Penemuan 2 Santri Terkapar di Area Sawah di Sukabumi, 1 Tewas, 1 Luka, Warga Mulanya Dengar Rintihan
Dua orang santri Pondok Modern Assalam Putra ditemukan terkapar di areal persawahan di Kampung Cibodas, Desa Cibodas, Sukabumi, Jawa Barat.
Sebelumnya diberitakan dua santri Pondok Modern Assalam Putra ditemukan tergeletak di areal persawahan Kampung Cibodas RT018/RW003 Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (25/2/2020) malam.
Satu santri, FNF (18) ditemukan dalam kondisi tewas dan AS (19) dalam kondisi mengalami luka-luka lecet. (Kompas.com/ Kontributor Sukabumi, Budiyanto)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Penemuan Dua Santri di Persawahan Sukabumi, Satu Tewas, Satu Kelelahan", https://regional.kompas.com/read/2020/02/26/22564291/kronologi-penemuan-dua-santri-di-persawahan-sukabumi-satu-tewas-satu?page=all#page2.

Nur Histeris Anak Pulang Tak Bernyawa Padahal Hampir Lulus Jadi Santri, Kaki Patah, Tempurung Retak
Tangis Nur Aisyah (43) pecah menyaksikan jasad putranya, Piter Romadhoni (14) terbujur kaku di Rumah Sakit Bhayangkara, Palembang.
Piter Romadhoni yang merupakan santri di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Piter Romadhoni meninggal dunia Senin (21/10/2019) dini hari setelah dikabarkan jatuh dari pohon kelapa.
Untuk memastikan penyebab kematian Piter, dokter melakukan visum.
Hasilnya, dalam tubuh korban ditemukan luka memar yang disebabkan oleh benda tumpul.
Kompol Mansuri selaku Dokter forensik di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang mengatakan, luka di bagian tubuh Piter itu diduga karena mengalami benturan saat jatuh.
Hal itu terlihat dari luka yang ada di bagian kepala dan kaki Piter.
• Viral Surat Ibu Aga Trias Tahta, Mahasiswa Unila yang Tewas saat Diksar, Ibu Minta Maaf
"Kaki korban patah, tempurung kepalanya juga retak. Kalau dilihat sepertinya accident. Paling parah adalah luka di kepala yang diduga menyebabkan korban meninggal," kata Mansuri, Senin (21/10/2019).

Mansuri menjelaskan lebih lanjut, apabila pemeriksaan visum Piter berlangsung selama dua jam dan disaksikan oleh keluarga korban.
Meninggalnya korban ini diduga kuat akibat kecelakaan, hal ini juga diperkuat dengan keterangan saksi.
"Informasinya jatuh dari pohon, dilihat dari luka sepertinya memang demikian," jelas Mansuri.
Namun, pihak keluarga kini masih berupaya meminta kejelasan kepada pengelola pondok pesantren dan kepolisian.