Pengakuan Pengasuh Balita yang Jasad Ditemukan Tak Utuh di Samarinda, '5 Menit Ditinggal ke Toilet'

Pengakuan pengasuh PAUD yang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penemuan balita tanpa kepala di Samarinda, Desember 2019 silam.

TribunMataram Kolase/ Instagram/ TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Mayat balita Ahmad Yusuf Ghozali (4) masih di rumah sakit. Mayatnya ditemukan warga di Samarinda Ulu 

Ditemukannya YAG (4) yang hilang sejak Jumat (22/11/2019) dalam kondisi mengenaskan setelah dititipkan di sebuah PAUD mendatangkan duka.

Hasil penyelidikan Polsek Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur menyimpulkan sementara YAG (4) murid PAUD Jannatul Afhtaal yang hilang diduga jatuh ke parit lalu terseret banjir melalui sistem drainase, Jumat 22 November 2019 lalu.

 Tak Diizinkan Melayat, Jerit Tangis Histeris Napi Saksikan Jenazah Orangtua Terbujur Kaku dari Sel

Dua pekan setelah kehilangan warga menemukan jasad tanpa dengan kepala di parit besar Jalan Antasari II diduga jasad Yusuf.

Polisi sedang menguji DNA.

Titik Yusuf hilang dengan lokasi penemuan jasad berjarak sekitar 4 kilometer.

Kedua lokasi ini terhubung melalui sistem drainase Karang Asam Kecil.

Namun, jika ditelusuri lebih jauh saluran parit yang menguhubungkan dua lokasi ini memiliki banyak hambatan seperti jaring besi penyaring sampah, bekas coran jembatan yang menyisahkan potongan besi hingga sedimentasi menutup ruang drainase. 

Jaring besi penyaring sampah di depan Kantor Dinas Kesehatan Kaltim diduga sulit ditembus jasad jika terseret banjir, Minggu (15/12/2019).
Jaring besi penyaring sampah di depan Kantor Dinas Kesehatan Kaltim diduga sulit ditembus jasad jika terseret banjir, Minggu (15/12/2019). (Kompas.com)

Disusuri tim Gemmpar Samarinda

Kompas.com menelusuri saluran sistem drainase dilokasi Yusuf hilang menuju lokasi penemuan, Minggu (15/12/2019).

Jaringan sistem saluran sangat jauh dan tak memungkinkan jika jasad sebesar balita lolos melewati semua hambatan itu.

Temuan itu sama dengan penelusuran tim relawan Gerakan Merawat dan Menjaga Parit (Gemmpar) Samarinda.

Gemmpar bahkan menurunkan timnya investigasi saluran sistem drainase yang diduga Yusuf terseret arus banjir tersebut.

 Naik Pitam Dipaksa Belikan Celana Dalam, Driver Ojol Tusuk Pacar saat Gendong Balita, Tewas Seketika

Teralis besi penyaring sampah

Hasilnya, jika benar Yusuf terseret banjir dalam parit maka kemungkinan tersangkut di teralis besi penyaring sampah yang terpasang depan Kantor Dinas Kesehatan Kaltim.

“Di situ ada teralis penyaring sampah.

Tim mencoba masuk dan mengukur kedalaman celah untuk memastikan apakah benda besar dapat melewati celah pada bawah teralis tersebut, dan ditemukan sangat sempit serta mustahil bisa dilewati,” ungkap Ketua Gemmpar Hairul Marzuki saat dikonfirmasi, Minggu (15/12/2019).

Namun, jika diasumsikan jasad tersebut lolos lolos dari teralis itu maka akan tertahan di Polder Air Hitam sebagaimana pembuangan akhir.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved