Soal Kemungkinan Perang Melawan China di Perairan Natuna, TNI : Terlalu Dibesar-besarkan!

Banyak pihak memungkinkan adanya peperangan melawan kapal penjaga pantai (Coast Guard) China yang masih nekat mencari ikan di perairan Natuna.

TribunMataram Kolase/ dok tni
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono mengatakan sampai saat ini masih terpantau dua kapal Coast Guard China dan satu kapal pengawasan perikanan milik pemerintah China berada di timur Laut Natuna. 

Namun, tetap saja Esso yang kemudian bergabung dengan Mobil Oil menjadi Exxon Mobil ini belum berhasil mengeksploitasinya.

Walaupun pihaknya telah mengeluarkan biaya sebesar 400 juta dollar AS untuk melakukan kegiatan eksplorasi dan kajian pengembangan lapangan.

Kini, ada 13 perusahaan migas, dua di antaranya adalah perusahaan migas nasional, yang melakukan kegiatan operasi perminyakan di Laut Natuna.

Enam blok di antaranya telah dan akan diproduksi, semerata 7 lainnya masih dalam tahap eksplorasi.

 Cerita Pilu Waridin & Masrohin, Dua ABK Tewas KM Mina Sejati, Dibantai saat Lompat ke Laut

Dengan demikian, klaim China di Laut China Selatan, tepatnya di Perairan Natuna seharusnya memicu pemerintah untuk menggalakkan operasi migas di wilayah ini.

Apalagi kegiatan ini etlah berlangsung selama lebih dari 50 tahun.

Khususnya untuk lapangan gas D-Alpha yang sudah ditemukan sejak 1973 dan lapangan gas Dara yang ditemukan pada 2000.

Keduanya bahkan belum berhasil dieksploitasi hingga saat ini.(Sosok.Id/ Dwi Nur Mashitoh)

Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul Pantas Kapal China Getol Bolak-balik, Rupanya Peraiaran Natuna Simpan 'Harta Karun' Bernilai Fantastis Selain Sumber Daya Ikan dan Alam yang Indah

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved