Virus Corona
Dikarantina di Tempat Horor Berhantu, Pemudik yang Bandel Ini Nangis-nangis 2 Hari, Bagikan Kisahnya
Pemudik yang bandel di Sragen terbukti karantina di tempat horor yang berhantu, begini cerita pengalaman mereka sampai menangis hingga 2 hari.
Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNMATARAM.COM - Pemudik yang bandel di Sragen terbukti dikarantina di tempat horor yang berhantu, begini cerita pengalaman mereka sampai menangis hingga dua hari.
Di tengah pandemi virus corona ini masih banyak masyarakat yang tak mematuhi aturan pemerintah.
Padahal banyak anjuran dari pemerintah yang sebaiknya diikuti.
Mulai dari menggunakan masker, tetap di rumah hingga tak mudik ke kampung halaman.
• Pakar UGM Prediksi Pandemi Corona Berakhir Akhir Juli 2020: Bisa Mundur Bila Masyarakat Nekat Mudik
• 5 Pandemi Terburuk di Dunia sebelum Corona dalam Catatan Sejarah dan Bagaimana Akhirnya Berakhir
Namun bagi yang terpaksa dan sudah terlanjur pulang kampung disarankan melakukan isolasi mandiri di rumah.
Tapi tetap saja ada yang ngeyel dan bandel tak menghiraukan aturan ini.
Hingga akhirnya salah satu aturan yang nyeleneh muncul.
Pemerintah Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen memiliki aturan tempat karantina warga.

Warga yang ngeyel tak jalani karantina mandiri diisolasi di rumah hantu.
Tiga orang pemudik yang dikarantina di tempat ini menangis ketakutan.
Mereka mengaku didatangi sosok gaib.
Hal ini membuat mereka kapok dan janji akan menjalani karanita mandiri.
Berikut deretan faktanya yang dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.
Dua hari menangis

Kepala Desa Sepat, Mulyono, mengatakan, tiga pemudik itu sebelumnya pulang dari Jakarta, Kalimantan, dan Lampung.
Tiba di kampung, mereka sudah diminta untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari.
Namun, karena tidak tertib, mereka dijemput Satgas Covid-19 Desa Sepat dan dikarantina di rumah hantu.
"Dua hari mereka nangis-nangis terus. Tiap malam malam katanya didatangi dan dibayang-bayangi hantu di rumah hantu," kata Mulyono, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).
• Jadi Trending Topic, Pria Ini Sudah Jalani Masa Karantina 3 Kali Selama Wabah Virus Corona!
Karantina di Rumah
Setelah kejadian itu, orangtua pemudik memohon kepada kepala desa agar anak mereka bisa dikarantina di rumah.
Mulyono akhirnya mengabulkan permohonan itu dengan syarat orangtua harus mengawasi anaknya dengan ketat.
"Orangtuanya setuju untuk membantu dan mengawasi anaknya karantina mandiri di rumah akhirnya kita lepaskan dari rumah hantu," ujar dia.
• Penumpang yang Menipunya Batuk dan Dikarantina, Mulyono Driver Ojol Jalani Rapid Tes Virus Corona
Gudang tas kosong bertahun-tahun

Adapun rumah hantu yang digunakan untuk tempat karantina itu sebelumnya adalah gudang tas.
Sudah 10 tahun gudang tersebut dibiarkan kosong.
Mulyono berharap dengan adanya kejadian tersebut tidak ada lagi masyarakat yang bandel ketika dimintai melakukan karantina mandiri.
"Niat kita membuat rumah hantu ini adalah untuk karantina bagi pemudik yang bandel menjalani karantina mandiri di rumah," ungkap dia.

Menelisik Rumah Hantu yang Dijadikan Tempat Karantina
Bangunan tua di tengah kota Sragen, Jawa Tengah, rencananya akan dijadikan tempat karantina bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang tidak mau menjalani karantina mandiri di rumah.
Bangunan tua tersebut merupakan rumah dinas mandor Pabrik Gula Tebu yang berada di kompleks bekas Pabrik Gula Sido Wurung atau lebih dikenal dengan Kedoeng Banteng, Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen.
Rumah yang dibangun sejak zaman penjajahan Belanda itu, kondisinya memang terlihat angker dan menyeramkan.
Baca: Pabrik Gula Gondang Sragen hingga Rumah Angker Dijadikan Tempat Karantina ODP yang Ngeyel
Catnya sudah mengelupas, ditambah banyaknya lumut di dinding rumah.
Adapun kayu-kayu di depan rumah juga mengalami pengeroposan dan tampak pekat.
Warga sekitar menjuluki rumah tersebut dengan sebutan omah londo.
Kompleks pabrik gula itu diperkirakan sudah berdiri kurang lebih sejak tahun 1831 dan mengalami pasang surut.
Baca: Anggota Poles Sragen Brigadir Andika Ditabrak Mobil Saat Mengatur Lalu Lintas, Begini Kondisinya
Hingga akhirnya, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menjadikannya benda cagar budaya.
Kepala Desa Gondang, Warsito mengatakan penggunaan omah londo sebagai lokasi karantina berawal dari ide Camat Gondang, Catur Sarjanto.
Baca: Lebih dari 195 Ribu Orang Berstatus ODP, Berikut Daftar Kasus Positif Corona di Tiap Provinsi
"Kemarin Pak Camat bilang nanti kalau ada ODP yang bandel, suruh isolasi tidak mau nanti akan ditempatkan di situ," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (23/4/2020).
Rumah tersebut rencana bakal digunakan setelah ditinjau langsung Yuni.
"Ini belum mulai digunakan, rencananya Sabtu besok ada kunjungan Bu Bupati untuk mengecek kelayakan bangunan," tutur Warsito.
Lokasi rumah karantina ODP yang bandel tidak terlalu jauh dari permukiman warga dan berada di jantung kota.
"Itu dari pemukiman lumayan, itu di tengah-tengah kota, itu berada di timur kantor Dinas Kecamatan, kanan kirinya rumah warga," ujar dia.
"Di dekatnya juga ada kantor puskesmas dan Koramil, InsyaAllah keamaan dan kebutuhan kesehatan bisa terjamin," lanjutnya.
Warsito menegaskan warga sekitar tidak menolak pemanfaatan rumah dinas sinder tersebut jadi lokasi karantina.
Baca: Kehabisan Uang dan Hindari Karantina Covid-19, Enam Orang Wisatawan Asing Sembunyi di Goa
"Masyarakat sekitar sementara tidak ada penolakan," katanya.
Warsito mengungkapkan kisah mistis pun juga menyelimuti rumah tersebut yang berusia berabad-abad itu.
"Kemarin ada orang yang cerita, ada orang yang hendak memperbaiki atap rumah itu, namun tidak jadi, terus turun dengan keringat dingin," ungkap dia.
"Orang itu diperlihatkan sosok penunggu di situ saat memperbaiki atap," ujarnya.
Bahkan kisah yang beredar di kalangan masyarakat juga seakan menjadi perbincangan sehari-hari karena keangkeran rumah tersebut. (TribunMataram.com/ Asytari Fauziah)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Jadi Viral, Ini Asal-usul Rumah 'Angker' Pabrik Gula Sragen yang Jadi Tempat Karantina ODP
dan di Tribunnews.com dengan judul Dikarantina di Rumah Horor Berhantu, Pemudik yang Bandel Ini Nangis-nangis 2 Hari, Bagikan Kisahnya.