Virus Corona

Pemerintah Dinilai Kurang Memberi Informasi Soal Virus Corona Jadi Penyebab Kepanikan Masyarakat

Kepala Lembaga Biologi Mokuler Eijkman, kepanikan masyarakat terkait kasus pasien positif virus corona terjadi akibat informasi yang kurang jelas.

Editor: Asytari Fauziah
ANTARA FOTO/IGGOY EL FITRA via Kompas.com
Petugas apotek memasang tanda stok masker habis, di kawasan pusat penjualan obat-obatan dan alat kesehatan Tarandam, Padang, Sumatera Barat, Selasa (3/3/2020). Petugas apotek mengaku stok masker dan Hand Sanitizer sudah habis sejak Senin (2/3/2020) menyusul wabah virus Corona 19 yang mulai masuk Indonesia. 

Dengan pengumuman ini, maka untuk kali pertama ada penemuan orang yang terjangkit virus corona di Indonesia.

Beberapa waktu lalu diberitakan, ada sejumlah WNI yang terjangkit virus corona, tetapi mereka berada di luar Tanah Air.

Pasien Positif Corona Tak Tahu Dirinya Terinfeksi sampai Jokowi Umumkan, Pemerintah Langgar Aturan?

Misalnya, seorang perempuan WNI yang berada di Singapura. Dia diketahui sebagai WNI pertama yang terjangkit virus corona saat bekerja sebagai pramuniaga di Negeri Singa.

Perempuan itu belum pernah ke China. Dia diduga terjangkit virus corona dari sejumlah wisatawan yang datang ke toko tempat dia bekerja.

Kasus berikutnya adalah setidaknya sembilan WNI yang terjangkit virus corona saat bekerja sebagai awak kapal pesiar Diamond Princess. (Kompas.com/ Achmad Nasrudin Yahya/ Kristian Erdianto)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kepanikan Masyarakat soal Virus Corona akibat Informasi yang Kurang Jelas dari Pemerintah"

Wajah perawat yang sibuk tangani pasien virus corona
Wajah perawat yang sibuk tangani pasien virus corona (Twitter)

2 Pasien Positif Corona Justru Tahu dari Jokowi, Pihak Rumah Sakit Jelaskan Alasannya

Dua pasien positif corona justru tahu dirinya terinfeksi dari pengumuman Presiden Jokowi, ini penjelasan RSPI Sulianti Suroso.

Pihak RSPI Sulianti Suroso akhirnya angkat bicara dan menjelaskan alasan mereka tidak memberitahu pasien bahwa mereka positif virus corona.

Melalui Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Mohammad Syahril mengakui bahwa pihaknya tidak lebih dulu menyampaikan hasil pemeriksaan positif virus Corona kepada dua pasien ibu dan anak yang tengah dirawat.

Informasi positif Virus Corona lebih dulu diteruskan kepada Presiden Joko Widodo.

 Pasien Positif Corona Tak Tahu Dirinya Terinfeksi sampai Jokowi Umumkan, Pemerintah Langgar Aturan?

 Penemuan Ahli Kesehatan : Pasien Corona yang Sembuh, Pulang Lalu Kambuh Tidak Akan Menular

Presiden Jokowi kemudian mengumumkannya kepada publik pada Senin (2/3/2020).

Syahril merasa, pihaknya tidak bisa menyampaikan informasi itu begitu saja. Pihak rumah sakit harus menunggu arahan terlebih dahulu dari pemerintah.

"Jadi ini kan wabah ya. Kalau pengumuman wabah ada aturan siapa yang harus berbicara pertama kali. Saya pun sebagai Dirut tidak boleh bicara," kata Syahril di RSPI, Rabu (4/3/2020).

Syahril menekankan, pihaknya pun tidak boleh memberi tahu kepada pasien yang positif Corona tersebut sebelum ditunjuk siapa yang mengumumkan.

"Itu sudah aturannya. Luar biasa kemarin Presiden yang mengumumkan dan itu sudah ada UU-nya. Kami pun tidak memberi tahu ke pasien sebelum presiden mengumumkan," ujar Syahril.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved