Virus Corona

Panduan Lengkap Daftar Nikah Online selama Wabah Corona, Cuma di Laman Resmi simkah.kemenag.go.id

Karena corona, pendaftaran menikah bagi calon pengantin diminta dilakukan secara online melalui simkah.kemenag.go.id.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
Pixabay
Ilustrasi pernikahan 

TRIBUNMATARAM.COM - Wabah pandemi corona tak hanya mengganggu laju perekonomian di Indonesia, tetapi juga mengubah beberapa ketentuan prosedural.

Salah satu yang turut terkena imbasnya adalah prosedur pendaftaran menikah.

Meski negara masih berstatus darurat bencana corona, Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin memastikan layanan pencatatan nikah tetap berjalan.

Akan tetapi, setelah kebijakan work from home / WFH diterapkan, pendaftaran menikah bagi calon pengantin diminta dilakukan secara online melalui simkah.kemenag.go.id.

Mekanisme Rencana Darurat Sipil yang Disampaikan Jokowi untuk Hadapi Penyebaran Virus Corona

Virus Corona Sebabkan Banyak Resepsi Pernikahan Ditunda, Pengusaha Catering Curhat Merugi

Pendaftaran secara online ini, berlaku bagi pasangan yang belum sempat mendaftar sebelumnya.

Sementara, calon pengantin yang sudah mendaftar tetap akan dilayani untuk pencatatan nikah.

"Untuk saat ini, karena kebijakan WFH bagi semua pegawai Kemenag hingga tingkat KUA, maka pelayanan pencatatan nikah dilaksanakan bagi mereka yang sudah mendaftar," kata Kamaruddin melalui keterangan tertulis, dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, Selasa (31/3/2020).

Ilustrasi pernikahan
Ilustrasi pernikahan (Pixabay)

"Sedangkan bagi pendaftar baru, bisa mendaftar secara online melalui simkah.kemenag.go.id," lanjutnya.

Seiring dengan upaya pemerintah mencegah penyebaran Covid-19 yang kian meluas belakangan ini, Kamaruddin pun mengimbau para calon pengantin merencanakan ulang jadwal pernikahan mereka.

Apalagi, pihak kepolisian juga telah mengeluarkan maklumat yang melarang masyarakat berkumpul dalam jumlah banyak, termasuk dalam acara pernikahan.

"Jika memungkinkan, waktu seremonial acara pernikahan dijadwal ulang sehingga prosesnya bisa berjalan dalam suasana dan kondisi yang lebih baik," ujar Kamaruddin.

Berikut panduan dari Kemenag yang dapat digunakan untuk mendaftar pencatatan nikah secara online:

1. Akses: simkah.kemenag.go.id,

2. Klik daftar nikah,

3. Pilih nikah di mana:

a. Provinsi/kabupaten/kota/kecamatan

b. Tanggal dan jam

4. Masukan data calon suami dan calon istri,

5. Checklist dokumen,

6. Masukan nomor ponsel,

7. Upload foto,

8. Cetak bukti pendaftaran

Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia
Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia (Kompas.com)

Banyak Resepsi Ditunda, Catering Merugi

Virus corona membuat warga terpaksa tunda resepsi pernikahan hingga curhatan pengusaha catering yang merugi.

Mewabahnya virus corona di Indonesia, mulai berdampak signifikan terhadap acara penting termasuk pesta pernikahan.

Banyak warga yang memutuskan untuk menunda pesta pernikahan dan berujung pada meruginya catering.

Di tengah pandemi global corona, masyarakat diminta untuk menerapkan social distancing dengan membatasi diri dari kerumunan.

 Kesaksian Kasus 3 Lega saat Divonis Positif Corona, Dibangunkan Jam 2 Pagi, Sempat Bingung Diisolasi

 Korban Corona Meninggal Capai 19 Orang, Jokowi Akhirnya Instruksikan Rapid Test Covid-19 Massal

Langkah tersebut diyakini bisa memutus penyebaran virus corona di tengah masyarakat.

Imbauan social distancing ini memberikan dampak bagi masyarakat.

Salah satunya bagi mereka yang akan melaksanakan resepsi pernikahan.

Salah seorang warga berinisial A (60) menceritakan pembatalan pernikahan putranya yang seharusnya digelar Minggu (15/3/2020).
Pesta pernikahan di tengah corona.
Pesta pernikahan di tengah corona. (Instagram)

"Iya mau enggak mau harus diundur dulu. Sudah melakukan rapat internal keluarga," kata A, Kamis (19/3/2020).

A sebenarnya sangat menyayangkan hal tersebut karena pihak keluarga sudah merencanakan segala persiapan dengan matang.

"Sudah pesen catering, pesan tenda, pesan bangku sama dangdut. Tapi kita undur dulu dari pada terjadi yang enggak enggak," ucap warga Jakarta Timur ini.

Begitu juga dengan FH (27). Pria yang seharusnya sudah menjadi seorang suami pada tanggal 22 Maret nanti harus membatalkan hari jadinya.

"Sudah kita undur sampai hari yang belum ditentukan," kata FH. 

Walaupun kecewa, dia tetap melakukannya demi pencegahan penyebaran virus corona.

"Untungnya keluarga tamu undangan bisa mengerti, jadi ya bisa memaklumi. Kalau dibilang rugi mah rugi," jelas dia.

Bukan hanya calon pasangan suami istri yang kelimpungan karena corona. Pengusaha catering untuk acara pernikahan juga menjerit.

Salah satunya Exaudio Gultom. Dia mengaku ada tiga pemesanan catering yang sudah diundur.

"Tiga pesanan kita diundur. Untuk nikahan tanggal 15, 21, sama 22. Lumayan banyak ada 400 sampai 500 porsi. Para pelanggan menunda pemesanan hingga waktu yang sudah ditentukan," kata dia.

Namun Exaudio tidak memberlakukan sistem uang muka yang hangus jika pemesanan diundur.

"Nanti citra kita jelek, pelanggan kabur. Jadi DP-nya enggak hangus karena enggak dibatalkan," kata dia.

Karena penundaan pesanan, Exaudio merugi sekitar Rp 30 juta.

Tidak hanya itu, dia pun memperkirakan usahanya akan sepi dalam beberapa bulan ke depan.

"Ya habis usaha bapak mama cuma ini saja. Kita sepi enggak ada pemasukan," tutup dia.

Dilema batal nikah karena corona

Ketua Umum Tambunan Pagaraji Sedunia, Russel Tambunan buka suara soal fenomena larangan berkumpul yang berbenturan dengan acara pesta pernikahan adat Batak.

Dia paham betul maksud pemerintah sangat baik dengan melarang adanya pertemuan kelompok masyarakat dan bersentuhan tubuh seperti bersalan dan sebagainya. 

Namun pada satu sisi, sulit untuk mengundurkan waktu pesta adat atau membatalkan acara.

Undangan yang telah disebar serta persiapan yang sudah rampung menjadi alasan utama.

"Masalahnya pesta Batak enggak bisa direncanakan tiga bulan. Enggak ada pesta Batak (dipersiapkan) tiga bulan, minimal enam bulan, rata-rata satu tahun," jelas dia, Rabu.

Alasan itu yang membuat keluarga kedua pengantin tetap menggelar pesta adat beberapa pekan lalu. Begitu pula dengan rencana pesta adat dalam waktu dekat.

Alasan lain pesta tetap berjalan karena melihat data pasien corona di banyak negara.

Faktanya, kata Russel, banyak pasien yang sembuh. Alasan itu yang membuat orang-orang Batak tak terlalu khawatir.

"Sekarang di luar negeri kan sudah banyak yang sembuh. Kita juga tahu kalau ada yang suspect juga dari 100 persen yang meninggal sekian persen, jadi semua orang tahu itu," ucap dia.

Meski demikian, dia mengakui bahwa ada perhatian khusus selama acara berjalan di tengah merebaknya virus corona.

DIa menekankan perlu adanya perhatian kesehatan masing-masing orang. Semua orang Batak yang mengetahui situasi saat ini harus benar-benar menjaga kondisi tubuh dengan baik.

"Harus punya kesadaran bersama. Kalau dia merasa badannya tidak fit, ya enggak usah ke pesta. Yang penting jaga kesehatan, stamina, dan ikuti imbauan pemerintah," ujar dia.

Selain itu, penyelenggara pesta perlu melakukan pengecekan suhu tubuh dan menyediakan pembersih tangan.

Russel memberi contoh pesta adat yang diikutinya pekan lalu. Tamu yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celsius tidak diizinkan masuk.

"Kalau pengecekan suhu (hasilnya demam) sudah pasti kena suspect walaupun belum tentukan corona.

Sebaiknya jangan disuruh masuk. Kayak di pesta adat yang saya gelar kemarin.

Tamu pesta ada beberapa disuruh pulang karena suhu badan," terang dia. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)(Kompas.com/ Walda Marison)

Sebagian artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul "Keluh Kesah Warga yang Tunda Pernikahan dan Ruginya Pengusaha Catering akibat Corona"

Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved