Virus Corona

Meski Sudah Capai 23.472 Orang, Pendaftaran Relawan Covid-19 Masih Dibuka, Tenaga Medis Diutamakan

Pemerintah masih membuka peluang bagi siapa pun yang bersedia menjadi relawan untuk menangani wabah corona di Indonesia.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Tenaga medis melakukan Simulasi Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona (Covid-19), di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan KH Wahid Hasyim (Kopo), Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut sebagai langkah kesiapsiagaan Kota Bandung untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona. 

TRIBUNMATARAM.COM - Pendaftaran relawan Covid-19 masih dibuka, butuh tenaga medis.

Pemerintah masih membuka peluang bagi siapa pun yang bersedia menjadi relawan untuk menangani wabah corona di Indonesia.

Kali ini, keikutsertaan tenaga medis sangat diharapkan dalam hal ini.

Meskipun jumlah relawan Covid-19 di seluruh Indonesia sudah melebihi 23.000 orang, namun keberadaannya rupanya masih dibutuhkan.

BIN Buka Lowongan Relawan Penanganan Covid-19, Lolos Bisa Jadi PNS, Ini Syarat Lengkapnya

POPULER Uji Coba Virus Corona Dilakukan, Kesaksian Relawan Rasakan Efek Samping Termasuk Diare

Ketua Tim Koordinasi Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Andre Rahadian mengatakan, pendaftaran relawan Covid-19 tetap dibuka karena masih banyak rumah sakit yang membutuhkan.

Mereka yang diharapkan menjadi relawan Covid-19 adalah yang mempunyai latar belakang dunia medis.

"Kita mencoba untuk mengajak semua (yang memiliki latar belakang dunia) medis untuk terus mendaftar karena kebutuhan dari rumah sakit rujukan, rumah sakit darurat ini terus masuk," kata Andre di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2020).

Info rekrutmen relawan Covid-19(Kementerian BUMN)
Info rekrutmen relawan Covid-19(Kementerian BUMN) ()

Saat ini, total relawan Covid-19 berjumlah 23.472 orang. Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya merupakan relawan nonmedis.

"Hanya 4.401 orang itu termasuk relawan medis. Sedangkan 19.000 orang termasuk relawan non medis," lanjut Andre.

Relawan-relawan ini tersebar dari Aceh hingga Papua.

Namun, pendaftar terbanyak berasal dari Jawa Barat, yakni mencapai 5.900 orang.

Sejak Rabu (14/4/2020) kemarin, pemerintah pun telah mulai melakukan pelatihan secara online terhadap para relawan.

Melalui pelatihan ini, diharapkan seluruh relawan lebih siap untuk terjun langsung dalam penanganan Covid-19.

"Kita harapkan temen-temen relawan ini biaa menjadi gugus terdepan memutus penyebaran Covid-19 serta membantu ke depannya bagaimana bisa terhindar dari Covid-19 ini dengan baik," kata Andre.

Hingga Rabu kemarin, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sendiri belum menunjukkan penurunan.

Kasus positif berjumlah 5.136 orang. Dari jumlah itu, 469 orang meninggal dunia dan 446 orang dinyatakan sembuh. (Kompas.com/ Fitria Chusna Farisa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pendaftaran Relawan Covid-19 Masih Dibuka, Butuh Tenaga Medis"

ilustrasi penemuan vaksin corona
ilustrasi penemuan vaksin corona (YouTube WGBH News)

Di AS Ada Relawan Uji Coba Vaksin

Uji coba vaksin corona masih terus dilakukan, di AS sendiri setidaknya 45 orang bersedia menjadi relawan.

Kelompok penelitian Kaiser Permanente, Seattle di AS berhasil menemukan vaksin untuk virus corona.

Namun, untuk mengetahui efektivitas vaksin tersebut, para ahli masih akan melakukan uji coba.

Uji coba pertama vaksin virus corona pada manusia dilakukan di Amerika Serikat (AS) pada Senin (16/3/2020).

Sekelompok sukarelawan yang berisi 45 orang mendapat suntikan vaksin ini di fasilitas penelitian Kaiser Permanente, Seattle.

 Tak Cuma Namaste, Ini Alternatif Jabat Tangan yang Aman untuk Cegah Penyebaran Corona

 Mirisnya Kondisi Rumah Sakit Rujukan Pasien Positif Corona, Ruang Isolasi 3x4 Meter Diisi 6 Orang

Dilansir dari BBC, vaksin ini mengandung kode genetik yang tidak berbahaya yang disalin dari virus yang menyebabkan penyakit.

Meski begitu, para ahli mengatakan, masih perlu waktu berbulan-bulan untuk membuktikan apakah vaksin ini akan bekerja, baik dalam penelitian maupun orang lain.

Tenaga medis melakukan Simulasi Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona (Covid-19), di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan KH Wahid Hasyim (Kopo), Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut sebagai langkah kesiapsiagaan Kota Bandung untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona.
Tenaga medis melakukan Simulasi Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona (Covid-19), di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan KH Wahid Hasyim (Kopo), Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut sebagai langkah kesiapsiagaan Kota Bandung untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Waktu selama itu diperlukan sebagai studi tambahan dari ribuan orang untuk mengetahui apakah vaksin benar-benar melindungi dan tidak membahayakan.

Uji coba pertama pada manusia ini didanai oleh Institut Kesehatan Nasional untuk menghindari pemeriksaan yang biasanya dilakukan.

Moderna Therapeutics, perusahaan bioteknologi asal Massachussets di balik vaksin ini, mengklaim bahwa vaksin telah dibuat dengan proses yang telah diuji.

Kemudian Dr John Tregoning, seorang ahli penyakit menular di Imperial College London, Inggris, mengatakan, "Vaksin ini menggunakan teknologi yang sudah ada sebelumnya."

"Vaksin ini dibuat dengan standar yang sangat tinggi, menggunakan hal-hal yang kita tahu aman untuk digunakan pada orang-orang, dan mereka yang mengambil bagian dalam uji coba akan sangat dipantau."

"Ya, (pembuatan vaksin) sangat cepat, karena ini adalah perlombaan melawan virus, bukan melawan sesama ilmuwan, dan itu dilakukan untuk kepentingan kemanusiaan," terang Dr Tregoning dikutip dari BBC.

Biasanya vaksin untuk virus, seperti campak, dibuat dari virus yang dilemahkan atau dibunuh.

Namun, vaksin corona berkode mRNA-1273 ini tidak dibuat dari virus yang menyebabkan Covid-19, tetapi dari segmen pendek kode genetik yang disalin dari virus yang dibuat para ilmuwan di laboratorium.

Diharapkan vaksin ini bisa meningkatkan sistem imun tubuh untuk melawan infeksi virus corona.

Cara kerja vaksin

Cara kerja vaksin RNA bermula pada urutan mRNA (molekul yang memberi tahu sel untuk membangun) yang dikodekan untuk antigen penyakit spesifik.

Sekalinya diproduksi dalam tubuh, antigen tersebut mampu dikenali oleh sistem imun dan mempersiapkannya untuk melawan virus.

Tujuan dari uji coba ini untuk memastikan bahwa vaksin tidak menunjukkan kekhawatiran.

Para sukarelawan akan diberikan dosis berbeda pada uji coba vaksin ini. Masing-masing diberikan dua suntikan di lengan secara terpisah dalam 28 hari.

BBC mengabarkan, andai kata tes vaksin ini berjalan dengan baik, tetap butuh waktu hingga 18 bulan agar vaksin bisa tersedia untuk umum. (Kompas.com/ Aditya Jaya Iswara)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vaksin Corona Ditemukan, Akan Diuji Coba ke 45 Orang Sukarelawan".

dan di Tribunnews.com dengan judul Meski Telah Capai 23.472 Orang, Pendaftaran Relawan Covid-19 Masih Dibuka, Tenaga Medis Diutamakan.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved