Virus Corona

POPULER Pengakuan Dokter yang Menangani Virus Corona di China, Disiksa Pasien Hingga Pakai Popok

Virus corona yang muncul di Kota Wuhan, China memberikan dampak mengerikan bagi tim paramedis yang harus menangani pasien.

Editor: Asytari Fauziah
AFP/STR/CHINA OUT
Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat. 

TRIBUNMATARAM.COM - Pengakuan dokter di Kota Wuhan, China, disiksa hingga harus pakai popok.

Virus corona yang muncul di Kota Wuhan, China memberikan dampak mengerikan bagi tim paramedis yang harus menangani pasien.

Tak jarang dari mereka mendapatkan ancaman pembunuhan dari pasien yang merasa tak segera ditangani. 

Wabah virus corona yang menjangkiti hampir 12.000 orang di China sejak Desember 2019 menghadirkan kisah tak hanya dari mereka yang diisolasi.

Namun juga dokter dan perawat yang menjadi ujung tombak untuk merawat para pasien, di mana mereka mengalami penyiksaan hingga bekerja berlebihan.

 POPULER Virus Corona Infeksi Pria Jepang Meski Tak Pernah ke China, Status Darurat Wabah Diterapkan!

Seperti yang dialami oleh dokter di Wuhan, kota asal penyebaran virus corona. Dia mengaku belum pulang ke rumah selama dua pekan.

Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat.
Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat. (AFP/STR/CHINA OUT)

Selain itu, dia juga tengah menjalani giliran jaga malam, di mana terdapat 150 pasien tengah mengantre untuk mendapat perawatan.

"Seluruh pasien gelisah. Beberapa orang bahkan menjadi putus asa karena harus menunggu hingga herjam-jam," ucapnya dikutip SCMP Sabtu (1/2/2020).

Dia mengaku sangat khawatir sebab dia mendengar, salah satu pengantre yang terlalu lama menunggu sudah mengatakan siap menikam tim medis.

"Saya begitu gelisah. Membunuh kami tidak akan mengurangi jumlah antrean, bukan?" kata dokter yang tidak disebutkan namanya itu.

 18 Negara Terinfeksi Virus Corona, Korban Tewas Capai 212 Jiwa, WHO Umumkan Status Darurat Dunia

Kekhawatirannya beralasan. Sebab pada Rabu (30/1/2020), dua dokter di Rumah Sakit Keempat Wuhan dilaporkan disiksa oleh salah satu keluarga pasien.

Bahkan berdasarkan laporan harian China Beijing Youth Daily, pakaian pelindung salah satu dokter itu dirobek di area yang terinfeksi.

Dokter itu melanjutkan, emosi publik menjadi labil karena rumah sakit sudah mencapai kapasitas maksimum sejak infeksi virus corona menjadi masif pada awal Januari.

"Banyak yang tidak mendapat tempat tidur. Namun apa yang bisa kami lakukan?" tanyanya seraya menambahkan, tim medis begitu kelelahan.

Sebab mereka bekerja tanpa henti. Bahkan di tengah malam, jam kerja mereka begitu padat. "Kami dikelilingi pasien yang terus batuk di samping kami," ungkapnya.

Pada Sabtu waktu setempat, pemerintah pusat mengumumkan bahwa virus yang berasal dari Pasar Seafood Huanan, Wuhan, itu sudah membunuh 259 orang.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved