Keraton Agung Sejagat
Ratu Keraton Agung Sejagat Menangis Bahas Penyebab Bayi Meninggal, Masih Gumpalan Daging dalam Kendi
Fanni Aminadia, Ratu Keraton Agung Sejagat hanya bisa menangis ketika ditanya mengenai penyebab janinnya meninggal.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
Saat ini, kata Budi, Polda Jawa Tengah masih fokus untuk melengkapi berkas perkara untuk kasus dugaan penipuan dan penyebaran berita bohong yang dilakukan Fanni dan Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso.
Seperti dikabarkan sebelumnya,
Ratu Keraton Agung Sejagat, Fanni Aminadia ternyata pernah hamil.
• Fanni Aminadia, Sosok Ratu di Keraton Agung Sejagat, Ini Deretan Tugas dan Bisnis yang Dimilikinya
Kehamilan Fanni Aminadia diketahui setelah ditemukannya gundukan tanah yang dipenuhi bunga-bunga dan sesajen di rumah kontrakan Raja Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso di RT 05/RW 04 di Dusun Berjo Kulon, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.
Sayangnya, janin yang dikandung sang Ratu Keraton Agung Sejagat ini tidak selamat dan meninggal dunia.

Gundukan tanah di rumah kontrakan Raja Keraton Agung Sejagat di RT 05/RW 04 Dusun Berjo Kulon, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman yang ternyata sebuah makam. Di lokasi itu dimakamkan janin dari Fanni Aminadia (Kompas.com)
Dari hasil mediasi dengan warga, penghuni rumah kontrakan sepakat makam tersebut dipindahkan ke makam umum.
Dari pengamatan Kompas.com, makam tersebut berada di sisi selatan rumah kontrakan.
Seperti diketahui, pada Kamis (16/1/2020) malam dilakukan mediasi antara warga Dusun Berjo Kulon dengan penghuni rumah kontrakan.
Hadir pula, dalam mediasi dari kecamatan, koramil, polsek, dukuh dan tokoh masyarakat.
Dari hasil mediasi itu dihasilkan beberapa kesepakatan yakni penghuni yang saat ini masih berada di rumah kontrakan bersedia menghentikan segala kegiatan yang berkaitan dengan Keraton Agung Sejagat.

Penghuni juga bersedia untuk pindah dari rumah kontrakan dalam jangka waktu tiga hari.
• Toto Santoso Raja Keraton Agung Sejagat Diduga Gangguan Jiwa, Tinggal di Pinggir Rel, Rumah Terbakar
Sebelumnya, kemunculan kerajaan baru di Purworejo menyita perhatian publik karena menggelar kirab selama beberapa hari yang diikuti ratusan orang.
Kerajaan yang menamakan diri Keraton Agung Sejagat itu dipimpin Toto Santoso.
Toto ditangkap polisi karena diduga menipu pengikutnya.
Dia mewajibkan pengikutnya menyerahkan uang hingga Rp 30 juta setiap bulan.