Ibunya Jadi Tersangka, Putri Sulung Hakim PN Medan Ungkap Kecurigaan: Kok Bunda Ngomongnya Gitu Ya
Kenny Akbari Jamal, putri sulung Hakim Jamaludin mengaku syok saat tahun ibu tirinya adalah otak pembunuhan ayahnya.
“Sekitar pukul 18.00 WIB, datang tetangga, polisi dan lurah. Aku kebangun dan terkejut karena ramai orang. Polisi mempertanyakan pakaian dan waktu pergi Hakim PN Medan dari rumah.
Tetapi saya jawab enggak tau karena baru pulang jam 2 siang," jelas Kenny Akbari dilansir dari Tribun Medan.
Ia kemudian diberitahu bahwa ayahnya telah meninggal.
• Menangis Histeris Saat Suaminya Dikabarkan Kecelakaan. Istri Hakim PN Medan Jadi Tersangka!
"Saat itu aku sendirian enggak ada (orang di rumah)," ungkap Kenny Akbari.
Kenny juga mengaku curiga saat sang bunda mengatakan bahwa ponsel ayahnya sempat mati dan tak bisa dihubungi. Padahal hal tersebut sangat jarang dilakukan ayahnya.
"Pasti dia jawab walaupun lagi sidang sekalipun dan dia enggak pernah pergi sepagi itu," tegas Kenny Akbari.
Selain itu Kenny merasa sangat janggal saat ayahnya disebut pergi pagi-pagi buta, karena hal itu bukan kebiasaan Hakim Jamaludin.
"Iya janggal juga sih, selama aku tinggal di sini dia enggak pernah pergi sepagi itu. Katanya keluar pukul 5 pagi dan mau jemput kenalan di bandara, itu seperti bukan ayahku sekali," kata Kenny Akbari.
• Menang Judi Rp 28 Miliar, Pria Asal Medan Ini Tak Mau Foya-foya, Digunakan untuk Pengobatan Gratis
Hal lain yang membuat Kenny bingung adalah pernyataan ibu tirinya, Zuraida Hanum yang menyatakan ada teror di rumahnya seminggu sebelum Hakim Jamaludin ditemukan tewas.
Menurutnya tidak ada teror yang meyebut pagar rumahnya ditabrak.
"Aku bingung kapan ditabraknya itu pagar. Katanya pagi ditabraknya, mungkin aku enggak ada di rumah.
Tetapi seharusnya ada bekas ditabraknya di pagar itu kalau memang benar. Pasti aku tahu kok beda ya pagar rumahku, tetapi itu tak ada," beber Kenny Akbari.
Sampai saat ini Kenny masih ragu terkait keterlibatan ibu tirinya di kasus pembunuhan Hakim Jamaludin.
"Enggak mungkin. Kalau memang iya, apa motifnya?" kata Kenny Akbari.
Ia menilai sang ayah selalu memberikan seluruh kebutuhan ibundanya.