Virus Corona
Penyesalan Terdalam Ayah, Pulang dari Swalayan Justru Jadi Awal Petaka Bayinya Terinfeksi Corona
Bagaimana tidak, aktivitasnya ke swalayan justru menjadi awal petaka sang bayi positif terinfeksi Covid-19.
Ia mengutarakan bahwa pasien positif hanya diberi air garam untuk diminum dan air untuk mencuci mulut.
"Apa yang terjadi adalah tanda rahmat Allah juga.
Karena, saya ditempatkan dengan jamaah Tabligh dan mereka akan bangun setiap malam untuk beribadah,” ungkapnya.
• Detik-detik Istri Saksikan Kematian Suami yang Positif Corona Lewat Video Call: Selamat Tinggal
“Sebelumnya, saya tidak pernah bangun di malam hari hanya untuk beribadah,” katanya.
“Alhamdulillah, ketika di rumah sakit saya lakukan ini semua.
Selama waktu itu, Allah SWT mengajarkan saya pelajaran yang luar biasa,”ucapnya.
Beberapa hari kemudian, dokter mengambil sample darah untuk dilakukan tes selanjutnya.
Kemudian hasil tes darah menunjukkan negatif covid-19.
• POPULER Ribuan Warga Padati Lokasi Wisata Setelah Lockdown Selesai, Ahli: Corona Masih Mengintai
Akhirnya, Faizal diizinkan pulang ke rumah untuk melakukan karantina mandiri.
“Kebetulan, saya tinggal sendirian, jadi rumah sakit mengizinkan saya pulang untuk karantina mandiri,” kata Faizal.
Dirinya akan menyarankan masyarakat untuk selalu mematuhi segala perintah pihak berwenang.
Karena obat untuk virus corona ini belum tersedia.
"Aku berdoa pandemi ini akan segera berakhir.
Saya juga berterima kasih kepada semua staf, terutama staf kesehatan, yang bekerja lebih dari 12 jam sendirian untuk membantu orang lain,” pungkasnya.
Hingga kini, Senin (6/4/2020), Malaysia melaporkan sebanyak 3.662 orang terinfeksi virus corona dan sebanyak 61 orang dinyatakan meninggal.
Sementara itu, 1.005 orang sudah dinyatakan sembuh dan sehat.
(*/ Agus Ramadhan)
Sebagian artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Pasien Corona: Nafas Saya Seperti Dicabut, Amal Saya tidak Cukup untuk Menghadap Sang Ilahi