Virus Corona

Sempat Diisolasi, Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM Meninggal Dunia Dini Hari Tadi karena Corona

Kabar duka datang dari Universitas Gadjah Mada / UGM, guru besarnya yang positif corona akhirnya meninggal dunia.

Tangkap Layar akun YouTube KompasTV
Pernyataan Jubir pemerintah khusus penanangan virus corona, Achmad Yurianto. 

TRIBUNMATARAM.COM - Kabar duka datang dari Universitas Gadjah Mada / UGM, guru besarnya yang positif corona akhirnya meninggal dunia.

Guru besar Farmakologi Fakultas Kedokteran UGM yang dinyatakan positif Covid-19 meninggal dunia, Selasa (24/3/2020).

Sebelumnya, ID dinyatakan positif mengidap corona dan diisolasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta.

Pria bergelar Profesor ini meninggal dunia dalam usia 58 tahun pukul 00.04 WIB.

Beda dengan Orang Dewasa, Kenali Gejala Virus Corona pada Bayi, Seorang Ibu Ceritakan Pengalamannya

POPULER Polisi Bubarkan Pengunjung Kafe Nekat Nongkrong di Tengah Corona, Saya Minta Bubarkan Diri

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan menyampaikan jenazah Guru Besar UGM itu diberangkatkan ke pemakaman pada Selasa pagi.

"Rencananya jam 7 diberangkatkan dari Kamar Forensik RS Sardjito," kata Banu saat dikonfirmasi.

Tenaga medis melakukan Simulasi Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona (Covid-19), di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan KH Wahid Hasyim (Kopo), Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut sebagai langkah kesiapsiagaan Kota Bandung untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona.
Tenaga medis melakukan Simulasi Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona (Covid-19), di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan KH Wahid Hasyim (Kopo), Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut sebagai langkah kesiapsiagaan Kota Bandung untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Kabar duka ini juga disampaikan Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani.

Rencananya jenazah ID akan dimakamkan di Pemakaman Sawit Sari UGM.

"UGM berduka atas kepergian guru besar kami, sahabat kami, teman dan kolega yang sangat baik dan memiliki kontribusi yang luar biasa bagi UGM," sebut Iva.

"Kami memohonkan maaf jika selama berhubungan dengan beliau ada hal-hal yang membuat kurang berkenan.

Mohon doa dari tempat masing-masing untuk almarhum, mohon doa juga untuk keluarganya agar diberikan kesabaran dan ketabahan," sambung Iva.

Guru Besar UGM ini sempat menjalani perawatan karena terinfeksi virus corona sejak pekan lalu.

ID diisolasi di ICU RSUP Dr Sardjito karena memiliki penyakit penyerta (komorbid).

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni Universitas Gadjah Mada ( UGM) Paripurna Poerwoko Sugarda belum ada informasi dari mana ID tertular virus corona.

Oleh karena itu, Paripurna berpesan agar orang yang dalam beberapa hari yang lalu bertemu dan melakukan kontak dengan ID agar bisa mengecek kesehatannya.

"Pengumuman yang kami berikan adalah siapa saja yang pernah berkontak dengan beliau selama tiga minggu dari sekarang ini agar dapat melakukan screening di fasilitas kesehatan terdekat yang memberikan pelayanan diagnosis dan perawatan Covid-19," kata Paripurna.

Hingga Senin (23/3/2020), di Daerah Istimewa Yogyakarta ditemukan lima orang positif terinfeksi virus corona, dua di antaranya meninggal dunia.

Sedangkan jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh ada satu orang. (Kompas.com/ Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Guru besar UGM yang Positif Covid-19 Meninggal Dunia".

Raditya Dika saat ditemui di Soraya Film, Gondangdia Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019).
Raditya Dika saat ditemui di Soraya Film, Gondangdia Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019). (Tribunnews.com/Bayu Indra Permana)

Raditya Dika Kehilangan Teman Dokter karena Corona

Kehilangan sahabatnya yang merupakan seorang dokter karena menangani wabah corona membuat Raditya Dika sangat bersedih.

Dika pun mengatakan jika wabah corona benar-benar tidak bisa diremehkan.

Ia pun mengungkapkan kesannya pada sahabatnya itu.

Seorang temannya semasa SMA yang merupakan seorang dokter gugur dalam tugas ketika menangani pasien virus corona atau Covid-19, Minggu (22/3/2020) pagi tadi.

 UPDATE Virus Corona di Indonesia 22 Maret 2020 Sore, 514 Positif, 48 Meninggal, 29 Sembuh

Diduga, Dokter tersebut terinfeksi virus corona atau Covid-19.

"Jam 4 pagi tadi salah satu teman seangkatan saya di SMU ** dulu telah meninggal dunia karena Covid-19," tulis Raditya Dika, dilansir TribunnewsBogor.com dari instagram pribadi terverifikasi @raditya_dika

Disebutkan Raditya Dika, sahabatnya ini meninggal dunia karena terinfeksi virus Corona atau Covid-19 saat sedang bertugas

"Kebetulan teman saya adalah seorang Dokter dan terpapar saat bertugas," tulis Raditya Dika.

 

Karena teman sebaya, Raditya Dika mengungkapkan usia sang sahabat yang baru berusia 34 tahun.

"Umurnya masih 34 tahun," tulis Raditya Dika.

Diakui Raditya Dika, sang sahabat semasa hidupnya ini adalah sosok yang baik dan pintar.

Maka tak heran, sahabat Raditya Dika ini bisa menjadi seorang Dokter.

"Orangnya baik dan pintar," tulis Raditya Dika.

Mendengar kabar duka tersebut, Raditya Dika langsung mengajak seluruh followersnya untuk tak menganggap remeh virus corona.

Menurut Raditya Dika semua orang dapat menjadi korban virus yang belum ditemukan obatnya itu.

"Teman-teman, virus ini serius. Jangan diremehkan. Jaga diri baik-baik," tulis Raditya Dika.

"SEMUA orang bisa kena dan jadi korban," tegasnya.

Maka dari itu, Raditya Dika mkembali mengimbau agar masyarakat tetap di rumah demi mencehgah penularan dan terinfeksinya virus corona.

"Please kalau memang bisa, di rumah aja," tulisnya.

Raditya Dika juga tak lupa mengajak semua orang untuk memberikan donasi kepada tenaga kesehatan.

"Bantu juga donasi untuk alat pelindung diri di saluran yang dipercaya untuk para tenaga kesehatan yang bertugas.

Jangan timbun masker, sarung tangan, mereka lebih butuh itu semua daripada kita. Stay safe semuanya," tulis Raditya Dika.

 

Sudah 3 Dokter wafat akibat virus corona

Tercatat ada tiga orang dokter di Indonesia gugur diduga terinfeksi virus corona saat menjalankan tugas.

Untuk menghormati privasi keluarga, redaksi TribunJakarta.com hanya mencantumkan inisial saja.

Mereka adalah dr AMP asal Bekasi, dr DJ asal Bogor, dan dr Hd asal Jakarta Selatan.

TribunnewsBogor.com melansir artikel Kompas.com, pihak RSUP Persahabatan Jakarta Timur pun buka suara.

"Datanya saya belum dapat, tapi nanti untuk rinciannya akan disampaikan Bu Dirut," kata Kepala Humas RSUP Persahabatan Eryuni Yanti, Minggu (22/3/2020) dini hari WIB.

Kabar meninggalnya dokter DJ yang juga ahli bedah sempat diunggah dokter Pandu Priono melalui akun Twitternya.

Dalam cuitannya pada Sabtu malam, ia menyebut dokter DJ diduga terpapar COVID-19 saat menangani pasien yang terinfeksi virus serupa.

Dokter DJ meninggal dunia diduga akibat terinfeksi Virus Corona atau Corona Covid-19.

"Selamat jalan Mas Koko. Maafkan saya belum berhasil mendorong agar pemerintah @jokowi serius mengatasi pandemi Covid-19.

Mas terinfeksi karena aktif beri layanan.

Banyak petugas kesehatan yang terinfeksi & pergi, minimnya APD sulit dimaafkan.

Tidak cukup bicara, kita semua berbuat," begitu cuitan dokter Pandu.

 Ingat ! Klorokuin Bukan untuk Cegah Infeksi Corona, Bahaya Dipakai Sembarangan

 Kabar Bahagia, Ricky Harun dan Herfiza Dikaruniai Anak Keempat

Dilansir Tribun Bogor, Ketua Ikatan Dokter Indonesia, Daeng Muhammad Faqih, membenarkan ada dokter Bogor meninggal karena virus corona.

"Betul itu, saya sudah konfirmasi ke kawan-kawan," ungkap Daeng melalui sambungan telepon pada Sabtu (21/3/2020) malam.

Menurut Daeng, dua dokter yang meninggal berasal dari Bogor dan Bekasi, Jawa Barat.

“Satu di Bogor, satu di Bekasi,” ujarnya.

Ilustrasi virus corona (Covid-19) global
Ilustrasi virus corona (Covid-19) global (Shutterstock)

Daeang mengatakan, berdasar informasi yang ia dapatkan, dokter Bogor yang meninggal setelah mendapat rujukan.

“Meninggalnya di RSPAD (Gatot Soebroto), satu di Rumah Sakit Umum Persahabatan,” imbuh Daeng.

Ia memastikan, dokter Bogor yang meninggal positif virus corona Covid-19.

"Iya (positif Covid-19)," katanya.

Daeng mendapat informasi tiga dokter yang meninggal dunia karena positif virus corona atau Covid-19, tapi baru dua yang terkonfirmasi.

"Ada 3 dokter meninggal, 1 perawat meninggal. Cuma dari 3 dokter, 1 dokter belum terlacak, baru 2 yang terlacak,” ujarnya.

Dua dokter tersebut meninggal dunia pada Jumat (20/3/2020) dan Sabtu (21/3/2020).

“Yang satu (dokter meninggal) kemarin, yang satu baru hari ini,” ujarnya.(TribunBogor.co.id/Uyun)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Sahabatnya Wafat Terinfeksi Covid-19 saat Tangani Pasien, Raditya Dika: Semua Orang Bisa Jadi Korban

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved