Berita Terpopuler
POPULER Nekat Belanja Baju Lebaran Berjubel di Mal, Pembeli Panik Tahu Kasir Meninggal Positif Covid
Nekat belanja baju untuk lebaran 2020, pembeli panik saat tahu kasir meninggal karena positif corona.
Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Salma Fenty Irlanda
Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam Prasodjo mengatakan, kondisi itu terjadi karena tiga hal.
Pertama, pemahaman masyarakat didasarkan pada situasi dan kondisi di lapangan.
Tidak semua warga membaca atau memahami penjelasan dari para ahli tentang aturan dan bahaya penyebaran virus corona tipe (SARS-CoV-2) yang menyebabkan Covid-19.
"Mungkin dia sudah dengar, tapi dia lihat teman-temannya (beraktivitas) enggak ada masalah. Dia lebih mengikuti apa yang ada di luar, jadinya imitation effect," ujarnya.
Itu menjadi sebab kedua, yaitu banyaknya orang yang melanggar aturan dan tidak mengindahkan bahaya Covid-19, membuat orang lain meniru hal itu, yang sebenarnya merupakan suatu pelanggaran.
Faktor lain, masyarakat masih belum terbiasa atau masih berat melepas kebiasaan di tengah pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19.
Ada dorongan besar yang tidak bisa terbendung untuk menjalankan budaya yang biasa dilakukan saat menjelang Lebaran. Salah satunya berbelanja.
Hal ini, kata Imam, juga dipengaruhi oleh ketidakpatuhan kolektif sudah dilakukan karena masyarakat yang cenderung meniru satu sama lain. (TribunMataram.com/ Asytari Fauziah) (Kompas.com/ Singgih Wiryono/ Jessi Carina)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ironi dalam PSBB, Ketika Warga Berbondong-bondong ke Mal di Tengah Pandemi Covid-19..."
dan di Tribunnews.com dengan judul Nekat Belanja Baju Lebaran Berjubel di Mal, Pembeli Panik Tahu Kasir Meninggal Positif Covid-19.