Beda dengan Susi Pudjiastusi, Menteri KKP Tanggapi Santai China Masuk Natuna, 'Kita Harus Cool'

Edhy Prabowo meminta masyarakat dan pemerintah tidak terpancing dengan isu yang beredar tentang perairan Natuna.

(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Edhy Prabowo dan Susi Pudjiastuti saat acara pisah sambut Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo melantik Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di Istana Negara pada Rabu (23/10/2019) Pagi. 

"Ya saya rasa harus kita selesaikan dengan baik. Bagaimana pun China adalah negara sahabat," ucapnya. (Kompas.com/ Fika Nurul Ulya)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Edhy Prabowo Soal 1.000 Kapal di Natuna: Kita Harus Cool Sikapi Ini", https://money.kompas.com/read/2020/01/06/124255826/edhy-prabowo-soal-1000-kapal-di-natuna-kita-harus-cool-sikapi-ini?page=all#page2.

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono mengatakan sampai saat ini masih terpantau dua kapal Coast Guard China dan satu kapal pengawasan perikanan milik pemerintah China berada di timur Laut Natuna.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono mengatakan sampai saat ini masih terpantau dua kapal Coast Guard China dan satu kapal pengawasan perikanan milik pemerintah China berada di timur Laut Natuna. (TribunMataram Kolase/ dok tni)

Soal Kemungkinan Perang Melawan China di Perairan Natuna, TNI : Terlalu Dibesar-besarkan!

TRIBUNMATARAM.COM - Soal kemungkinan pecahnya perang melawan China di perairan Natuna, ini jawaban Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I TNI Laksamana Madya TNI Yudo Margono.

Kegeraman yang ditimbulkan karena masuknya kapal penangkap ikan ilegal dari China di perairan Natuna milik Indonesia berbuntut panjang.

Banyak pihak memungkinkan adanya peperangan melawan kapal penjaga pantai (Coast Guard) China yang masih nekat mencari ikan di perairan Natuna.

Masuknya kapal penangkap ikan dan kapal penjaga pantai (Coast Guard) China di wilayah perairan Natuna dikecam berbagai pihak.

Apalagi, batas perairan Natuna yang dilanggar China merupakan Zona Ekonomi Ekslusif ( ZEE) Indonesia. 

 Susi Pudjiastuti Geram Kapal China Mendaulat Laut Natuna, Menhan Prabowo : Kita Cool Saja, Santai

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I TNI Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan, pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh kapal ikan asing di wilayah ZEE Indonesia merupakan ancaman pelanggaran batas wilayah.

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan | (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Yudo Morgono menggelar apel pasukan intensitas operasi rutin TNI dalam pengamanan laut Natuna di pelabuhan Selat Lampa, Ranai Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pasukan yang terlibat yakni sekitar 600 personil dengan jumlah KRI yang ada sebanyak lima unit kapal.(DOK TNI)
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan | (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Yudo Morgono menggelar apel pasukan intensitas operasi rutin TNI dalam pengamanan laut Natuna di pelabuhan Selat Lampa, Ranai Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pasukan yang terlibat yakni sekitar 600 personil dengan jumlah KRI yang ada sebanyak lima unit kapal.(DOK TNI) ()

Namun, ia menegaskan tidak akan perang di Kabupaten Natuna Kepulauan Riau, menyusul masuknya kapal penjaga pantai China itu.

"Tidak akan perang, itu terlalu dibesar-besarkan," kata dia, kepada wartawan di Natuna, Sabtu (4/1/2020) seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, hubungan strategis yang selama ini terjalin baik antara Indonesia dan China akan tetap dipertahankan.

Sambungnya, keberadaan kapal penjaga pantai dan pencari ikan China di ZEE Indonesia dinilai memancing suasana menjadi keruh, padahal, kata Yudo, pemerintah China sudah mengakui, perairan itu adalah ZEE Indonesia.

"Sekarang, dua tahun kemudian mengingkari dengan mendatangkan Coast Guard'," katanya.

Penjaga Pantai alias Coast Guard, kata dia, adalah produk pemerintah. Jadi semestinya memahami aturan internasional dan kebijakan negaranya.

 Kapal Cina Selalu Masuki Perairan Natuna, Ternyata Ada Harta Karun Tersembunyi di Bawahnya!

"Makanya tadi KRI kami suruh pahamkan kepada mereka. Anda adalah kapal pemerintah yang sebenarnya sudah tahu aturan internasional, sudah tahu kebijakan pemerintah anda, kok masih ngotot seperti ini," kata mantan panglima Komando Armada Indonesia Kawasan Barat TNI AL itu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved