Viral Hari Ini
Bocah 6 Tahun Disiksa Ayahnya, Kepala Dipalu, Kaki Dicelup Air Panas 'Makasih, Ayah Sudah Dikurung'
IB, seorang bocah 6 tahun asal Lampung tak henti mengucapkan syukur setelah ayah tirinya ditangkap polisi.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNMATARAM.COM - IB, seorang bocah 6 tahun asal Lampung tak henti mengucapkan syukur setelah ayah tirinya ditangkap polisi.
Selama dua tahun, IB hanya bisa diam menerima perlakuan ayah tirinya, Wawan Setiawan (35).
Sejak 2017, Wawan Setiawan tega menyiksa anak tirinya sendiri tanpa alasan yan jelas.
Wawan tega memukuli IB dan melakukan serangkaian penyiksaan setiap harinya.
Tak hanya itu, Wawan juga mempekerjakan anak tirinya sebagai tukang rongsok keliling.
• Pengakuan Dokter di Wuhan yang Tangani Pasien Corona, Disiksa hingga Harus Pakai Popok
Setiap harinya, IB harus berkeliling menggunakan gerobak sampah.
Selama bekerja, Wawan tak segan menendang IB.

Beberapa warga pernah melapor kalau korban sempat terlihat diajak ayah tirinya itu mencari barang rongsokan.
Namun, korban yang masih kecil disuruh mengikuti di belakang gerobak dengan berjalan kaki, bukannya dinaikkan ke gerobak.
“Pelaku juga menendang korban,” kata Sunaryo.
Menurut pengakuan korban, ayahnya seringkali memukul kepalanya menggunakan palu.
Tak sekadar dipalu, Wawan tak segan memaksa IB mencelupkan kakinya di air panas, lalu disundut rokok.
“Nggak mau sama ayah, takut. (Kepala) dipukul pakai palu, ini (kaki) dicelupin di air panas, disundut rokok ayah,” kata IB, dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.
• 6 Fakta Balita Dianiaya Ibu karena Ngompol, Pakai Serok Penggorengan untuk Kubur Anak & Kepergok TNI
IB yang ditemui di Polsek Kedaton, Rabu (5/2/2020) pun mengucapkan terima kasihnya kepada polisi.
Kepolosannya sebagai seorang anak 6 tahun pun mendadak keluar.
“Makasih, Pak. Ayah sudah dikurung, nggak bisa marah-marah lagi,” kata IB di Polsek Kedaton, Rabu (5/2/2020) siang.
Wawan sendiri kini telah mengakui perbuatannya.

Kendati membenarkan perbuatannya sering memukul sang anak tiri, Wawan membantah melakukannya setiap hari.
“Nggak tiap hari, tapi sering dari tahun 2017,” kata Wawan.
• Video Viral Kakak Beradik Kompak Aniaya Ayah Kadungnya, Ditangkap Polisi, Namun Korban Maafkan Anak
Wawan beralasan IB susah diatur sehingga dia menjadi naik pitam.
Alat yang digunakan untuk memukul IB adalah bambu dan besi.
Pelaku adalah suami siri ibu korban Kapolsek Kedaton, Komisaris Daud mengungkapkan, pelaku sebenarnya suami siri dari ibu kandung korban.
Dari pengakuan pelaku, korban sering menangis dan disuruh diam.
Namun, dengan cara kekerasan.
“Kami jerat pelaku dengan Undang-Undang Perlindungan Anak,” kata Daud.
Kasus Serupa, Ibu Kubur Anak dengan Serok Penggorengan
Ini bukan kali pertama kasus penyiksaan orangtua ke anak terjadi.
Beberapa bulan sebelumnya, kekejian Andriana Lulu Djami alias Ina (33) yang tega menganiaya anaknya yang masih balita hingga tewas akhirnya terkuak.
Hanya gara-gara mengompol, Ina tega membentur-benturkan kepala anak perempuannya DQ hingga kejang-kejang dan tewas.
Setelah mendapati anaknya tewas karena perbuatannya, Ina pun kebingungan dan berniat mengubur sang putri.
Ia bahkan telah menggali tanah kuburan sedalam 20 sentimeter untuk mengubur jasad DQ.
Namun, sebelum aksinya dilakukan, kekejian Ina dipergoki oleh anggota TNI AU Kupang yang berjaga.
• Gara-gara Mengompol di Kasur, Balita Tewas Dianiaya Ibu, Nyaris Dikubur di Tanah Sedalam 20cm
Berikut TribunMataram.com rangkum fakta-fakta balita dianiaya ibunya hingga tewas di Kupang, NTT, dikutip dari PosKupang.
1. Berawal dari Jengkel

Ibu muda yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan TPU Kampung Ukitao RT 42 RW 02 Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang ini, tega membunuh anak perempuannya lantaran masalah sepele.
Ia merasa jengkel dengan anaknya yang kencing di kasur di kamar tidur mereka.
• Cerita Kembaran Ayu Selisa, Pernah Lihat Adiknya Berantem dan Terluka Dianiaya Sang Suami
Saat diinterogasi, pelaku menjelaskan bahwa ia melakukan tindakan keji tersebut, setelah korban mengencingi kasur tempat tidur pelaku.
Pelaku marah dan membenturkan kepala korban secara berulang-ulang ke tembok sehingga korban mengalami luka pada bagian kepala.
2. Korban Sempat Kejang-kejang
Melihat kondisi buah hatinya mulai melemah, pelaku sempat memberikan obat.
Tetapi suhu tubuh bocah tak berdosa itu panas tinggi dan mengalami kejang-kejang.
Lantaran panik melihat kondisi korban, pelaku kemudian memberikan bantuan nafas buatan.
Namun korban tak berhasil ditolong hingga akhirnya meninggal dunia.
Melihat itu, pelaku yang panik, lantas menghubungi suaminya, Suhendi alias Hendi (39) yang selama ini tinggal di Kompleks Lanudal Penfui Kupang.
3. Pelaku Ternyata Istri Kedua
Sebelum menguburkan korban, pelaku sempat menghubungi suaminya, Suhendi alias Hendi (39).
Ternyata selama ini, pelaku menikah siri dengan suaminya pada Oktober 2016 silam.
• Naik Pitam Dipaksa Belikan Celana Dalam, Driver Ojol Tusuk Pacar saat Gendong Balita, Tewas Seketika
Ia juga merupakan istri kedua Hendi.
4. Suami Sholatkan Anak
Sekitar pukul 18.00 Wita, Suhendi datang ke tempat kost pelaku untuk melihat kondisi korban.
Karena kondisi korban sudah meninggal dunia, Suhendi pun menyolati korban dan selanjutnya kembali ke rumah dinas tempat ia tinggal.
5. Gali Kubur dengan Serok Penggorengan
Sekitar pukul 21.00 wita pelaku ke lokasi kejadian dan menggali tanah menggunakan besi dan alat penggorengan dengan kedalaman sekitar 20 centi meter.
Selesai menggali tanah, pelaku kembali ke kos/rumah.
6. Kepergok Anggota TNI
Sekitar satu jam kemudian atau pukul 22.00 Wita, pelaku membawa korban dengan cara menggendong di bagian depan menggunakan sepeda motor Honda Beat menuju lokasi, tempat ia menggali lubang untuk menguburkan bayinya itu.
Saat itulah pelaku diamankan anggota TNI AU dan langsung mengamankan pelaku kemudian menyerahkannya ke aparat Polres Kupang Kota.
Korban dan pelaku pertama kali ditemukan oleh Serda Helman, anggota TNI-AU yang juga tinggal di Asrama TNI-AU, Kelurahan Penfui Kecamatan Maulafa Kota Kupang.
Pada Rabu (1/1/2020) sekitar pukul 22.15 Wita, Anggota POM AU Serda Helman, Pratu Bayu dan Prada Kurniawan melaksanakan patroli.
Keduanya menggunakan mobil Patroli 5357-03, bergerak ke arah Bandara El Tari, Jalan Adi Sucipto.
Sekitar 50 meter dari bundaran menuju bandara tersebut, aparat keamanan tersebut melihat sepeda motor Honda Beat bernomor polisi DH 3360 BU sedang diparkir di tempat tersebut.
Melihat itu, Pratu Bayu dan Prada Kurniawan lantas mengecek sepeda motor tersebut dan berusaha mencari pengendara kendaraan tersebut.
Setelah dilakukan pengecekan di sekitar lokasi, anggota POM AU tersebut menemukan pelaku dan mayat bayi perempuan yang sudah tergeletak di tanah dengan mengenakan pakaian bayi.
Melihat itu, anggota TNI AU bersama rekannya lantas membawa pelaku ke Pos POM TNI AU, Kelurahan Penfui, kemudian menghubungi Polres Kupang Kota.
Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Hasri Manase Jaha, SH dikonfirmasi di ruang kerjanya, membenarkan adanya kasus tersebut.
Dia menjelaskannya, saat menerima laporan tentang kejadian tersebut, ia langsung turun ke lapangan memimpin olah tempat kejadian perkara.
"Kita amankan pelaku dan kita periksa sejumlah saksi," ujar Kasat Reskrim Polres Kupang Kota.
Jenasah korban dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang untuk dilakukan visum.
Saat digelandang aparat, Ina yang terlihat mengenakan kaos kuning itu berusaha menutupi wajahnya menggunakan tangan. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)