Virus Corona

Perdebatan Waktu Berjemur di Bawah Matahari yang Paling Sehat, Ini Hasil Penelitian Dokter Indonesia

Salah satu aktivitas yang dianjurkan adalah berjemur di pagi hari agar tetap sehat selama physical distancing.

Editor: Asytari Fauziah
Steemit via Tribunnews.com
Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari pagi 

TRIBUNMATARAM.COM Berbagai upaya dilakukan masyarakat untuk mencegar tertular virus corona yang sangat cepat menyebar.

Salah satunya adalah dengan berjemur di bawah sinar matahari, jam berapa yang terbaik untuk mendapat vitamin D dan meningkatkan imunitas tubuh?

Sejak wabah virus corona mewabah, masyarakat dianjurkan melakukan jarak sosial dengan tetap berada di rumah.

Salah satu aktivitas yang dianjurkan adalah berjemur di pagi hari agar tetap sehat selama physical distancing.

Namun, belakangan ini terjadi perdebatan waktu berjemur terbaik semakin ramai diperbincangkan di media sosial.

Mitos Soal Virus Corona yang Masih Dipercaya, Cegah Penyebaran Covid-19 dengan Cara Sederhana Ini

Ada yang menyebutkan waktu yang tepat untuk berjemur adalah di atas pukul 10.00 WIB, untuk mendapatkan hasil vitamin D dari paparan sinar matahari.

Di sisi lain, ada pula yang menyanggah dan membantah bahwa sinar matahari yang paling baik untuk berjemur adalah pukul 07.00-09.30 WIB pagi.

Perdebatan itu mengundang kebimbangan di masyarakat, atas saran mana yang sebaiknya dipertimbangkan untuk dilakukan.

Sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mengikuti rapat gugus tugas percepatan penanganan virus COVID-19 yang digelar Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di halaman Kantor Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis (2/4/2020). Muda Mahendrawan menyatakan Ia menggelar rapat penanganan virus COVID-19 di halaman kantor tersebut sambil berjemur di bawah sinar matahari pagi guna meningkatkan imunitas tubuh di tengah pandemi virus corona.
Sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mengikuti rapat gugus tugas percepatan penanganan virus COVID-19 yang digelar Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di halaman Kantor Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis (2/4/2020). Muda Mahendrawan menyatakan Ia menggelar rapat penanganan virus COVID-19 di halaman kantor tersebut sambil berjemur di bawah sinar matahari pagi guna meningkatkan imunitas tubuh di tengah pandemi virus corona. (ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSA)

Dokter ahli gizi dan magister filsafat, Dr dr Tan Shot Yen M Hum, akhirnya kembali menjawab polemik yang beredar mengenai waktu berjemur yang tepat dan baik dilakukan oleh masyarakat khususnya Jakarta dan Bekasi, Indonesia.

Tan memaparkan penelitian yang dilakukan oleh dokter ahli gerontologi (ilmu penuaan) di RS Cipto Mangunkusumo, Prof Dr Siti Setiati SpPD-KGER di Indonesia.

Penelitian ini tentang paparan sinar matahari pada wanita lanjut usia di Jakarta, Indonesia pada garis lintang 6 S.

Selain Memutus Rantai Covid-19, Ada Tujuan Lain Jokowi Hapus Ujian Nasional, Baik Untuk Pendidikan

Dalam hasil penelitian Siti yang telah diterbitkan dalam situs penelitian biomedis dan bioinformatika National Center for Biotechnology (NCBI), intensitas ultraviolet B (UVB) tertinggi ada pada pukul 11.00 WIB pagi sampai pukul 13.00 WIB.

Penelitian ini dilakukan pada musim hujan di bulan Februari hingga Maret tahun 2006, dengan 80 partisipan yang berusia 60 tahun ke atas.

Hasil tersebut didapatkan dari pengukuran intensitas paparan sinar matahari dari pukul 07.00-16.00 WIB di sore hari, dengan menggunakan UV meter untuk mendapatkan MED (intensitas atau dosis sinar UV), yaitu sekitar 2 MED.

Waktu terbaik mendapat vitamin D

Sedangkan, peneliti juga melakukan sampel kembali dengan 74 wanita di antaranya yang memiliki tipe kulit-4 yaitu berwarna cokelat terang untuk melakukan berjemur badan di bawah sinar matahari pada pagi hari, yakni pada pukul 09.00 WIB.

Hasilnya ternyata terdapat hanya sekitar 0,6 MED.

Dijelaskan Tan, jika manfaat yang ingin didapatkan dari paparan sinar matahari langsung ke kulit tubuh adalah vitamin D, maka waktu terbaik untuk mendapatkan manfaat sinar ultraviolet B adalah pukul 11.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB.

Hal itu sesuai dengan sejumlah penelitian yang ada, termasuk penelitian yang dikemukakan Prof Siti.

"Penelitian Prof Siti Setiati di Jakarta, (hasilnya) paling efektif untuk meningkatkan kadar vitamin D adalah antara jam 11.00-13.00 WIB.

Tinggal pilih apakah tujuannya untuk berolahraga atau meningkatkan kadar vitamin D," jelas Tan.

Kisah Haru Pasien Positif Virus Corona, Di-bully di Dunia Maya Tapi Dapat Dukungan di Dunia Nyata

Jika manfaat yang ingin diambil adalah untuk olahraga, maka memang sebaiknya dilakukan pada pagi hari pukul 09.00 WIB ke bawah, dan bisa dilakukan sekitar 30 hingga 60 menit.

Adapun, sebaliknya jika manfaat yang ingin dicari adalah meningkatkan kadar vitamin D, untuk imunitas, kata Tan, berjemur saja sekitar 15 menit antara pukul 10.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB.

"Jadi sudah tidak pakai katanya-katanya lagi ya, ini data penelitian kita sendiri di Jakarta, pasti valid," ujar dia.

Penelitian lainnya, yaitu dilakukan pada tahun 2019 dan diikuti oleh 345 wanita hamil yang berasal dari Bandung Sukabumi, Waled dan Cimahi.

Seluruh Pasien Covid-19 di Kota Malang Berhasil Sembuh, Dokter Ungkap Kuncinya: Jaga Imunitas

Peneliti Raden Tina Dewi Judistiani dan timnya, mempublikasikan hasil penelitian tersebut dalam BMC Pregnancy and Childbirth.

Hasilnya menunjukkan, paparan sinar matahari dengan intensitas UVB tertinggi adalah pukul 10.00 WIB sampai 13.00 WIB.

Kemudian paparan sinar matahari mulai merendah dari pukul 13.00 WIB sampai 15.00 WIB.

Hingga, sangat rendah pada pagi hari yaitu pukul 06.00 WIB sampai 07.00 WIB dan sore hari pada pukul 17.00 WIB hingga 18.00 WIB. (Kompas.com/ Ellyvon Pranita/ Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perdebatan Waktu Berjemur Paling Sehat, Ini Penelitian di Indonesia"

dan di Tribunnews.com dengan judul Perdebatan Waktu Berjemur di Bawah Sinar Matahari yang Paling Sehat, Ini Penelitiannya di Indonesia

4 Cara Berjemur di bawah Matahari

Simak bagaimana cara yang tepat saat berjemur di bawah sinar matahari, perhatikan juga kapan waktu yang tepat untuk mendapat asupan vitamin D bagi tubuh.

Berjemur dibawah sinar matahari memiliki banyak manfaat bagi tubuh.

Dilansir otsuka.co.id, vitamin D yang diperoleh dari sinar matahari pagi bermanfaat bagi kesehatan tulang dan juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Dengan meningkatnya sistem kekebalan pada tubuh, sehingga daya tahan tubuh akan virus dan bakteri akan semakin meningkat.

Oleh karena itu, tubuh akan lebih kebal dan sulit terserang virus corona (Covid-19) yang penyebarannya cukup masif ini.

Dikutip dari Kompas.com, menurut Dokter Ahli Gizi dan Magister Filsafat, Dr dr Tan Shot Yen M Hum waktu terbaik untuk berjemur di bawah sinar matahari adalah pukul 10.00 WIB.

Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari pagi
Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari pagi (Steemit)

Baca: Kapan Waktu yang Baik untuk Berjemur di Bawah Matahari dan Apa Saja Manfaatnya Bagi Kesehatan?

Baca: Surat Edaran Pemkot Ambon, Warga Diimbau Berjemur di Bawah Sinar Matahari Mulai Besok Pagi

Pada pukul 10.00 WIB tubuh akan mendapatkan asupan cahaya ultraviolet B.

Cahaya matahari atau sinar ultraviolet B merupakan gelombang cahaya yang pendek yang dibutuhkan oleh tubuh.

dr Tan juga mengingatkan bahwa cahaya matahari yang terbaik yakni yang menyinari tubuh secara langsung, bukan yang sekadar membuat Anda berkeringat.

“Yang penting adalah berapa meter persegi kulit yang kena matahari. Makanya baiknya cari area yang di mana matahari bisa masuk,” kata Dr dr Tan Shot Yen M Hum, dikutip dari Kompas.com.

Cara Berjemur yang Baik di Bawah Sinar Matahari :

- Cukup 10-15 Menit

Perhatikan waktu berjemur jangan terlalu lama, yakni cukup 10-15 menit saja.

- Cari Lokasi yang Baik

Saat berjemur kita disarankan untuk mencari lokasi yang baik.

Maksudnya kita harus mencari lokasi yang bisa membuat tubuh terkena sinar matahari secara langsung.

- Kenakan Pakaian yang Tidak Meutupi semua Permukaan Kulit

Disarankan juga untuk mengenakan pakaian yang tidak terlalu tertutup.

Tujuannya agar cahaya matahari langsung mengenai kulit tanpa terhalang oleh benda apapun.

- Tengkurap

Masih mengutip Kompas.com, disarankan saat berjemur agar kulit tidak terbakar sinar matahari.

Ada baiknya untuk berjemur dengan posisi tengkurap.

Hal ini dikarenakan bagian tubuh belakang dapat menyerap cahaya matahari dengan baik.

MANDI MATAHARI - Ratusan pegawai Pemkot Surabaya berjemur di Jl Jimerto, Selasa (31/3). Jam 10.00 pagi pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya bersama-sama berjemur di bawah sinar matahari untuk meningkatkan daya tahan tubuh saat pandemi Covid-19 seperti saat ini. Waktu untuk berjemur berlangsung selama 15 menit. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
MANDI MATAHARI - Ratusan pegawai Pemkot Surabaya berjemur di Jl Jimerto, Selasa (31/3). Jam 10.00 pagi pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya bersama-sama berjemur di bawah sinar matahari untuk meningkatkan daya tahan tubuh saat pandemi Covid-19 seperti saat ini. Waktu untuk berjemur berlangsung selama 15 menit. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Ultraviolet B bersamaan dengan kolesterol dalam tubuh akan membentuk vitamin D3 yang memang dibutuhkan oleh kulit, dan hanya dihasilkan oleh sinar matahari.

Dikutip dari Bobo.id, Vitamin D3 akan terbentuk ketika sinar ultraviolet B bekerja bersama kolesterol yang ada di bawah permukaan kulit.

Selain membuat tulang menjadi kuat, berjemur juga memiliki manfaat untuk menambah kekebalan tubuh.

Kandungan vitamin D3 ini juga dapat mencegah kanker dan tubuh akan terhindar dari penyakit autoimun.

Meskipun sangat disarankan untuk menjaga kekebalan tubuh, namun perlu diketahui jika berjemur di bawah sinar matahari tidak dapat membunuh bakteri maupun virus pada tubuh.

Namun, dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh tidak mudah terserang virus maupun bakteri.

(Tribunnews.com /Ayu Miftakhul Husna/ Facundo Chrysnha Pradipha,Kompas.com/Ellyvon Pranita,Bobo.id/Lutfia Ayu Azanella)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 4 Cara Tepat Berjemur di Bawah Sinar Matahari, Tengkurap hingga Waktu Cukup 15-20 Menit

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved