Kasus DBD di Nusa Tenggara Timur Meningkat Drastis, Dinkes Kirimkan Logistik Tambahan
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus meningkat.
TRIBUNMATARAM.COM - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus meningkat.
Kasus DBD di wilayah yang berbatasan dengan Australia dan Timor Leste itu telah mencapai 1.173 orang.
Hingga saat ini, Jumat (14/2/2020), tercatat 13 orang telah meninggal dunia.
• Gara-gara Tempat Obat Nyamuk Bakar, Seorang Pria Selingkuhan di NTT Tewas Dikeroyok Warga
Dinas Kesehatan Provinsi NTT telah menambah logistik untuk penanganan DBD di 20 kabupaten dan kota.
Kepala Bidang Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes NTT Erlina Salmun mengatakan, logistik itu saat ini dalam proses untuk dikirim ke sejumlah kabupaten.
Logistik yang akan dikirim terdiri dari 2.300 galon abate, 803 paket malathion, dan 1.270 paket rapid diagnostic test (RDT) atau tes diagnostik cepat DBD.

Kemudian, Star D Plus Dengue NSI Antigen-Lcs sebanyak 175 paket untuk deteksi dan infeksi akut virus dengue.
“Logistik ini prioritas untuk daerah KLB DBD dan deerah yang ada kasus DBD yang telah mengajukan permintaan ke provinsi,” ujar Erlina.
Erlina menyebut, logistik yang disiapkan Dinas Kesehatan masih tersedia dan sewaktu-waktu siap didistribusikan ke daerah apabila ada permintaan.
• Detik-detik Kapal Rombongan Wartawan Istana Presiden Tenggelam di NTT, 6 Awak Media Nasional Selamat
Secara terpisah, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi NTT Agusthina Rosphita mengatakan, hingga saat ini jumlah penderita DBD mencapai 1.173 kasus.
"Kalau pada 7 Februari lalu, kami mencatat angkanya 1.096 kasus demam berdarah yang terjadi di 20 kabupaten dan kota di NTT.
Sekarang sudah meningkat," ujar Rosphita kepada Kompas.com.
Kelima kabupaten itu yakni Alor dari semula 98 kasus menjadi 134 kasus.
Selanjutnya, Lembata dari 107 menjadi 114 kasus. Flores Timur dari 38 menjadi 52 kasus.
Kemudian, Manggarai Barat dari 18 menjadi 33 kasus dan Sabu Raijua dari 17 menjadi 32 kasus.
• Betrand Peto Dikritik karena Kedekatannya dengan Sarwendah, Ruben Onsu : Keluarga di NTT Marah!
Rosphita mengatakan, Kabupaten Sikka menempati urutan teratas dengan temuan 433 kasus.
Rosphita menjelaskan, 13 korban meninggal itu berasal dari tujuh kabupaten dan kota.
Sebanyak empat korban dari Kabupaten Sikka, tiga korban dari Kota Kupang, dan dua korban dari Kabupaten Alor.
Sedangkan Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, dan Kabupaten Rote Ndao, masing-masing satu korban meninggal. (Kompas.com/ Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere/ Abba Gabrillin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus DBD Terus Meningkat di NTT, Logistik Ditambah ke 20 Daerah"

Saat Perayaan Natal Presiden Dibentak Gadis Asal NTT, Jokowi Bereaksi: Waduh, Ini Presiden Dibentak!
Sebuah 'insiden kecil' terjadi saat perayaan Natal 2019 di Sentul Bogor. Presiden Jokowi merasa 'dibentak' oleh seorang gadis asal NTT di tengah perayaan Natal. Begini kisahnya...
Reaksi Jokowi setelah dibentak gadis NTT (Nusa Tenggara Timur) di perayaan hari natal jadi sorotan.
Pasalnya ada momen menarik ketika Jokowi bertanya pada gadis NTT dan mendapat jawaban bernada tinggi.
Menanggapi ucapan gadis NTT tersebut, Jokowi lantas membalas dan berkata wanita itu sudah membentak Presiden.

Dalam perayaan natal tersebut, Jokowi ditemani oleh Ibu Negara Iriana Jokowi beserta jajaran menteri.
Nah, terdapat momen menarik dalam acara perayaan hari raya umat Kristiani tersebut.
Awalnya Jokowi meminta tiga orang untuk maju ke depan.
Jokowi kemudian meminta salah satu dari mereka untuk memperkenalkan diri.
Nama gadis tersebut adalah Fiorentina Lavenia Sera Neon Putra Tedoro.
Namun dalam pengenalannya, khususnya saat mengucapkan nama, Fiorentina melakukannya dengan cepat, mungkin dikarenakan gugup.

Hal itu tentunya membuat Jokowi kurang jelas dalam menerima perkataan dari Fiorentina.
Jokowi lantas menanyakan kembali nama anak tersebut.
Kali ini Jokowi hanya menanyakan nama pendek atau nama panggilannya.
"Kok cepet banget namanya siapa, nama pendek saja," tanya Jokowi.
Fiorentina langsung merespon dengan cepat dengan mengatakan Fiorentina.
Jokowi nampaknya masih merasa belum jelas, apakah Fiorentina atau Fiolentina.
Wanita asal NTT itu kembali menegaskan namanya, "Fiorentina!"

Dalam penyampaiannya tersebut, Fiorentina berkata dengan nada yang agak tinggi seperti seolah-olah membentak Jokowi.
Mengakui jika salah karena sudah membentak Jokowi, Fiorentina langsung meminta maaf.
"Eh, maaf pak, maaf," ujar Fiorentina.
Rupanya Jokowi juga mengakui bahwa ia merasa dibentak.
"Waduh, Ini Presiden dibentak," kata Jokowi.
Dikoreksi saat Pidato
Sebelumnya, insiden tak terduga saat Jokowi bertemu publik juga terjadi di Desa Gamplong, Sleman, Yogyakarta pada Minggu (15/7/2018).
Saat itu Jokowi menghadiri acara hibah bangunan set studio film sejarah Sultan Agung milik Mooryati Soedibyo.
Dilansir dari TribunWow.com, hal tersebut tampak dari sebuah video yang diunggah oleh akun YouTube Jokowi Presiden RI Ke 7 yang diposting, pada Senin (16/7/2018).

Dalam acara tersebut, Presiden dan Ibu Negara Iriana juga sempat menyaksikan pemutaran trailer film Sultan Agung besutan sutradara Hanung Bramantyo yang akan tayang perdana di bioskop pada 9 Agustus 2018 nanti.
Dalam pidatonya, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada Mooryati Soedibyo atas hibah bangunan tersebut.
Namun, di tengah pidato, Jokowi sempat keliru menyebutkan nama desa yang saat itu ia kunjungi.
"Seperti pada sore hari ini ide beliau untuk menghibahkan studio alam di Desa Gemplong, di Kabupaten Sleman..." ucap Jokowi yang kemudian dipotong oleh warga yang hadir.
Warga ramai-ramai meneriakkan kata "salah" atas pidato Jokowi.
Jokowi kemudian membela diri dengan mengungkapkan apabila pada naskah yang ia baca tercantum nama Gemplong, bukan Gamplong.
Presiden Jokowi lantas meminta seorang warga untuk maju ke depan.
Kepada warga yang maju tersebut Jokowi menanyakan nama desa sebenarnya.
"Yang benar?" tanya Jokowi.
"Gamplong," jawab pria yang maju.
Jokowi kemudian menyuruh warga tersebut untuk melihat isi teks pidatonya.
Setelah warga tersebut mengatakan jika yang tertulis "Gemplong", Jokowi kemudian menyalahkan sekretarisnya.
"Berarti sekretaris saya yang keliru, Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara) yang keliru," kata Jokowi sembari menunjuk ke arah depan.
Para hadirin pun menyambut dengan gelak tawa hal tersebut.
Jokowi kemudian melanjutkan pidatonya.
Di mana ia berharap agar studio tersebut dapat dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata.
Menurut Jokowi, dengan hal tersebut, perkonomian warga bisa meningkat. (Sarah Elnyora/ Surya.co.id )
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Reaksi Jokowi Setelah Dibentak Gadis NTT di Perayaan Hari Natal: Waduh, Ini Presiden Dibentak