Berita Terpopuler

POPULER Pria Tewas Ditembak setelah Nekat Serang Polisi Gegara Diingatkan, Buat Status Ancaman di FB

Tak terima diingatkan polisi, seorang pria di Riau tewas setelah mengancam dan menyerang polisi.

Kompas.com/Shuttershock
Ilustrasi penembakan 

TRIBUNMATARAM.COM - Tak terima diingatkan polisi, seorang pria di Riau tewas setelah mengancam dan menyerang polisi.

Viral pria ngamuk dan menyerang polisi, tewas setelah ditembak di tempat.

Pria asal Riau yang melakukan penyerangan kepada polisi terpaksa ditembak di tempat karena mengancam petugas.

Sebelum menyerang, pria tersebut sempat menulis status di Facebooknya dan mengancam akan menebas leher polisi, berikut kronologi selengkapnya.

Seorang pria tak dikenal tewas ditembak polisi saat melakukan penyerangan terhadap anggota polisi di Polres Kepulauan Meranti, Riau.

Sebelum kasus itu terjadi, pria tersebut sempat menulis status di akun Facebook miliknya.

POPULER Viral Video Pria Dikeroyok Orang Tak Dikenal, Kepala Dipukul Helm, Kaki Dilindas Motor

Polisi Periksa 5 Pelajar Kasus Pelecehan Siswi SMA yang Viral, Begini Pengakuan Mengejutkan Mereka

Status tersebut berisi ancaman kepada polisi.

Pria tersebut bahkan mengancam akan menebas leher polisi.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Sunarto dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (12/3/2020) malam.

Status akun Facebook Abdul Hamid yang mengancam menebas leher polisi sebelum melakukan penyerangan terhadap anggota polisi di Polres Kepulauan Meranti yang di screen shot oleh kepolisian.(Dok. Polda Riau)
Status akun Facebook Abdul Hamid yang mengancam menebas leher polisi sebelum melakukan penyerangan terhadap anggota polisi di Polres Kepulauan Meranti yang di screen shot oleh kepolisian.(Dok. Polda Riau) ()

Sunarto menyebutkan, pria tersebut berinisial AH warga Jalan Perjuangan, Kota Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Beberapa jam sebelum menyerang polisi di Mapolres Kepulauan Meranti, AH sempat mengunggah status di akun media sosial Facebook miliknya. Statusnya bernada ancaman terhadap polisi," kata Sunarto.

Dia mengatakan, AH membuat status di akun Facebook pada Rabu kemarin, sekitar pukul 09.00 WIB.

Sedangkan, kejadian penyerangan anggota polisi terjadi pada Rabu sore, sekitar pukul 16.45 WIB.

Menurut Sunarto, akun Facebook pelaku hanya bisa diakses oleh sesama temannya atau disetel ke mode privasi.

Dalam status di Facebook, AH menyatakan permintaan maaf kepada Kapolres dan Kepala Satuan Lalu Lintas.

AH mengakui bahwa dia lupa membawa helm saat mengantar anaknya ke sekolah.

AH kemudian meminta agar anggota polisi yang membawa motornya untuk segera mengembalikan.

Namun, AH mengancam akan melukai polisi apabila motor tidak juga dikembalikan hingga waktu yang dia tentukan.

Sunarto mengatakan, sebelum pelaku menyerang anggota polisi di Polres Kepulauan Meranti, pelaku memang sempat berurusan dengan polisi lalu lintas.

Namun, Sunarto menyebut pelaku tidak ditilang.

"Bukan ditilang, (tapi) diberikan peringatan," kata Sunarto.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria tak dikenal tewas saat menyerang anggota polisi di Polres Kepulauan Meranti.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu sore di Jalan Insit, Kota Selat Panjang.

Kejadian penyerangan itu berawal saat salah seorang anggota SPK Polres Kepulauan Meranti dihadang oleh pria tak dikenal yang kemudian diketahui sebagai AH tersebut.

Menurut polisi, pelaku melakukan penghadangan kepada setiap pengendara sepeda motor yang melintasi Jalan Insit tersebut.

Kemudian, karena dianggap meresahkan masyarakat, pria tersebut dibawa ke Mapolres Meranti.

Setibanya di Polres, pria itu marah-marah hingga menggebrak meja piket yang membuat laptop milik petugas terhempas.

Meski sudah ditenangkan petugas, pelaku tetap emosi. Bahkan mengajak petugas untuk berkelahi.

Tak hanya itu, pelaku juga menyerang anggota polisi menggunakan badik yang disimpan di pinggangnya.

Karena mengancam keselamatan petugas, pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan.

Menurut Sunarto, pelaku langsung meninggal dunia setelah ditembak oleh polisi. (Kompas.com/ Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Mengamuk dan Ditembak Polisi, Pria Ini Menulis Status di Facebook", https://regional.kompas.com/read/2020/03/12/22163811/sebelum-mengamuk-dan-ditembak-polisi-pria-ini-menulis-status-di-facebook?page=all#page2.

Ilustrasi
Ilustrasi (Jawa pos)

Bukan Kali Pertama Polisi Diserang

Fakta-fakta penyerangan Polsek Wonokromo Surabaya oleh terduga teroris, pelaku pura-pura membuat laporan lalu tiba-tiba membacok polisi.

Terduga teroris pelaku penyerangan anggota polisi di Polsek Wonokromo Surabaya, Sabtu (17/8/2019) sore akhirnya diamankan oleh Densus 88 Anti Terorisme.

IM (30), pelaku penyerangan di Polsek Wonokromo tersebut mendadak menyerang petugas dengan senjata tajam setelah berpura-pura membuat laporan.

Berikut ini, fakta-fakta aksi terduga terorisme penyerangan di Polsek Wonokromo, Surabaya, dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, Minggu (18/8/2019).

1. Pelaku Pura-pura Buat Laporan

IM datang ke Polsek Wonokromo sekitar pukul 16.45 untuk membuat laporan ke SPKT Polsek Wonokromo.

Petugas pun tidak mencurigai apa pun dari pelaku.

Namun, tiba-tiba pelaku melayangkan celurit yang diambilnya dari dalam tas dan langsung menyerang Aiptu Agus yang tengah piket.

 Terduga Teroris Penyerang Polsek Wonokromo Surabaya Diamankan, Anak & Istri Dijemput di Kos-kosan

 Dandan 3,5 Tampil dengan Mahkota Raksasa di Upacara HUT RI ke74, Istri Menhan Dapat Kado dari Jokowi

 Viral Perjuangan Paskibraka Morowali Utara, Baju Penuh Lumpur, Kaki Pembawa Baki Tertusuk Paku 7 cm

 Ekspresi Grogi Disoroti Presiden Jokowi, Pengerek Bendera di Upacara HUT RI di Istana Dapat Sepeda

"Pria itu tiba-tiba menyerang petugas, sebelumnya pura-pura lapor," terang Kapolda Jatim, Irjen Luki Hermawan.

2. Korban Minta Tolong

Setelah mendapat serangan dari pelaku IM, Aiptu Agus lantas berteriak minta tolong.

Anggora satuan reskrim Polsek Wonokromo yang mendengar teriakan Aiptu Agus pun lantas datang menolong dan memberikan tembakan untuk melumpuhkan pelaku.

"Pelaku saat ini diperiksa oleh tim Densus 88 karena karena diduga kuat anggota jaringan pelaku terorisme," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Sandi Nugroho, di Mapolsek Wonokromo.

3. Pelaku Biasa Jualan Sempol & Makroni

Di sekitar rumahnya, pelaku dikenal sebagai penjual sempol dan juga makaroni di sekitar kosnya.

IM (30), pelaku penyerangan anggota Polsek Wonokromo Surabaya, tinggal bersama istri dan 3 anaknya di rumah kos Jalan Sidosermo IV Gang 1 nomor 10A.

Di kompleks pemukiman tersebut, pelaku lebih dikenal dengan nama Ali. "Pak Ali biasa berjualan jajanan sempol dan makaroni.

Biasanya dititipkan ke warung-warung," kata Ainul Arif, ketua RT 03/RW 02, Sidosermo, Kecamatan Wonokromo.

4. Perubahan Dilihat Tetangga

Sebelum ditangkap karena aksi penyerangan di Polsek Wonokromo, tetangga melihat perubahan dalam diri IM dan keluarganya.

"Ali menjadi lebih tertutup sejak mengikuti jemaah pengajian yang lokasinya tidak diketahui," tambah Ainul.

5. Polisi Temukan Banyak Senjata Tajam

Saat memeriksa tas milik terduga teroris IM, polisi menemukan sejumlah benda, seperti senjata tajam, ketapel dengan peluru kelereng, airsoft gun, makanan, dan kertas yang dipenuhi banyak logo ISIS.

"Ada logo ISIS di sebuah kertas yang dibawa pelaku, tentang keterkaitan pelaku dengan organisasi tersebut, masih didalami," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, di Polsek Wonokromo, Sabtu malam.

Barung mengatakan, pelaku hanya diperiksa awal di Mapolsek Wonokromo, lalu dibawa tim Densus 88 untuk diperiksa lebih lanjut.

"Barang-barang yang dibawa pelaku juga disita sebagai barang bukti," ujar dia.

Sebelumnya, pelaku penyerangan diamankan di Mapolsek Wonokromo Surabaya, Sabtu (17/8/2019) sore.

6. Anak dan Istri Diamankan

Anak dan istri terduga teroris pelaku penyerangan di Polsek Wonokromo itu pun sudah dijemput polisi.

Kini, kamar kos tempat mereka tinggal telah dipasangi garis polisi.

Bukan hanya pelaku IM (30) yang diperiksa tim Densus 88 terkait aksi penyerangan di Mapolsek Wonokromo, Surabaya, Sabtu (17/8/2019) sore.

 Viral Perjuangan Paskibraka Morowali Utara, Baju Penuh Lumpur, Kaki Pembawa Baki Tertusuk Paku 7 cm

 Dandan 3,5 Tampil dengan Mahkota Raksasa di Upacara HUT RI ke74, Istri Menhan Dapat Kado dari Jokowi

 Ekspresi Grogi Disoroti Presiden Jokowi, Pengerek Bendera di Upacara HUT RI di Istana Dapat Sepeda

 Demi Lihat Anak di Upacara HUT RI di Istana Negara, Orangtua Paskibraka Manokwari Susul ke Jakarta

Istri dan ketiga anaknya dijemput polisi dari kamar kosnya, Sabtu malam.

Rumah kos IM terletak di permukiman padat penduduk di Jalan Sidosermo IV Gang 1 nomor 10A Surabaya.

"Tadi dijemput dinaikkan mobil warna hitam. Tadi juga membawa tas," kata Ainul Arif, ketua RT 03/RW 02, Sidosermo, Kecamatan Wonokromo.

Tempat kos yang sudah 5 tahun terakhir dihuni IM dan keluarganya itu kini tertutup rapat dan diberi garis polisi.
Kamar kost terduga teroris penyerang Polsek Wonokromo disegel polisi, Sabtu (17/8/2019) malam(KOMPAS.COM/A. FAIZAL)
Kamar kost terduga teroris penyerang Polsek Wonokromo disegel polisi, Sabtu (17/8/2019) malam(KOMPAS.COM/A. FAIZAL) ( )

IM sendiri lebih dikenal dengan nama Ali di tempat kosnya.

Dia adalah migran dari Kabupaten Sumenep, Madura.

"Sehari-harinya berjualan jajan sempol dan makaroni," ujar Ainul.

IM diamankan di Mapolsek Wonokromo, Surabaya, Sabtu (17/8/2019) sore.

 6 Fakta Pamitnya Program The Comment dari NET TV, Pamit Lebih Awal & Sudah Ada Program Pengganti

 Kesaksian Siswa SMK saat Tolong Polisi Dibakar di Cianjur yang Terkapar Sendiri di Trotoar

 Menpora Imam Nahrawi Hubungi Koko Siswa SMK yang Gagal Jadi Paskibraka, Ini yang Mereka Dibicarkan

 Dilaporkan dengan Dugaan Pencemaran Nama Baik, Farhat Abbas MalahTantang Hotman Paris Sumpah Pocong

Dia disebut pura-pura melapor dan tiba-tiba menyerang polisi petugas piket dengan senjata tajam.

Akibat serangan tiba-tiba pria tersebut, Aiptu Agus Sumarsono, petugas piket Polsek Wonokromo saat itu menderita luka bacok di kepala, tangan, dan pipi kirinya.

Dalam tas tersebut, polisi menemukan sejumlah benda, seperti senjata tajam, ketapel dengan peluru kelereng, airsoft gun, makanan dan kertas yang dipenuhi banyak logo ISIS.

"Ada logo ISIS di sebuah kertas yang dibawa pelaku, tentang keterkaitan pelaku dengan organisasi tersebut masih didalami," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera di Polsek Wonokromo Sabtu malam.

Kata Barung, pelaku hanya diperiksa awal di Mapolsek Wonokromo, lalu dibawa tim Densus 88 untuk diperiksa lebih lanjut.

"Barang-barang yang dibawa pelaku juga disita sebagai barang bukti," jelasnya. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved