Pria & Wanita Tewas Tanpa Busana Dibunuh dengan Racun Tikus, Mengerang Kesakitan 'Gus, Panas, Gus'
Sebelum meregang nyawa karena reaksi racun tikus yang dicampurkan dalam minumannya, pasutri Triyani dan Sunarno sempat mengeluhkan panas luar biasa.
TRIBUNMATARAM.COM - Detik-detik pria dan wanita di Solo dibunuh dengan racun tikus ditemukan tewas tanpa busana, motif terungkap karena pelaku ingin menguasai harta.
Sebelum meregang nyawa karena reaksi racun tikus yang dicampurkan dalam minumannya, Triyani dan Sunarno sempat mengeluhkan panas luar biasa.
Keduanya pun ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tanpa busana di kontrakannya.
C alias G, tersangka kasus dugaan pembunuhan dua orang di rumah kontrakan di Solo, Jawa Tengah mengaku, membeli tiga bungkus racun tikus di Pasar Depok Solo untuk membunuh kedua korban.
• Dokter Spesialis Jiwa Sebut Remaja Pembunuhan Bocah Adalah Psikopat, Kenali Tanda-tandanya pada Anak
• Pasutri di Malang Bunuh Diri Bersama, Tinggalkan Selembar Wasiat, Di Dompet Ada Uang, Maaf ya Nak
Satu bungkus racun tikus tersebut dibeli dengan harga Rp 5.500.

"Saya beli tiga bungkus racun tikus di Pasar Depok," kata C di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Kamis (16/4/2020).
Racun tikus tersebut kemudian oleh C dicampurkan dengan minuman jus. C meminta korban Triyani untuk membuatkan jus yang telah dicampuri dengan tiga bungkus racun tikus.
Setelah jus tersebut selesai dibuat, C meminta korban Triyani untuk memberikannya kepada korban Sunarno.
Korban merasakan tubuhnya panas sehingga melepaskan semua baju yang dipakainya.
Begitu pula dengan korban Triyani. Setelah minum jus merasakan badannya panas seperti yang dirasakan korban Sunarno. Kedua korban tewas dalam kondisi tanpa busana.
"Kan panas setelah minum jus itu. Korban mengatakan 'gus panas, gus'. Kemudian baju dilepas semua tinggal celana dalamnya. Begitu juga yang wanita," terang dia.
Karena posisi korban perempuan meninggal berada di luar, C akhirnya membawa korban masuk ke dalam satu ruangan dengan korban laki-laki.

"Setelah minum jus itu racunnya langsung bereaksi. Tidak sampai jam-jaman. Paling tidak lima sampai 10 menit langsung bereaksi," tutur dia.
Setelah kedua korban meninggal, semua barang-barang di lokasi itu seperti racun, dan bekas minuman jus dia masukkan ke dalam tas dan dibuang ke sungai.
C kemudian membawa uang milik korban sebesar Rp 725 juta ke indekos miliknya.
Dia berencana menggunakan uang itu untuk membeli tanah guna mengembangkan usaha perumahan di Boyolali.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Solo, AKP Purbo Adjar Waskito mengatakan, tersangka C alias G dijerat dengan pasal pembunuhan berencana.
"Kita terapkan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup," katanya.
Tersangka diduga membunuh Sunarno (49), warga Ciledug, Tangerang di rumah kontrakan di Jalan Pleret Utama, Kampung Banyuanyar, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Kamis (9/4/2020).
Tersangka juga menghabisi nyawa Triyani (36), warga Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri yang saat itu berada di rumah kontrakan untuk menghilangkan saksi atau jejak.
"Hasil pemeriksaan kami motif pelaku ingin menguasai uang Rp 725 juta dan barang milik korban," terang dia. (Kompas.com/ Kontributor Solo, Labib Zamani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembunuh 2 Orang yang Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Solo, Campurkan 3 Bungkus Racun Tikus dalam Jus".

Kasus Serupa
Kasus serupa dua blantik sapi dibunuh pembeli karena masalah utang piutang.
Nahas nasib yang dialami Nursodik dan Sukirno, dia blantik sapi di Lampung yang ditemukan tewas mengambang di sungai setelah diracun kopi oleh M.
Nursodik dan Sukirno diracun sendiri oleh calon pembeli karena diduga ada masalah utang piutang.
Dua agen sapi (blantik) yang ditemukan tewas mengambang di sungai diduga tewas setelah diracuni saat disuguhi kopi oleh pelaku pembunuhan berinisial M.
Pelaku saat ini masih dalam pengejaran polisi.
• Geledah Kamar Terduga Teroris di Lampung, Densus 88 Dimarahi Pemilik Kos Gara-gara Tak Copot Sepatu
Kedua agen sapi itu, yakni Nursodik dan Sukirno, warga Lampung Timur.
Keduanya ditemukan tewas mengambang di Sungai Desa Bumi Rahayu, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah.
Kasat Reskrim Lampung Tengah, AKP Yuda Wiranegara mengatakan, dari laporan keluarga korban Sukirno mengungkapkan korban telah menghilang sejak Kamis (31/10/2019) lalu.
Ketika itu Sukirno mengaku menemui salah satu calon pembeli sapi.
• 5 Fakta Kecelakaan Tol Lampung Tewaskan Sekeluarga, Anak Sulung Sebut Ayah Mengantuk & Tabrak Truk
Dari pengembangan kasus, kata Yuda, diketahui calon pembeli itu berinisial M, yang kini menghilang.
Berdasakan keterangan istri pelaku M, kedua korban diduga dirancun saat berkunjung ke rumah pelaku.
“Dari hasil keterangan istri pelaku, pada saat kejadian ditemukan dua gelas kopi yang sudah diminum kedua korban,” kata Yuda saat ditemui di ruang Instalasi Forensik dan Kamar Jenazah RS Bhayangkara Polda Lampung, Minggu (3/11/2019).
Masih dari keterangan istri pelaku M, kedua korban terlihat muntah-muntah dan minta tolong karena merasa sakit di kepala.
Namun, istri pelaku M tidak bisa menolong karena pelaku memintanya masuk ke kamar.
Dia menambahkan, sementara ini pihaknya telah memeriksa tujuh orang saksi dua di antaranya istri dan anak pelaku yang waktu kejadian berada di lokasi.
Yuda mengatakan, pihaknya juga masih menunggu hasil uji lab dari rumah sakit untuk mengetahui apakah kedua korban dibunuh dengan cara di racun setelah minum kopi yang disediakan pelaku saat berkunjung di kediamannya.
"Dari hasil dokter sementara ini uji labnya belum keluar. Karena untuk menentukan kopi ada racun harus di uji lab terlebih dahulu. Jadi kami juga masih menunggu," katanya.
• Dengan Wajah Berlumuran Darah, Vanisa Histeris Lihat Keluarga Terpanggang di Kecelakaan Tol Lampung
Diberitakan sebelumnya, dua agen sapi (blantik) di Lampung Tengah ditemukan tewas mengambang di sungai. Diduga keduanya dibunuh oleh salah satu calon pembeli lantaran masalah utang piutang.
Keduanya yakni Nursodik dan Sukirno, warga Lampung Timur. Kedua korban ditemukan terpisah setelah dinyatakan menghilang sejak Kamis (31/10/2019) lalu. Nursodik ditemukan di Sungai Desa Bumi Rahayu, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah pada Sabtu (2/11/2019).
Sedangkan jasad Sukirno ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi penemuan jasad Nursodik pada Minggu (3/11/2019) siang. (Kompas.com/ Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya)
dan di Tribunnews.com dengan judul Pasutri di Solo Tewas Tanpa Busana Dibunuh Pakai Racun Tikus, Mengerang Kesakitan 'Gus, Panas, Gus'.