Fakta Terbaru Erupsi Gunung Merapi, Kolom Abu Capai 5 Kilometer, Area Hujan Abu Hingga Warga Panik
Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, tinggi kolom abu gunung Merapi mencapai 5 kilometer.
Situasi normal, aktivitas penduduk berlangsung seperti biasa. Kata Surat, warga tidak panik.
Suara Gemuruh
Gemuruh suara guguran material terdengar di puncak Merapi pada pukul 07.45 WIB.
Rentetan suara gemuruh itu jelas bisa didengar wartawan Tribunjogja.com dari tebing Kali Talang, Dusun Balerante, Kemalang, Klaten.
Puncak Merapi tidak terlihat karena tertutup awan dan kabut tebal.
Sebagian lereng puncaknya saja yang terlihat di sisi selatan dan tenggara.
Meski jelas terdengar suara guguran material, tidak tampak ada luncuran material atau awan panas di lereng selatan maupun tenggara.
Jejak abu vulkanik akibat luncuran awan panas Selasa pagi masih terlihat sangat jelas di jalur hulu Kali Opak maupun Kali Gendol.
Aktivitas masyarakat di Dusun Balerante pukul 07.52 berlangsung normal, meski di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi di atas dusun ini sangat sepi.
Tidak terlihat ada warga yang mugut, atau mencari rumput.
Biasanya pada waktu-waktu pagi seperti sekarang, ramai warga menuju kawasan atas mencari pakan ternak.
Gunung Merapi (2.930 mdpl) meletus menyemburkan abu vulkanik setinggi 6.000 meter.
Erupsi Merapi terjadi Selasa (3/3/2020) pukul 05.22 WIB.
Data BPPTK Yogyakarta menunjukkan amplitudo letusan 75 mm dan durasi 450 detik.
Letusan disertai luncuran awan panas dua kilometer ke arah hulu Kali Gendol.