Virus Corona

25 Petugas Medis di Jakarta Tertular Virus Corona, 1 Orang Meninggal Dunia, Ini Pesan Anies Baswedan

Korban dari tenaga medis yang berada di garis terdepan upaya penanggulangan virus corona mulai berjatuhan.

Editor: Asytari Fauziah
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Tenaga medis melakukan Simulasi Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona (Covid-19), di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan KH Wahid Hasyim (Kopo), Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut sebagai langkah kesiapsiagaan Kota Bandung untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona. 

Hal itu disampaikan Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (20/3/2020).

"(Menurut) data, kemungkinan yang kita miliki, yakni population of risk, adanya kelompok orang yang berisiko (terjangkit virus corona) adalah pada kisaran 600.000 hingga 700.000 (orang)," ujar Yuri.

 Perjuangan 3 Pasien Corona yang Berhasil Sembuh, Bangkit dari Keterpurukan Lawan Bully Netizen

Angka tersebut didasarkan dari simulasi penelusuran siapa saja yang selama 14 hari terakhir melakukan kontak dekat dengan pasien positif corona.

Seluruh orang yang tercatat pun akan diperiksa kesehatannya, apakah mereka juga terjangkit virus yang sama atau tidak.

"Apabila dia (pasien positif corona) berada di rumah, maka seluruh rumah akan diperiksa.

Apabila dia melakukan aktivitas di kantor, maka seluruh orang di kantor, di dalam ruang kerja itu akan dilakukan pemeriksaan," papar Yuri.

Ilustrasi virus Corona menyerang Indonesia
Ilustrasi virus Corona menyerang Indonesia (Kompas.com)

Oleh sebab itu, pemerintah telah memutuskan untuk melaksanakan tes virus corona masal.

"Pemerintah akan melaksanakan pemeriksaan secara masal.

Dikonotasikan bahwa pemeriksaan secara massal itu adalah pemeriksaan yang mempunyai peluang kontak dengan kasus positif," lanjut Yuri.

Merujuk pada simulasi di atas, Yuri memastikan, pemerintah menyiapkan sekitar 1 juta alat tes agar pelaksanaan tes masal berlangsung lancar.

 Perjuangan 3 Pasien Corona yang Berhasil Sembuh, Bangkit dari Keterpurukan Lawan Bully Netizen

Meski demikian, Yuri menekankan bahwa orang yang dites virus corona hanyalah yang tercatat pernah kontak dekat dengan pasien positif penyakit Covid-19.

Sementara, mereka yang tidak memiliki riwayat kontak dekat, tidak akan dites. Kecuali dia mengalami gejala serupa Covid-19.

"Jadi tidak semua orang harus diperiksa ya. Manakala risiko kita yakini rendah, maka tidak dilakukan pemeriksaan," ujar Yuri.

Ia sekaligus mengingatkan, tes masal merupakan seleksi awal terhadap mereka yang berpotensi tertular virus corona.

 Jokowi Instruksikan Tes Massal, Ini Cara Kerja & yang Harus Diperhatikan Soal Rapid Test Corona

"Tujuannya adalah untuk menemukan kasus-kasus yang berpotensi menjadi positif.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved