Jadi Bukti Keajaiban, Potret Penampakan Naga di Planet Mars Berhasil Diabadikan NASA
Satu lagi bukti keajaiban planet Mars berhasil tertangkap oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Borisov merekamnya melalui teleskop reflektor 65 sentimeter buatan sendiri. Siapa sangka, komet tersebut ternyata datang dari ruang antarbintang.
Komet Borisov adalah benda langit ketiga yang berasal dari ruang antarbintang yang ditemukan manusia sepanjang sejarah.
Saat ditemukan, komet ini berjarak 404 juta kilometer dari Matahari kita dan sedang bergerak mendekat ke sang surya menuju titik perihelionnya. Titik perihelion itu dicapai pada 9 Desember 2019 ini, sejarak 293 juta kilometer.
Saat komet Borisov sangat dekat degan Bumi pekan lalu, Indonesia sulit melihatnya karena cahaya sangat redup dan tertutup cahaya Bulan purnama.
Observasi komet Borisov ini penting guna lebih memahami semesta khususnya komposisi bahan penyusun sistem keplanetan di luar tata surya kita.
Juga penting artinya dalam memitigasi potensi ancaman dari langit. Seperti diperlihatkan dalam kasus asteroid 08012014, benda–benda langit dari ruang antarbintang pun punya potensi menumbuk Bumi menciptakan hantaman kosmik.
• Kaleidoskop 2019 Misteri Hilangnya Thoriq di Gunung Piramid, Pencarian Sampai 12 Hari!
4. Hujan Meteor Geminid

Hujan meteor Geminid pada tahun ini sudah mulai muncul sejak 4 Desember 2019. Namun, aktivitasnya memuncak pada Jumat dan Sabtu, 13-14 Desember 2019.
Wilayah Indonesia sebenarnya dapat melihat hujan meteor Geminid, tetapi adanya bulan purnama membuat kondisi langit sangat cerah dan sulit untuk melihat fenomena tersebut.
American Meteor Society (AMS) juga menyebutkan, akhir pekan ini ada bulan purnama yang 96 persen hampir penuh. Hal ini menyebabkan cahaya bulan membuat hujan meteor sulit terlihat.
"Bulan purnama membuat hujan meteor Geminid sulit terlihat tahun ini," kata Robert Lunsford dari AMS, dilansir Newsweek, Selasa (10/12/2019).
"Kalau biasanya kita dapat melihat lebih dari 100 meteor Geminid per jam di area pedesaan, tahun ini mungkin hanya 20 meteor," imbuh Lunsford.
Hujan meteor Geminid berasal dari rasi bintang Gemini. Inilah kenapa dinamai hujan meteor Geminid.
Diwartakan Space.com, hujan meteor Geminid cenderung cerah dan berwarna pekat. Puing-puing yang menghasilkan Geminid diperkirakan berasal dari asteroid 3200 Phaethon.
Setiap tahun, antara tanggal 4 sampai 17 Desember, Bumi melintasi jalur orbit Phaethon di sekitar matahari dan beberapa puing yang ditinggalkan asteroid jatuh ke atmosfer Bumi, akhirnya terbakar menjadi meteor.
• Heboh Benda Langit Superterang Lintasi Jateng dari Solo menuju Demak Rabu Malam, Meteor Jatuh?
5. Gerhana Matahari Cincin

Jika pada 26 Desember 2019 nanti berada di Sumatera atau Kalimantan, Anda sangat mungkin menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC).
Gerhana matahari cincin terjadi ketika Bulan berada segaris dengan Bumi dan Matahari, serta Bulan berada pada titik apogee (terjauh).
Piringan bulan akan tampak lebih kecil dibanding piringan matahari, hingga tidak menutupi seluruhnya. Kerucut umbra tidak sampai ke permukaan Bumi dan akan terbentuk kerucut tambahan yang disebut antumbra.
Secara umum GMC terjadi 1-2 kali setiap tahun. GMC terakhir terjadi pada tanggal 26 Februari 2017. GMC dalam 6 tahun ke depan akan terjadi pada tanggal 26 Desember 2019, 21 Juni 2020, 10 Juni 2021, 14 Oktober 2023, dan 2 Oktober 2024.
"Dari semua tanggal ini, hanya gerhana pada tahun 2019 yang dapat diamati dari wilayah Indonesia," tulis LAPAN dikutip dari artikel kompas.com (9/12/2019).
Fenomena ini akan melintasi 7 provinsi di Indonesia, yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.
Berikut adalah rincian kota mana saja yang akan menyaksikan GMC.
- Sumatera Utara: Sibolga dan Padang Sidempuan.
- Riau: Siak, Duri, Pulau Pedang, Pulau Bengkalis, Pulau Tebing Tinggi, dan Pulau Rangsang.
- Kepulauan Riau: Batam dan Tanjung Pinang.
- Kalimantan Barat: Singkawang.
- Kalimantan Utara: Makulit dan Tanjung Selor.
- Kalimantan Timur: Berau.
"Kota Siak dan Singkawang adalah dua di antara kota-kota yang dilintasi (GMC)," ungkap Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Selasa (1/10/2019). (Kompas.com/Ellyvon Pranita/Gloria Setyvani Putri)
Sumber: Kompas.com (Gloria Setyvani Putri, Shierine Wangsa Wibawa, Resa Eka Ayu Sartika,
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kaleidoskop 2019: 5 Momen Astronomi Penting, Salah Satunya Foto Pertama Lubang Hitam "
dan di Tribunnews.com dengan judul Jadi Bukti Keajaiban, Potret Penampakan Naga di Permukaan Planet Mars Berhasil Diabadikan NASA.