi Nur Mashitoh)

Sumber : https://sosok.grid.id/read/411964282/berawal-dari-mimpi-seorang-ibu-yang-kehilangan-anaknya-10-tahun-silam-warga-berhasil-temukan-kerangka-manusia-di-dalam-septic-tank-surat-wasiat-pria-yang-gantung-d?page=all

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved