Anak yang Kerasukan Lalu Bunuh Ayah Kandung Sulit Diperiksa, Bicara Sendiri dan Meloncat-loncat
Namun, hingga saat ini polisi masih menemui kendala lantaran R (50), masih dalam kondisi kerasukan.
TRIBUNMATARAM.COM - Polisi mulai mengamankan anak kandung yang bunuh ayah kandung sendiri diduga karena kerasukan.
Namun, hingga saat ini polisi masih menemui kendala lantaran R (50), masih dalam kondisi kerasukan.
Bahkan, saat menjalani pemeriksaan, R terlihat bicara sendiri sambil meloncat-loncat.
Polisi masih kesulitan memeriksa tersangka pembunuh ayah kandung sendiri, R (50) di Jorong Bintungan, Nagari Panyalaian, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (13/1/2020) sekitar pukul 14.30 WIB.
Hal itu dikarenakan kondisi tersangka belum stabil dan masih dalam keadaan kerasukan.
• Pengakuan Istri Hakim PN Medan setelah Bunuh Suami, Berniat Nikahi Selingkuhan yang Juga Eksekutor
Untuk sementara, tersangka diamankan di Mapolres Padang Panjang dan menurut rencana akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Padang.

"Kita kesulitan memeriksa tersangka. Dia masih dalam keadaan kerasukan. Lain kita tanya, lain pula dijawabnya," kata Kapolres Padang Panjang, AKBP Sugeng Hariyadi yang dihubungi Kompas.com, Selasa (14/1/2020).
Sugeng menyebutkan saat penyidik memeriksa, tersangka malahan bicara sendiri tidak karuan dan meloncat-loncat.
Saat ini, kata Sugeng pihaknya sedang melakukan observasi dan akan dibawa ke RSJ di Padang untuk memeriksa kesehatan jiwanya.
• Istri Hakim PN Medan Ungkap Motif Bunuh Suami, Anak Sulung Bingung Gak Ada Pertengkaran Hebat
"Besok kita bawa ke RSJ Padang untuk diperiksa. Jika kondisinya sudah stabil, kita akan lakukan kembali pemeriksaan kasusnya," tegas Sugeng.
Kerasukan
Sebelumnya diberitakan, seorang anak R (50) di Jorong Bintungan, Nagari Panyalaian, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, tega membunuh ayah kandungnya A (87) menggunakan parang.
Pelaku diketahui usai membacok juga menyeret korban hingga tewas.
Kejadian berawal saat pelaku yang diduga mengalami kerasukan dibawa pihak keluarga berobat ke paranormal karena sejak tiga hari terakhir selalu bertingkah aneh.
• Ibu Tiri Jadi Otak Pembunuhan Ayahnya, Putri Sulung Hakim PN Medan: Milihnya Penjara Seumur Hidup
Usai diobati, pihak keluarga meninggalkan tersangka bersama ayah kandungnya di rumah.
Setelah kakaknya pergi, pelaku diduga kembali kerasukan.
Ia kemudian membacok sang ayah yang sudah renta sambil berteriak-teriak. (Kompas.com/ Kontributor Padang, Perdana Putra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diperiksa Polisi, Tersangka Pembacok Ayah Kandung di Sumbar Bicara Sendiri dan Loncat-loncat", https://regional.kompas.com/read/2020/01/15/06110041/diperiksa-polisi-tersangka-pembacok-ayah-kandung-di-sumbar-bicara-sendiri.

Fakta Baru Anak Bunuh Ayah Kandung, Kubur Jasad di Septic Tank & Dicor, Pelaku Diduga Gangguan Jiwa
TRIBUNMATARAM.COM - Anak bunuh ayah kandung lalu menguburnya di septic tank ternyata idap gangguan jiwa.
Pelaku bernama Wahudin nekat menghabisi nyawa ayah kandungnya sendiri lalu mengecornya di septic tank belakang rumah.
Fakta miris di balik pembunuhan ayah oleh anak kandungnya di Tegal, Jawa Tengah, pelaku diduga idap gangguan jiwa.
Wahudin (28), anak yang membunuh ayah kandungnya sendiri, Rahadi menggunakan kapak dan mengubur jasadnya dicor belakangan diduga mengidap gangguan jiwa.
Namun, Wahudin tidak tampak mengidap gangguan jiwa karena bicara seperti orang normal.
Wahudin (28) pelaku pembunuh ayah kandungnya Rahadi dengan menggunakan kapak dan mengubur jasadnya di septic tank dan dicor di rumahnya di Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, diduga mengalami gangguan jiwa.
Informasi itu disampaikan Kapolsek Warureja Iptu Nugroho Santoso, yang menyatakan pelaku kerap bolak balik ke rumah sakit untuk pemeriksaan kejiwaan.

• Driver Taksi Online Ditemukan Tewas Dibunuh di Parkiran Bank, Luka di Leher, Ada Cutter di Jok Mobil
"Pelaku itu diduga mengalami gangguan jiwa. Bolak balik ke rumah sakit untuk periksa kejiwaan," kata Nugroho, saat mengamankan jalannya autopsi jenazah Rahadi oleh Tim DVI Polda Jateng, di makam desa setempat, Kamis (31/10/2019).
Meski demikian, saat berkomunikasi, Wahudin seperti layaknya orang normal.
Hanya saja, pelaku pernah datang ke polsek dan meminta diantar untuk berobat ke rumah sakit. Saat itu, pelaku mengaku stress.
Setelah sempat diamankan di Mapolsek pada Selasa (29/10/2019) malam, pelaku selanjutnya dibawa ke Mapolres Tegal untuk pengembangan lebih lanjut.
• Cerita Tragis di Balik Pembunuhan PNS Kementerian PU, Mayatnya Dicor di Makam, Otak Teman Sekantor
"Rencananya hari ini akan diperiksa kejiwaannya di Rumah Sakit Slawi untuk memastikan kejiwaannya," terangnya.
Senada disampaikan Kepala Desa Kendayakan, Rasiun. Informasi dari tetangga sekitar dan keluarga, kata dia, pelaku pernah berobat sampai tiga kali di RS Mitra Siaga Tegal.
Meski demikian, keseharian pelaku yang pernah menjadi anak buah kapal (ABK) ini layaknya orang normal saat berinteraksi.
"Kalau diajak komunikasi nyambung kaya orang normal," kata dia. (Kompas.com/ Kontributor Tegal, Tresno Setiadi)