Berita Terpopuler

POPULER Perawat Hamil Positif Corona yang Wafat Sempat Dilarang Kerja Tapi Bersikukuh Rawat Pasien

Fakta di balik wafatnya seorang perawat bernama Ari Puspitasari yang videonya viral di media sosial.

(Weibo/CCTV via BBC)
Ilustrasi perawat hamil 

TRIBUNMATARAM.COM Fakta di balik wafatnya seorang perawat bernama Ari Puspitasari yang videonya viral di media sosial.

Ari Puspitasari, perawat Rumah Sakit (RS) Royal Surabaya yang meninggal dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19, sempat dilarang bekerja karena hamil.

Namun, Ari tetap memaksa bekerja karena ingin merawat pasien.

"Manajemen rumah sakit memang sempat melarang, meminta almarhumah untuk berhenti bekerja sementara karena kehamilannya, namun almarhumah meminta tetap bekerja," kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyunadi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (19/5/2020) malam.

Karena memaksa tetap bekerja, manajemen RS Royal Surabaya memindahkan Ari ke tempat perawatan pasien umum. 

Viral Konser Amal Pemerintah untuk Korban Corona Abaikan Protokol Kesehatan, Ketua MPR Minta Maaf

Saat dipindahkan, Ari belum menunjukkan gejala terpapar Covid-19. Indikasi terinfeksi Covid-19 muncul setelah perawat itu mengambil cuti.

"Cuti dapat empat hari, baru ada indikasi," jelasnya.

Juru Bicara RS Royal Surabaya, Dewa Nyoman Sutanaya mengaku kecolongan saat perawatnya bernama Ari Puspita Sari yang dinyatakan positif saat meninggal dunia meski ditugaskan tak rawat pasien Covid-19.
Juru Bicara RS Royal Surabaya, Dewa Nyoman Sutanaya mengaku kecolongan saat perawatnya bernama Ari Puspita Sari yang dinyatakan positif saat meninggal dunia meski ditugaskan tak rawat pasien Covid-19. (Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV)

Ari pun menjalani rapid test virus corona baru atau Covid-19 sebanyak dua kali. Hasil kedua rapid test itu dinyatakan nonreaktif.

Setelah itu, Ari menjalani tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR). Hasil tes menyatakan Ari positif Covid-19.

Setelah dinyatakan positif Covid-19, Ari dirujuk ke Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) dr Ramelan Surabaya pada 15 Mei 2020.

Namun, Ari meninggal pada Senin, 18 Mei 2020.

"Almarhumah dirawat sejak 15 Mei lalu, rujukan dari Rumah Sakit Royal Surabaya.

Almarhumah meninggal dalam kondisi hamil 5 bulan," kata Humas RSAL dr Ramelan Surabaya, drg Aldiah, ketika dikonfirmasi.

Sebelum dinyatakan meninggal, sebuah video yang memperlihatkan Ari dibawa ke ruang perawatan khusus sempat viral di media sosial.

Ari yang terbaring di tempat tidur menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator).

Tempat tidur itu didorong beberapa perawat ke dalam lift.

Saat memasuki lift, terdengar beberapa tenaga kesehatan menangis dan memanggil nama Ari beberapa kali.

Dikira Sudah Sembuh, 4 Pasien Positif Corona di NTT Disambut Ritual Adat, 88 Warga Jalani Rapid Test

Bahkan, salah satu tenaga kesehatan terlihat lemas dan tak kuasa berdiri. Tenaga kesehatan lain terlihat menopang rekannya itu.

Proses pelepasan jenazah perawat yang sedang hamil empat bulan itu juga berlangsung penuh haru.

Semua tenaga kesehatan terlihat memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah Ari.

Mereka berkumpul di depan rumah sakit dan memberikan hormat saat mobil jenazah keluar meninggalkan ruang perawatan jenazah di RSAL dr Ramelan Surabaya.

APD dari kantung sampah plastik
APD dari kantung sampah plastik (Surya.co.id)

Perawat yang Sedang Hamil 2 Bulan Ternyata Positif Virus Corona

Seorang perawat di Palopo yang sedang hamil 2 bulan ternyata positif virus corona.

Gubernur Sulawesi Selatan langsung instruksikan dirujuk ke Makassar.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Palopo dr Ishak Iskandar menyebutkan, salah seorang tenaga medis Kota Palopo kini terpapar Covid-19.

Petugas medis tersebut kondisinya sedang hamil 2 bulan.

"Sesuai informasi yang kami terima bahwa salah seorang petugas medis Kota Palopo positif terpapar Covid-19 sementara kondisinya sedang hamil 2 bulan,” kata Ishak saat dikonfirmasi, Minggu (10/5/2020).

 Sebaran Virus Corona di Indonesia, 13.645 Kasus Covid-19, Kemarin Rekor Tertinggi Penambahan Kasus

Menurut Ishak, untuk tenaga medis yang positif Covid-19 dan sedang hamil akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wahidin Makassar untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

"Sesuai instruksi Bapak Gubernur Sulawesi Selatan bahwa pasien akan dirujuk ke Makassar hari ini yang rencananya akan dirawat di RSUD Wahidin,” ucap Ishak.

Tenaga medis melakukan Simulasi Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona (Covid-19), di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan KH Wahid Hasyim (Kopo), Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut sebagai langkah kesiapsiagaan Kota Bandung untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona.
Tenaga medis melakukan Simulasi Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona (Covid-19), di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan KH Wahid Hasyim (Kopo), Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut sebagai langkah kesiapsiagaan Kota Bandung untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Sementara keluarga pasien kini menjalani isolasi di RSUD Sawerigading Palopo dan akan dilakukan rapid test dan pengambilan sampel tenggorokan untuk dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar.

"Keluarganya juga sudah diisolasi dan akan dilakukan rapid test serta pengambilan sampel tenggorokan untuk dikirim ke BBLK Makassar," ujar Ishak. 

 Gelombang Kedua Virus Corona, dari Herd Imunity Hingga Bagaimana Strategi Indonesia Hadapi Pandemi

Ishak menambahkan, hingga saat ini sesuai data pantauan Covid-19 Kota Palopo, satu orang warga yang positif kini dinyatakan sembuh.

“Satu orang yang positif kini sudah sembuh setelah diisolasi di Makassar, sementara jumlah orang tanpa gangguan sebanyak 32 orang, 19 orang dalam proses pemantauan dan selesai dipantau sebanyak 13 orang, selebihnya PDP 5 orang satu yang meninggal dan 4 sudah sehat, lainnya ODP masih ada 9 orang,” tutur Ishak.

(Kompas.com/ Kontributor Surabaya, Achmad Faizal/ Dheri Agriesta/ Kontributor Kompas TV Luwu Palopo, Amran Amir/ Khairina) 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat Dilarang Kerja karena Hamil, Perawat yang Meninggal akibat Covid-19 Tetap Ingin Rawat Pasien" dan "Hamil 2 Bulan, Tenaga Medis Terpapar Covid-19"

BACA JUGA Tribunnews.com dengan judul Perawat Hamil Positif Corona yang Wafat Sempat Dilarang Kerja Tapi Bersikukuh Rawat Pasien.


Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved